Aksi Cegah Stunting di Pondok 1 Sei Rokan

Jurnalis : Catur Prasetya (Tzu Chi Cabang Sinar Mas) , Fotografer : Catur Prasetya (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Dokter Leila Sagala menjelaskan apa saja penyebab stunting.

Adanya keluarga yang sehat, baru ada masyarakat yang baik, masyarakat yang baik akan menciptakan negara yang baik pula.
- Master Cheng Yen -

Rabu, (15/11/23) sore yang cerah menambah semangat relawan Tzu Chi di Xie Li Siak melangkahkan kaki ke Balai Pentipan Anak (BPA) Pondok 1 Sei Rokan guna mengadakan sosialisasi pencegahan stunting. Sosialisasi ini untuk menambah pengetahuan masyarakat sekitar sejak dini tentang perlunya makanan bergizi untuk balita sebagai upaya pencegahan stunting. Dengan demikian, masyarakat akan mengetahui gejala ataupun penyebab stunting pada anak atau balita sehingga dapat mengantisipasi sejak awal.

Ibu-ibu yang membawa anaknya didampingi relawan Dharma Wanita menyimak penjelasan dr. Leila Sagala.

Dokter Leila Sagala selaku dokter perusahaan sekaligus relawan Tzu Chi menjadi pemateri dalam sosialisasi ini. Ia menyampaikan pentingnya menjaga gizi bagi ibu yang hamil. Sebab 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang. Ia juga  menambahkan informasi tentang langkah-langkah awal untuk mendeteksi gejala stunting seperti memperhatikan tinggi badan ataupun berat badan balita pada umur tertentu. Apabila tinggi badan dan berat badan balita pada umur tertentu masih dibawah standar pada umumnya, ada kemungkinan balita tersebut terkena stunting.

Stunting masih menjadi PR kita bersama, karena ternyata memang masih banyak masyarakat yang belum paham apa itu stunting. Makanya kami tak henti-hentinya memberikan sosialisasi pencegahan stunting. Harapannya agar angka stunting di Kecamatan Kandis dan juga desa-desa sekitar kebun kita bisa terus menurun hingga betul-betul bisa zero stunting,” jelas dr. Leila Sagala.

Dokter Leila Sagala mengingatkan bahwa sejak janin terbentuk, kecukupan gizi terbaik harus diperhatikan.

Setelah penyampaian dari dr Leila, dilakukan pemberian makanan tambahan berupa biskuit dan buah-buahan kepada peserta dengan harapan untuk menambah gizi balita nya agar terhindar dari stunting.

Rosmayani, Ketua Kader Posyandu Pondok 1 menyambut hangat sosialisasi terkait stunting ini. Ia juga berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lengkap pentingnya menjaga gizi keluarga agar terhindar dari stunting. “Terima kasih saya ucapkan untuk ibu dokter dan semua relawan yang hari ini datang ke Pondok 1. Semoga bisa menambah pengetahuan buat ibu-ibu disini sehingga anak-anak di Pondok 1 tidak ada yang stunting,” ujarnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

"Waspada Stunting"

26 Oktober 2022

Stunting menjadi perhatian relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Seperti yang dilakukan relawan Xie Li Kaltim 1. Bekerja sama dengan pihak kecamatan, relawan mengadakan penyuluhan kesehatan bertema “Waspada Stunting”.

Pemberian Bingkisan Cinta Kasih Peduli Stunting Bersama Yayasan Sehati

Pemberian Bingkisan Cinta Kasih Peduli Stunting Bersama Yayasan Sehati

06 Oktober 2023

Komunitas relawan Tzu Chi di Hu Ai Jakarta Pusat berkolaborasi dengan Yayasan Sehati dalam kegiatan bernama “Peduli Stunting” yang diadakan di Apartemen Arandra, Kelurahan Cempaka Putih Timur.

Bergerak Bersama Mencegah Stunting

Bergerak Bersama Mencegah Stunting

06 Maret 2024

Relawan Xie Li Kalimantan Timur (Kaltim) 1 turut memenuhi undangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kongbeng untuk mendukung program pencegahan stunting.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -