"Peduli Bumi, Yuk!"

Jurnalis : Joliana (Relawan He Qi Barat), Fotografer : Rudi Darmawan dan William (Relawan He Qi Barat)
 
 

fotoPara murid sekolah Minggu Wihara Dhamma Cakkha dengan tertib dan rapi berjalan memasuki Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi. Mereka disambut dengan senyum hangat oleh para relawan yang telah menunggu kedatangan mereka.

Jam 8.35 wib tanggal 21 Oktober 2012, sebanyak 48 orang muda mudi dari Vihara Dhamma Cakkha tiba di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi dengan menggunakan bus. Mereka dengan tertib dan rapi berjalan memasuki tempat berkegiatan. Disambut dengan senyum hangat oleh para relawan yang telah menunggu kedatangan mereka.

 

Acara dimulai dengan memberi penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen. Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Hu Ai Kebun Jeruk, Elly Chandra Shijie dan sambutan dari kakak Pembina Remaja Vihara Dhamma Cakkha, Sdr. Reynaldo. 

Di sini, dibahas mengenai pemanasan global, alam yang begitu indah pada awalnya sekarang menjadi rusak dikarenakan polusi, sampah yang menggunung, polusi dari asap pabrik, kebakaran hutan, asap kendaraan umum, kotoran hewan yang mengakibatkan meningkatnya suhu bumi sehingga kutub mulai meleleh, perubahan iklim yang ekstrim, sumber energi yang makin menipis, krisis air bersih. Terjadi banjir dimana-mana akibat naiknya permukaan air ke daratan. Lalu apa yang harus kita lakukan ?. Kita harus sudah memikirkan untuk melakukan pemilahan sampah dan daur ulang, hindari penggunaan barang sekali pakai, hemat pemakaian kertas, kurangi penggunaan tissue dan ganti dengan sapu tangan, hindari penggunaan kotak makan Styrofoam, hemat energi, kurangi penggunaan motor dan mobil, dan sebagainya. Juga dijelaskan barang atau bahan apa saja yang dapat dan tidak dapat di daur ulang.  Pembahasan ini diberikan oleh Linda Budiman Shijie, disertai dengan film kartun animasi yang lucu dan atraktif.

Dari penjelasan Linda Budiman Shijie di atas, lalu sebanyak 45 relawan dan 48 muda mudi  yang hadir di acara ini bergabung untuk mempraktekkan kegiatan daur ulang bersama. Sebelumnya mereka di bagi dalam empat kelompok. Kelompok pertama, mendaur ulang barang berupa gelas minuman mineral. Kelompok kedua, melakukan pilah kertas. Kelompok ketiga, memilah botol-botol berbahan dasar plastik. Kelompok keempat, memilah buku-buku. Masing-masing kelompok dipimpin oleh para relawan daur ulang yang bertugas untuk menjelaskan, bagaimana cara memilah dan mengelompokkan bagian-bagian dari  barang-barang tersebut.   Kegiatan ini berlangsung selama 80 menit.

Dalam kesempatan ini, saya juga mendapat kesempatan untuk mewawancarai perwakilan dari Vihara Dhamma Cakkha  bernama Reynaldo. Kesan yang disampaikannya, “Bagus banget acaranya mulai dari presentasi berdasarkan fakta dan gambar-gambar yang ditayangkan, kita baru tau banyak banget sampah yang harus diurus. Dari para peserta juga terlihat antusias sekali. Ditambah dengan video animasi yang terkesan lucu tapi sungguh bermakna. Harapannya ke depan harus mengurangi sampah dengan menggunakan barang-barang yang bisa dipakai berulang-ulang, menghemat energi.

Setelah melakukan kegiatan daur ulang, mereka disuguhkan minuman dingin jelly. Sungguh nikmat dan menyegarkan, di siang hari yang panas. Setelah istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan permainan. Pada permainan ini semua peserta dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat slogan dengan menggunakan barang-barang yang tersedia di depo daur ulang, dan menjelaskan arti dari slogan tersebut.

Terlihat semua peserta antusias sekali, mereka semua mencari barang-barang yang dibutuhkan untuk membuat slogan. Ada yang menggunakan tutup botol air mineral, CD bekas, rumput plastik, mainan, tutup susu formula, dan lain-lain. “Ternyata mereka kreatif banget loh”.  Ada yang membuat pohon dari CD yang tak terpakai, ada yang menggunakan kabel untuk membentuk huruf-huruf.  Suasana makin terlihat seru dan asyik, mereka diberi waktu selama 20 menit untuk menyelesaikan tugasnya.

Kelompok pertama mengambil tema “We Love Green”. Kelompok kedua bertemakan “Reduce, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor”.  Kelompok ketiga bertema “Green, My lovely Earth”.  Kelompok keempat bertemakan “Our Earth Our Life”.  Diakhir acara permainan semua peserta mendapat souvenir berupa gelas minum Tzu Chi.

Setelah melakukan permainan, mereka makan siang yang telah disediakan oleh para relawan yang bertugas di bagian konsumsi.  Sudah tentu menu makan siang yang disajikan pun merupakan menu vegetarian.  Kita juga ingin memperkenalkan bahwa makanan vegetarian pun tak kalah enaknya dengan menu non vegetarian. “Ehmmm…menunya mantap banget nich, ditambah lagi perut yang sudah lapar… menambah nikmatnya makan siang.” “Muda mudi ini juga membawa tempat makan dan botol minum sendiri loh”.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebanyak 45 relawan dan 48 muda mudi yang hadir di acara ini bergabung untuk mempraktekkan kegiatan daur ulang bersama (kiri).
  • Setelah melakukan kegiatan daur ulang, para muda mudi juga diajak untuk melakukan gerakan isyarat tangan" satu keluarga" untuk menghibur para muda mudi setelah lelah beraktivitas (kanan).

Acara dilanjutkan dengan kuis berhadiah, bagi yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapat hadiah sebuah buku Master Cheng Yen, Teladan Cinta Kasih dan celengan bambu khas Tzu Chi. Selanjutnya sharing dari para peserta. Saudari Revina mengucapkan, “Terima kasih untuk Yayasan  Buddha Tzu Chi yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk datang ke depo daur ulang ini, semoga bisa bermanfaat buat diri kita masing-masing”.

Lalu dari yayasan Buddha Tzu Chi memberikan kenang-kenangan berupa buku Teladan Cinta Kasih dan celengan bambu. Dan mereka pun ternyata telah menyiapkan kenang-kenangan berupa buku pembangunan Vihara Dhamma Cakkha dan buku sebab musabab.

Dipenghujung acara tidak ketinggalan pula, di tayangkan Lentera Kehidupan, Berdoa dan isyarat tangan “Satu Keluarga”.

Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena dengan adanya penjelasan dan pamaparan yang lugas, makin banyak orang yang tau bahaya nya pemanasan global yang saat ini sedang terjadi dan bisa mengantisipasi dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Harapan dari peserta kegiatan daur ulang ini agar bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari apa yang seharusnya di kerjakan dan mengurangi sampah, penggunaan barang sekali pakai, hemat energi, kurangi penggunaan motor dan mobil, dan menjaga bumi kita.

Seorang relawan bernama Sanny Shijie  mengatakan, “Kegiatan ini bagus sekali, Tzu Chi membuka kesempatan buat anak-anak ataupun orang tua untuk memberi penjelasan apa itu daur ulang,  kegunaannya, bagus menambah pengetahuan bagi masyarakat”. Bahkan Sanny Shijie mengatakan akan sharing juga dengan ibu-ibu Katholik di gereja nya, bila ada kesempatan mau juga melakukan kunjungan ke depo pelestarian llingkungan, untuk lebih mengerti apa itu daur ulang, pelestariaan lingkungan. “Good… Gan en Tzu Chi”, ujarnya.

Seluruh kegiatan ini di pandu oleh pembawa acara Christine Desyliana Shijie  dengan gayanya yang lincah dan ceria menambah kehangatan suasana acara ini. Dengan koordinator acara Junet Lee Shixiong.

Acara selesai pukul 13.10 siang. Baik relawan maupun muda mudi dari Vihara Dhamma Cakkha terlihat gembira meninggalkan lokasi kegiatan dengan membawa souvenir berupa gantungan berbentuk apel yang artinya “Phing An”dan kami semua berharap suatu saat kita akan berjumpa dan berkegiatan bersama kembali.

  
 

Artikel Terkait

Untaian Dana untuk Korban Merapi

Untaian Dana untuk Korban Merapi

03 Desember 2010
Sabtu, 27 November 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Bandung kembali melaksanakan penggalangan dana untuk para korban letusan Merapi di Yogyakarta. Kegiatan ini bertempat di Cihampelas Walk Bandung dengan melibatkan 15 relawan Tzu Chi Bandung.
Berkah yang Dituangkan

Berkah yang Dituangkan

28 Februari 2017

Para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk mengadakan kegiatan pengumpulan koin cinta kasih yang diadakan empat bulan sekali di SMK Yaspika, Tanjung Balai Karimun pada tanggal 25 Februari 2017.

Kelas Budi Pekerti yang Begitu Berkesan

Kelas Budi Pekerti yang Begitu Berkesan

16 Mei 2016

Cindy Gusti Melania, salah satu anak kelas budi pekerti merasakan perubahan positif setelah mengikuti kelas budi pekerti.  

 

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -