Antisipasi Penyakit Degeneratif Sejak Dini

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)


Tim Medis Tzu Chi melakukan pemeriksaan tensi kepada setiap pasien yang datang.   

Tzu Chi Bandung pada tanggal 15 September 2019 mengadakan baksos kesehatan degeneratif ke-3 di Kelurahan Dungus Cariang, Kecamatan Andir, Bandung. Baksos ini menjadi yang terakhir (ketiga) di kelurahan tersebut, setelah dua bulan sebelumnya diadakan baksos yang sama setiap bulannya. Di Kelurahan Andir total ada 11 RW dan warga yang mengikuti baksos kesehatan degeneratif Tzu Chi ini sebanyak 876 orang, dari total 18.627 (sumber: data statistik Kec. Andir) jumlah penduduk di Kelurahan Dungus Cariang.

Berdasarkan jumlah diatas, artinya sebanyak 21% usia 45-65 tahun (termasuk usia produktif-red) telah mengikuti dan mengetahui secara langsung sosialisasi dan pengobatan penyakit degeneratif. Dengan begitu, diharapkan, warga dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif serta dapat menyebarkan kembali kepada khalayak banyak agar dapat menjaga kesehatannya dengan pola hidup sehat.

Terlepas dari itu, kegiatan baksos sekaligus menjadi wadah untuk menjaring pasien yang membutuhkan bantuan lanjutan yaitu dengan cara mendatangi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini dilakukan karena lebih efektif dalam menghimpun pasien penerima bantuan. Masyarakat sekitar juga bisa lebih memahami dan mengenal lebih dekat mengenai Visi dan Misi Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengedepankan aksi sosial kemanusian.


TIMA Bandung menjelaskan mengenai penyakit-penyakit degeneratif dan bagaimana cara pencegahannya kepada masyarakat.


Relawan Tzu Chi mensosialisasikan Visi dan Misi Tzu Chi kepada warga yang ikut dalam baksos kesehatan degeneratif.

Baksos kesehatan degeneratif ini tentunya sangat diharapkan oleh warga yang kurang mampu. Manfaat dari kegiatan ini pun dirasakan oleh warga yang mengikuti pelayanan kesehatan tersebut. Selain meringankan biaya sehari-hari, warga pun dapat berkonsultasi dengan dokter secara langsung mengenai penyakit yang dideritanya.

Salah satunya Sukarno (52), warga RT 02/11, bapak satu anak ini rutin mengikuti baksos kesehatan degeneratif yang diadakan Tzu Chi Bandung. Sejak saat itu pula ia rutin mengikuti baksos kesehatan degeneratif di Dungus Cariang hingga akhir. Menurutnya, penyakit-penyakit yang selama ini ia keluhkan dapat ditangani dengan cara melaksanakan pola hidup sehat seperti yang telah disosialisasikan oleh dokter. Sukarno sadar, biaya untuk berobat tidak murah karena itu baginya mencegah lebih baik daripada mengobati. Apalagi dengan penghasilannya sebagai buruh lepas yang tidak menentu, 25 - 50 ribu rupiah dalam sehari cukup berat baginya mengatur roda perekonomian keluarga.

"Menurut saya sangat baik dan perlu untuk dilanjutkan lagi. Baksos kesehatan ini sangat membantu, kita jadi tahu kondisi kesehatan kita, dan yang tadinya kurang pengetahuan tentang penyakit atau tentang kesehatan itu jadi lebih tahu," kata Sukarno, “harapannya kegiatan ini ada lagi jangan sampai putus dimanapun tempatnya. Sangat terima kasih sekali, adanya Yayasan Tzu Chi ini banyak masyarakat yang terbantu.”


Sukarno (52), salah seorang warga merasa sangat terbantu dengan adanya baksos kesehatan degeneratif ini.


Dr. Hutama Yonathan, SH, MH. Kes melayani dan menangani pasien dengan ramah. Dokter Hutama juga kerap memberi saran mengenai pola hidup sehat kepada setiap pasien.

Menurut Tim Medis Tzu Chi adanya baksos degeneratif merupakan langkah yang tepat untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesehatan, pendekatan secara persuasif dan segi preventif kepada para pasien diharapkan warga yang mengikuti kegiatan ini dapat memahami dan mencegah penyakit datang. Seperti yang disampaikan oleh dr. Hutama Yonathan, SH, MH. Kes. Ia mengatakan, bukan hanya baksos kesehatan biasa saja, yang menangani kondisi pasien yang sedang sakit dan mendapatkan penanganan dari dokter, lalu selesai penangananya. Pada baksos kesehatan degeneratif, para pasien selain mendapatkan penanganan kesehatan mereka juga dipantau serta dievaluasi hasil dari tindakan medis yang diberikan sebelumnya. Dengan begitu pasien pun merasakan perhatian dan penanganan yang tepat dari para dokter.

"Kegiatan baksos kesehatan degeneratif yang digagas oleh Yayasan Buddha Tzu Chi ini sangat positif sekali bagi perkembangan kesehatan masyarakat,” kata Dr. Hutama.

Menurut Dr. Hutama, kegiatan ini secara tidak langsung telah mendukung program pemerintah dalam hal kesehatan. Selama ini pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam menanggulangi kesehatan masyarakat Indonesia dinilai mencukupi, namun tetap perlu adanya pihak atau instansi lain yang turut berkontribusi dalam menangani kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan begitu maka program BPJS dapat terus berkesinambungan.

“Karena kalau tidak diantisipasi dari sekarang, penyakit degeneratif akan meledak di kemudian hari. Penyakit ini menjadi bom waktu perkembangan penyakit yang nantinya akan dialami oleh masyarakat Indonesia," terang dr. Hutama.

Editor: Hadi Pranoto



Artikel Terkait

Antisipasi Penyakit Degeneratif Sejak Dini

Antisipasi Penyakit Degeneratif Sejak Dini

27 September 2019

Tzu Chi Bandung pada tanggal 15 September 2019 mengadakan baksos kesehatan degeneratif di SDN 002 Karang Mulya, Dungus Cariang, Andir, Bandung. Baksos ini merupakan baksos yang ke- 3 (akhir) di Kelurahan Dungus Cariang.

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -