“Wah, Hujan Beras Nih!â€
Jurnalis : Yusie (He Qi Timur), Fotografer : Kurniawan (He Qi Timur)
|
| ||
Sebanyak 120 orang relawan membagikan beras cinta kasih kepada 5.800 keluarga di Kelurahan Rawa Badak Selatan dengan penuh sukacita. Tujuan kegiatan ini bukan hanya sekadar membagikan beras, tetapi juga membagikan cinta kasih kepada sesama yang membutuhkan sehingga kasih dan kekeluargaan tampak di berbagai sudut lokasi pembagian beras tersebut. Cerita Penuh Syukur
Keterangan :
Cerita penuh syukur yang lain datang dari Martin (70), seorang mantan Anak Buah Kapal (ABK). Saat ini Martin tinggal bersama anak bungsunya yang bekerja sebagai buruh setrika di industri garmen. Anak Martin yang lain sudah berkeluarga dan tinggal di tempat yang cukup jauh. Tanpa penghasilan yang cukup dari anaknya, mereka berdua harus tinggal di rumah kontrakan dengan biaya Rp 250.000 per bulan dan mengalami beberapa kali penggusuran. Martin pun hanya mengandalkan bantuan uang dari anak-anaknya yang lain. Martin bersyukur dengan adanya bantuan beras cinta kasih ini, dia dan anaknya bisa tercukupi selama sebulan lebih. Rasa syukur ternyata tidak hanya karena menerima. Wajah penuh senyum ketulusan terlihat saat Deni (40) memasukkan dana cinta kasih ke kotak dana Tzu Chi yang disediakan oleh relawan. Pemandangan ini sungguh istimewa, karena di tengah kekurangannya seseorang masih bisa berbagi untuk orang lain. Deni adalah seorang buruh bangunan. Di saat ada proyek pembangunan dia bisa mendapatkan upah Rp 200.000 per minggu. Namun saat tidak ada proyek dia hanya bekerja serabutan tanpa upah yang cukup, sehingga dia harus rela menitipkan 2 dari 4 anaknya ke salah satu kerabat. Selain itu, saat tidak ada penghasilan, Deni harus berhutang ke warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apa yang dilakukan Deni, semoga bisa menyadarkan kita bahwa sekecil apapun yang kita berikan di tengah kekurangan kita, pasti bisa bermanfaat bagi orang lain.
Keterangan :
Badan Boleh Kecil, tetapi Semangat Harus Besar Sebenarnya masih banyak yang bisa disampaikan mengenai cerita penuh syukur dari para relawan dan penerima bantuan. Penulis berharap semoga rangkuman cerita sederhana dari beberapa saudara kita di atas bisa menjadi inspirasi dan harapan baru bagi pembaca. Bukan sekedar kegiatan seremonial rutin yang harus diliput dan disebarluaskan. Tulisan ini akan tidak ada artinya jika tidak bisa menyentuh hati pembaca untuk bisa lebih bersyukur atas keadaan pembaca saat ini. Lihatlah ke dalam hati Anda masing-masing dan selidiki apa yang sudah anda punyai namun belum anda syukuri, lalu carilah cerita dari orang yang telah menerima bantuan Anda. Anda akan merasakan perasaan bersyukur yang luar biasa seperti yang penulis alami. Penulis juga berharap semoga kita semua terdorong untuk berbuat lebih banyak bagi sesama kita yang membutuhkan sampai pada batas kemampuan kita.
| |||
Artikel Terkait

Rantai Jodoh yang Tidak Pernah Terputus
27 Juni 2012 Pada tanggal 10 Juni 2012, Bella dan yang lainnya serta relawan pemerhati dari Tzu Chi Sinar Mas mengantarkan bantuan kursi roda tersebut ke kediamannya Sopan di di Cirebon. “Berkesempatan mengenal dan mengunjungi keluarga Pak Sopandi merupakan pengalaman berharga,” ujar Viny Shijie dalam kunjungan kasih tersebut.
Di Balik Hari Tzu Chi (Bagian 2)
23 Desember 2010 Jufril Siry, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Padang turut menuturkan rasa syukurnya yang sangat luar biasa. “Kita kan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan itu kan untuk mencari dan mengembangkan ilmu. Hari ini kita tidak mencari namun ilmu itu datang kemari.
Semangat Nenek Thio Bun Nio Sehat Kembali untuk Kedua Anaknya
19 Agustus 2022Nenek Thio Bun Nio kembali dikunjungi oleh relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1 yang membawa paket sembako dan lauk pauk. Nenek Thio Bun Nio tidak bisa berjalan pascaterjatuh di depan rumahnya. Tzu Chi membantu alat bantu jalan (Walker), biaya hidup, dan diapers dewasa 60 pcs setiap bulan.