Baksos Degeneratif Tahap Kedua, Kepedulian bagi Warga Teluk Setimbul

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Para relawan menyambut para pasien dengan ramah di depan pintu masuk lokasi kegiatan.

Menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat tetap seimbang bukan sekadar upaya mencegah penyakit, melainkan juga bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. Ketiga unsur ini memiliki peran penting dalam menjaga fungsi tubuh agar tetap optimal. Ketika kadar kolesterol berlebih, pembuluh darah perlahan menyempit dan membuat kerja jantung menjadi lebih berat.

Gula darah yang tinggi menandakan adanya gangguan dalam sistem metabolisme, yang jika dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi serius seperti diabetes. Sementara itu, kadar asam urat yang tidak terkontrol sering kali menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang dapat mengganggu kenyamanan beraktivitas.

Karena itu, menjaga keseimbangan tubuh bukan hanya tentang menghindari pantangan, melainkan juga membentuk kebiasaan bijak dalam kehidupan sehari-hari. Mengatur pola makan bergizi seimbang, rajin berolahraga, cukup istirahat, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan merupakan langkah sederhana namun bermakna untuk menjaga tubuh tetap sehat, bertenaga, dan siap menjalani hari dengan semangat yang lebih baik.

Warga bersiap menjalani pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan asam urat yang dilakukan oleh perawat dari Puskesmas Meral Barat.

Alat glukometer telah disiapkan untuk mengukur kolesterol (C), hemoglobin (Hb), dan glukosa (G) bagi para warga Teluk Setimbul yang mengikuti pemeriksaan kesehatan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, relawan Tzu Chi melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) Degeneratif di Teluk Setimbul, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Kegiatan ini berfokus pada pencegahan serta penanganan dini penyakit degeneratif yang umumnya dialami oleh warga lanjut usia. Program pemeriksaan berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada 28 September 2025 dan berlanjut pada 19 Oktober 2025 untuk tahap kedua. Setelah program selesai, para peserta dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan secara teratur di puskesmas terdekat agar kondisi kesehatan mereka tetap terpantau dan stabil.

Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan edukasi pada masyarakat agar lebih peduli terhadap pola hidup sehat mulai dari menjaga pola makan, berolahraga secara teratur, hingga rutin memeriksakan kesehatan. Dengan demikian, penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, dan asam urat dapat dikontrol dengan baik sehingga para lansia dapat menjalani hari-hari mereka dengan tubuh yang lebih sehat dan semangat yang lebih baik.

Setelah serangkaian pemeriksaan, warga berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui hasil pemeriksaan mereka.

Dr. Dzulfikar, Sp.KJ., menjelaskan bahwa obat tetap diberikan pada pasien yang datang kontrol pada acara hari ini, karena meski ada penurunan jumlah pasien, penyakit ini tetap memerlukan pengobatan rutin untuk menstabilkan kadar kolesterol dan gula darah.

Sebanyak 87 warga Teluk Setimbul silih berganti datang untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, serta tes darah. Setelah itu, para peserta berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mengetahui hasil pemeriksaan sekaligus memperoleh obat-obatan sesuai kondisi masing-masing. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk kedua kalinya ini menjadi langkah lanjutan dalam menjaga kondisi para peserta agar tetap stabil.

Menurut Dr. Dzulfikar, Sp.KJ., jumlah pasien yang datang kali ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya, terdiri dari pasien lama dan pasien baru. Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan beberapa peserta dengan kadar kolesterol dan gula darah yang tinggi sehingga memerlukan pengobatan lanjutan.

“Biasanya mereka juga mendapatkan obat dari puskesmas atau rumah sakit. Kalau belum ada, baru kami berikan. Dan yang datang kontrol kali ini memang ada penurunan, tapi karena sifat penyakit seperti ini memerlukan pengobatan rutin, maka tetap kami beri obat untuk menstabilkan kadar kolesterol dan gula darahnya,” ujar Dr. Dzulfikar, Sp.KJ.

Selain pemeriksaan dan pengobatan, kegiatan ini juga menekankan pentingnya edukasi kesehatan bagi para peserta. Dr. Dzulfikar menyampaikan bahwa selain rutin berobat dan melakukan pemeriksaan, setiap individu perlu menjaga pola hidup seimbang. Hal ini mencakup pengaturan pola makan, memilih asupan sehat, serta meluangkan waktu untuk berolahraga secara teratur.

Koordinator kegiatan, Netty, didampingi apoteker, menyerahkan obat kepada warga yang telah menerima resep dari dokter, sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Ini merupakan kali pertama Ratna Dewi mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diselenggarakan Tzu Chi. Ia bersyukur mendapat kesempatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara lebih mendalam melalui kegiatan ini. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterolnya tinggi, yang menjadi pengalaman berharga sekaligus pengingat baginya untuk lebih memperhatikan pola hidup.

“Langsung drop rasanya setelah tahu kolesterol saya sangat tinggi. Saya tidak menyangka karena sebelumnya tidak ada keluhan, hanya sering merasa mengantuk dan kurang tidur. Ke depannya saya akan rutin memeriksa kesehatan dan berusaha menurunkan kolesterol,” ujar Ratna Dewi.

Ratna Dewi mengikuti pemeriksaan kesehatan Tzu Chi untuk pertama kalinya.

Yohana mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap kedua.

Pasien lain, Yohana juga mengikuti pemeriksaan kesehatan kali ini. Dari hasil pemeriksaan, diketahui kadar kolesterolnya mengalami sedikit peningkatan dibanding sebelumnya. Ia mengaku sebelumnya hanya mendapat vitamin karena hasil pemeriksaannya masih normal. Namun, belakangan ini ia menyadari bahwa kebiasaannya mengonsumsi gorengan mungkin menjadi penyebab naiknya kadar kolesterol.

“Waktu pemeriksaan sebelumnya saya cuma dikasih vitamin karena hasilnya normal. Sekarang agak naik, mungkin karena sering makan gorengan. Dokter menyarankan untuk banyak minum air putih dan mengurangi makanan berminyak,” ungkap Yohana.

Bakti Sosial Degeneratif ini tak hanya memberi pelayanan kesehatan, tapi juga menumbuhkan kesadaran baru bagi masyarakat pentingnya menjaga diri dengan penuh perhatian. Setiap langkah kecil seperti memeriksa kesehatan dan memperbaiki pola hidup, jadi wujud nyata cinta kasih terhadap diri sendiri. Melalui perhatian yang berkesinambungan, diharapkan setiap warga dapat menikmati masa tua yang sehat, mandiri, dan bahagia bersama keluarga.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Melakukan Dengan Sukarela, Menerima Dengan Sukacita.

Melakukan Dengan Sukarela, Menerima Dengan Sukacita.

03 Juli 2019

Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi yang pertama diadakan di SLB Tuna Grahita Karya Ibu Palembang. Kegiatan ini melibatkan 72 relawan dan 40 orang tim medis (17 dokter, 5 dokter Koas, 11 perawat dan 7 apoteker). Sebelumnya pada tanggal 23 Juni 2019 telah diadakan survei untuk wilayah setempat, dan sebanyak 670 kupon pemeriksaan kesehatan diberikan kepada warga.

Mengobati dan Menjaga Kesehatan Masyarakat

Mengobati dan Menjaga Kesehatan Masyarakat

16 Juli 2018 Relawan Tzu Chi di He Qi Pusat mengadakan bakti sosial kesehatan degeneratif pertama di Kelurahan Cipinang Besar Utara dan Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Baksos ini digelar di Sekolah Silaparamita, Minggu, 15 Juli 2018.
Relawan Tzu Chi di He Qi Pusat mengadakan bakti sosial kesehatan degeneratif pertama di Kelurahan Cipinang Besar Utara dan Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Baksos ini digelar di Sekolah Silaparamita, Minggu, 15 Juli 2018.
Baksos Degeneratif Lanjutan

Baksos Degeneratif Lanjutan

10 Maret 2016

Tzu Chi mengadakan baksos degenerative lanjutan yang digelar di Sekolah Surya Dharma, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tanggal 28 Februari 2016. Sebanyak 12 tim medis Tzu Chi bersama 3 orang perawat dari Puskesmas setempat dan 54 relawan Tzu Chi berhasil melayani 47 pasien.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -