Cegah Penyakit dengan Baksos Degeneratif

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)


Tim Medis Tzu Chi dengan ramah melayani setiap pasien yang berobat.  

Tzu Chi Bandung kembali mengadakan pelayanan kesehatan degeneratif lanjutan ketiga pada tanggal 24 Maret 2019. Baksos kesehatan degeneratif sebelumnya diadakan pada tanggal 24 Februari 2019.

Baksos lanjutan ini untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan para pasien yang telah mengikuti pelayanan kesehatan degeneratif bulan lalu (Januari dan Februari 2019), dengan begitu manfaat dari baksos kesehatan degeneratif ini akan terlihat setelah pasien mendapatkan pengobatan yang dianjurkan oleh Tim Medis Tzu Chi.


Setelah para pasien mendapatkan penanganan medis, relawan Tzu Chi secara singkat mengenai visi misi Tzu Chi serta cara pencegahan penyakit dengan menerapkan pola hidup sehat.

Baksos kesehatan ini diadakan di SD Swadaya, Jl. Pagarsih, No.181 E, Kelurahan Jamika, Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 186 pasien lanjutan melakukan pemeriksaan ulang, melihat kondisi perkembangan kesehatan mereka setelah dua kali mengikuti baksos kesehatan ini.

Tujuan utama dari baksos kesehatan degeneratif sendiri adalah untuk mengajak masyarakat lebih peduli dan waspada dengan segala penyakit yang di derita. Dengan begitu diharapkan masyarakat lebih peduli akan kesehatannya dan dapat mencegah penyakit-penyakit yang datang seiring pertambahan usia.


Erwin (29), warga Kelurahan Jamika merasa baksos kesehatan ini sangat bermanfaat baginya. Selain menjadi tahu penyakit yang diderita dan cara penanganannya, secara ekonomi ia pun terbantu.

Manfaat dari pelayanan kesehatan ini dirasakan oleh salah satu warga Kelurahan Jamika, Erwin (29). Ia mengatakan jika baksos kesehatan degeneratif ini sangat bermanfaat bagi warga Kelurahan Jamika, khususnya ia sendiri. Selain membantu menjaga kesehatan, pelayanan kesehatan gratis ini dapat mengurangi beban ekonominya. "Manfaatnya bagus ya, saya sendiri jadi tahu penyakit yang saya derita,” ucap Erwin, “begitu juga warga lainnya. Kami juga jadi tahu cara mencegah maupun menanggulanginya.”

Erwin berharap baksos kesehatan seperti ini bisa terus dilaksanakan, dan dikembangkan ke wilayah-wilayah lainnya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas perhatiannya ini,” kata Erwin.


Kegiatan baksos kesehatan degeneratif ini sekaligus menjadi wadah untuk menjaring pasien yang membutuhkan bantuan lanjutan, yaitu dengan cara mendatangi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini dilakukan karena lebih efektif dalam menghimpun pasien penerima bantuan. Selain itu, masyarakat sekitar-pun bisa lebih memahami dan mengenal lebih dekat visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengedepankan aksi sosial kemanusiaan.

Menurut Ruchiyat Kurniadi, baksos kesehatan ini merupakan sarana yang efektif untuk menjalin jodoh baik dengan masyarakat dan juga relawan komunitas. “Melalui baksos kesehatan ini kita bisa betul-betul berinteraksi dengan masyarakat dan relawan komunitas. Buktinya setelah (baksos) ketiga ini, relawan semakin kompak dan mereka cepat sekali untuk mendapatkan inspirasi bahwa kegiatan Tzu Chi ini memang sangat baik,” ucap Ruchiyat Kurniadi, relawan Tzu Chi Bandung.

 

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Degeneratif Membawa Banyak Manfaat

Baksos Kesehatan Degeneratif Membawa Banyak Manfaat

08 September 2022

“Setelah mengikuti baksos, saya baru tahu bahwa kolesterol saya cukup tinggi. Namun setelah menerima pengobatan saat baksos, saya merasakan perubahan dan lebih sehat,” kata Dian Hayati, salah satu pasien.

Menjaga Kesehatan Para Lansia

Menjaga Kesehatan Para Lansia

22 September 2023

Relawan Tzu Chi di Kutai Barat, Kalimantan Timur melakukan pengobatan degeneratif bagi 75 warga Kampung Muara Begai pada Sabtu. Dalam kegiatan ini, relawan juga menyerahkan bantuan sembako untuk para lansia.

Memberikan Kenyamanan Bagi Pasien

Memberikan Kenyamanan Bagi Pasien

28 September 2016
Kontrol terakhir pada Baksos Degeneratif di Cianjur dilakukan pada 25 September 2016 yang terdiri dari 45 pasien. Kontrol ini dilakukan secara rutin selama tiga bulan. Baksos tersebut merupakan lanjutan dari baksos pertama pada 31 Juli 2016 dan baksos kedua 28 Agustus 2016 lalu.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -