Ajakan Bersumbangsih Lewat Pekan Amal

Jurnalis : Pricilia, Lina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Ki Ho, Arya Putra, Tommy, Queenxena, Cindy Clara, Pricilia (Tzu Chi Pekanbaru)

Momen pembukaan Pekan Amal Tzu Chi Pekanbaru ditandai dengan pemukulan gong oleh Mulyady Salim, Ketua He Qi Pekanbaru. Gong ini melambangkan dimulainya rangkaian kegiatan amal yang bertujuan mengajak masyarakat berbuat kebajikan dan mendukung pembangunan posko daur ulang.

Tanggal 20–21 September 2025, Tzu Chi Pekanbaru mengadakan Pekan Amal di Mal Ciputra Seraya. Dalam Pekan Amal ini terdapat berbagai stan, mulai dari stan makanan, minuman, sembako, tanaman hias, non-food, kerajinan tangan, produk Jingsi, dan juga kue bulan. Melalui Pekan Amal, harapannya bisa memperkenalkan masakan vegetarian kepada masyarakat Pekanbaru.

Sebanyak 377 relawan dan sukarelawan yang bersumbangsih di hari pertama dan 435 relawan serta sukarelawan yang bersumbangsih di hari kedua. “Dengan Pekan Amal, semua bisa bersumbangsih dan berbuat kebajikan. Tujuan Pekan Amal kali ini, kita akan mengadakan pembangunan posko daur ulang,” ucap Elisah, selaku wakil ketua He Qi Pekanbaru.

Pekan Amal kali ini juga mendapat dukungan langsung dari relawan Tzu Chi Batam dan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Tzu Chi Batam dengan menu tong kui mie, telur herbal, roti prata, dan minuman. Kemudian, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dengan menu mie siam.

Para relawan dari Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dengan antusias memperkenalkan menu khas mi siam kepada para pengunjung pekan amal. Menu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin mencoba masakan vegetarian tradisional yang lezat dan sehat.

Salah satu kegiatan menarik di Pekan Amal adalah lomba kolase yg diperuntukkan khusus lansia umur 60 tahun ke atas untuk melatih kreativitas dan motorik halus, menjaga daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, serta mempererat kebersamaan dan interaksi sosial.

“Kita Tzu Chi satu keluarga ya, jadi harus saling mendukung. Saat di Batam ada bazar, Tzu Chi Pekanbaru juga mendukung,” ucap Djaya Iskandar, selaku penanggung jawab Tzu Chi Batam.

Selain stan, Pekan Amal juga mengadakan berbagai jenis lomba mulai dari mewarnai untuk anak kelas 1–3 SD, menggambar untuk kelas 4–6 SD, lomba kahoot untuk SMP dan SMA, lomba kolase foto untuk para lansia, dan lomba carving & plating untuk semua umur.

Selama dua hari berturut-turut, Pekan Amal dipadati oleh pengunjung, baik untuk mencoba aneka menu vegetarian ataupun berbelanja kebutuhan. Bahkan ada pengunjung yang turut hadir selama dua hari berturut-turut. “Hari ini balik lagi, karena ada waktu luang sekalian beramal. Menurut saya, dengan diadakan bazar ini, mengajak masyarakat untuk bervegetarian,” imbuh Christine, pengunjung Pekan Amal.

Nova Susanti hadir bersama keluarganya untuk menikmati suasana Pekan Amal sekaligus berbelanja kebutuhan sehari-hari. Ia mengapresiasi kegiatan ini karena menyediakan berbagai produk yang bermanfaat dan terjangkau bagi masyarakat.

Di tengah suasana penuh semangat, dilakukan pemukulan gong sebagai simbol penghormatan dan rasa terima kasih kepada para pengunjung yang telah berdonasi. Doa bersama dipanjatkan agar semua amal kebaikan yang dilakukan membawa berkah bagi semua pihak.

Nova Susanti, salah satu pengunjung stand non-food, merasakan manfaat dari Pekan Amal ini karena sesuai kebutuhan dan terjangkau. “Allhamdulillah, semua yang ada di sini memang bermanfaat. Karena memang sesuai kebutuhan, terus harganya juga sesuai kantong kami,” ucap Nova Susanti.

Dua hari berkegiatan dari pagi hingga malam tentu melelahkan, tetapi semangat dan senyum relawan tidak pudar saat melayani pengunjung yang datang. “Dua hari ini harus bangun jam 03.00, merasa capek tetapi senang bisa bersumbangsih di Pekan Amal Tzu Chi. Meskipun ada rasa sakit, tetapi karena senang, otomatis sakitnya hilang,” ucap Aha, relawan yang turut bersumbangsih dalam Pekan Amal.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saatnya Berbuat Kebajikan

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saatnya Berbuat Kebajikan

23 April 2018
Salah satu keluarga penerima bantuan Tzu Chi turut hadir dalam Pekan Amal Tzu Chi 2018. Hari itu, 22 April 2018, Replan Manik menempuh perjalanan selama empat jam, untuk bisa sampai ke Tzu Chi Center. Replan bertekad, walaupun belum bisa bersumbangsih dalam bentuk dana, tetapi ia bersyukur masih bisa bersumbangsih waktu dan tenaga sebagai wujud terima kasihnya kepada Tzu Chi.
Pekan Amal Tzu Chi 2019: Membalas Budi Baik Lima Belas Tahun yang Lalu

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Membalas Budi Baik Lima Belas Tahun yang Lalu

20 Oktober 2019
“Saya merasa bangga bisa diajak untuk ikut bazar Tzu Chi.” Kalimat tersebut diungkapkan Hudri (42), yang selama dua hari Pekan Amal Tzu Chi 2019, berjualan es cendol.  
Sayuran Hidroponik di Pekan Amal

Sayuran Hidroponik di Pekan Amal

21 Oktober 2019

Relawan Xie Li Cikarang menjual sayuran hidroponik yang ditanam relawan sendiri di rumah. Sudah sejak lama Darma mempersiapkan sayuran hidroponiknya untuk disumbangkan dalam Pekan Amal Tzu Chi ini.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -