Ayo Belajar Memasak

Jurnalis : Lindawati Tjiawi (Tzu Chi Medan), Fotografer : Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan)


Anak-anak beserta pembimbingnya bersiap-siap untuk memulai kegiatan berkreasi dengan roti.

Sarapan pagi penting untuk menunjang aktivitas semua orang, terutama  bagi anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Berbagai macam menu sarapan disiapkan Mama secara bergantian setiap pagi, dari mi, nasi, roti, atau sereal dengan susu dan buah. Butuh kreativitas seorang mama untuk menghidangkan sarapan agar anak-anaknya tidak bosan dengan apa yang akan mereka santap setiap pagi. 

Untuk mengajarkan  kepada Xiao Pu Sa (Anak-anak Jingsi Ban) rasa terima kasih dan bersyukur kepada mama yang sudah menyiapkan sarapan pagi setiap hari, pada Minggu, 25 Agustus 2019, Jingsi Ban (Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen) mengadakan kelas Ekstra Cooking Class  di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala Medan. Koordinator Jingsi Ban Tzu Chi Medan, Siu Lin mengatakan bahwa tujuan diadakannya  cooking class ini adalah agar Xiao Pu Sa bisa merasakan sendiri proses pembuatan sarapan  serta tahu betapa repot dan capeknya mama membuat sarapan setiap pagi. “Agar anak-anak juga bisa menghargai setiap masakan dari mamanya, dan bisa timbul rasa syukur dan terima kasih kepada mamanya,” kata Siu Lin.

 

Terlihat anak-anak dari Kid Class  sedang memotong roti dengan  cetakan lucu yang mereka pilih sendiri.


Kerja sama tim yang solid  dalam mempersiapkan bahan untuk membuat sandwich. Justin Christian (tengah) sedang menggoreng telur dadar yang merupakan bahan untuk membuat sandwich, sedangkan Elson (kanan) dan Jacqueline (kiri) mempersiapkan telur yang akan digoreng.

Tujuan lainnya adalah mengajarkan kepada  Xiao Pu Sa untuk belajar membuat sarapan dengan cara dan bahan yang sederhana dan mudah diperoleh. “Harapan saya agar anak-anak bisa belajar mandiri untuk menyiapkan sarapannya sendiri dan meningkatkan kreativitas mereka dalam mengolah bahan makanan,” kata Husni, Wakil Koordinator Jingsi Ban Tzu Chi Medan menambahkan.

Cooking Class kali ini mengajak anak-anak (Teen Class) membuat sandwich, dan Kid Class mengkreasikan roti dengan bahan dan topping yang disediakan. Relawan juga menyediakan cetakan, roti tawar, mentimun, wortel, pisang, tomat, buah naga, margarine, selai serta coklat dan kacang almond untuk bahan kreasi roti. Para peserta  dibagi menjadi 5 grup dengan jumlah 5 orang untuk Kid Class dan Teen Class dibagi menjadi 3 grup, masing-masing 3 orang. Setiap grup dibantu oleh seorang pembimbing. Terlihat wajah-wajah bahagia anak-anak ketika diminta memilih cetakan dan bahan yang akan dipakai.


Anak-anak yang lucu dan imut memperlihatkan hasil kreasi roti mereka yang juga lucu dan imut.


Sandwich dalam beberapa bentuk yang dihasilkan oleh  anak-anak dari  Teen Class.

Tangan-tangan mungil berusaha memotong roti dengan cetakan-cetakan lucu dan menaburkan topping sesuai selera mereka. Bagi yang belum bisa akan dibantu oleh pembimbing mereka. Sedangkan anak-anak-anak di grup Teen Class sudah sibuk menggoreng telur untuk membuat sandwich. Ada sebagian anak yang belum bisa menggoreng, dan mereka langsung diajari  oleh pembimbingnya cara menggoreng telur. Anak-anak membuat kreasi roti masing-masing dengan serius dan penuh semangat dan disertai rasa  bahagia.        

Paulia, Koordinator Cooking Class membuat contoh kreasi roti dengan topping untuk menambah ide bagi anak-anak. “Hari ini kita memilih menu masakan sandwich. Untuk Kelas Kid, kita memilih bahan  yang mudah dikreasikan yaitu dengan menggunakan selai dan topping yang disediakan. Untuk anak-anak dari Kelas Teen membuat sandwich, yaitu dengan menggunakan  telur  dan sayur-sayuran. “Kami memberikan  kesempatan kepada mereka untuk mencoba memasak makanan sederhana, “ ujar Paulia di tengah kesibukan membuat contoh kreasi roti. Acara ini diikuti oleh 29 anak Jingsi Ban Tzu Chi (Kid Class dan Teen Class) serta dibantu oleh 22 relawan.     

 

Koordinator Jingsi Ban, Wakil Hu Ai Medan Timur, Koordinator Cooking Class, relawan dan anak-anak Jingsi Ban Tzu Chi mengabadikan momen seusai acara cooking class.

Akhirnya selesai juga kreasi roti anak-anak. Kini saatnya membersihkan meja yang dipenuhi serpihan roti dan bahan lainnya. Anak-anak memperlihatkan hasil masing-masing dengan diletakkan di meja. Ada  berbagai macam kreasi mereka, seperti burung hantu, hello kitty, kupu-kupu, dan bentuk kepala manusia.  Agung, peserta dari Kid Class mengkreasikan rotinya dengan bentuk kepala orang dan diberi nama Orang yang Bahagia. Agung merasa puas dengan hasil karyanya dan berharap sering-sering ada cooking class sehingga bisa belajar banyak. ”Kalau ada roti saya akan mencoba buat kreasi roti di rumah,” kata Agung. Jovelyn dari  Kid Class mengkreasikan Hello Kitty di Taman dan mengatakan  senang membuat kreasi dengan roti dan berharap sering-sering ada cooking class. Demikian juga dengan Mandy, peserta lainnya.Wandy merasa senang karena mudahembuatnya, juga berharap sering-sering diadakan cooking class. Dari Teen Class, Elson mengkreasikan sandwich dengan bentuk burung hantu, merasa bahagia karena dapat pengalaman memasak dan berharap akan diadakan kembali cooking class.  Semua xiao pu sa merasa bahagia karena mendapat pengalaman mengkreasikan sendiri roti sesuai keinginan sendiri. 

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Ayo Belajar Memasak

Ayo Belajar Memasak

29 Agustus 2019

Untuk mengajarkan  kepada Xiao Pu Sa ( Anak-anak Jingsi Ban) rasa terima kasih dan bersyukur kepada Mama yang sudah menyiapkan sarapan pagi setiap hari, pada   Minggu, 25 Agustus 2019, Jingsi Ban Tzu Chi Medan mengadakan kelas Ekstra Cooking Class  di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala Medan.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -