Baksos Kesehatan Degeneratif: Menunjang Kesehatan Masyarakat Menjadi Lebih Baik

Jurnalis : Joewita (He Qi Pusat), Fotografer : Chandrata Wijaya, Deddy, Teddy, Joewita (He Qi Pusat)

Warga mengantre menunggu panggilan untuk mengisi data pasien.

Pola makan tidak sehat, kebiasaan merokok, serta kurangnya aktivitas fisik sering kali tanpa disadari menjadi pemicu berbagai penyakit, termasuk penyakit degeneratif yang ditandai dengan penurunan fungsi organ dan melambatnya metabolisme tubuh seiring bertambahnya usia. Menariknya, penyakit ini kini tidak hanya menyerang Lansia, tetapi juga kalangan paruh baya bahkan anak muda, yang mengalami proses degeneratif lebih cepat dari seharusnya.

Melihat kondisi ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dari komunitas He Qi Pusat bersama komunitas Xie Li Bogor tergerak untuk mengadakan penyuluhan dan pengobatan bagi penderita penyakit degeneratif. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat demi kebaikan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, tinggi, dan berat badan.

Relawan mendampingi seorang ibu yang mengalami tekanan darah rendah.

Bakti sosial kesehatan degeneratif ini digelar sebanyak tiga kali dalam tiga bulan berturut-turut. Kegiatan pertama berlangsung pada Minggu, 27 April 2025, di SMPN 10 Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor. Sejak pukul 06.30 pagi, para relawan sudah bersiap di lokasi. Sebanyak 86 relawan Tzu Chi Jakarta dan Bogor bekerja sama untuk menyukseskan acara ini.

Tepat pukul 08.00, kegiatan dimulai. Warga yang hadir langsung menerima nomor antrean. Setelah proses pendaftaran, mereka menjalani pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh, lalu diarahkan untuk mengikuti sosialisasi mengenai Tzu Chi dan penyuluhan kesehatan yang disampaikan relawan serta para dokter. Suasana penuh antusias terlihat dari warga yang serius mendengarkan penyuluhan.

Ibu Sri Puji Haryati berkonsultasi dengan dokter mengenai tekanan darah tingginya.

Puluhan dokter, perawat, dan tenaga medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Jakarta dan Bogor bekerja sama memberikan pelayanan terbaik. Pasien diperiksa secara teliti dan diberikan obat sesuai indikasi penyakitnya. Relawan pun sigap mendampingi warga dari awal hingga pengambilan obat.

“Saya punya sakit lambung, sudah dua hari kurang tidur, tekanan darah dan kolesterol juga tinggi. Kata dokter, minum obat dulu, bulan depan kontrol lagi. Baksos ini sangat baik untuk cek kesehatan, jadi kita tahu kondisi tubuh. Saya sangat bersyukur,” ujar Ibu Atikah (52).

“Sampai usia 50 tahun, baru kali ini saya mengalami darah tinggi. Biasanya sehat, tapi seminggu lalu tiba-tiba terasa gelap. Baksos ini luar biasa, masyarakat jadi lebih paham soal penyakit karena ada edukasi dari dokter. Semoga terus diadakan, apalagi banyak lansia yang tak mampu berobat,” kata Ibu Sri Puji Haryati (53) sambil mengantre obat.

Para dokter memeriksa setiap pasien dengan penuh perhatian.

“Stroke ringan di sebelah kiri, ada asam urat juga, sebelumnya saya terapi di RS Melania. Sekarang sudah membaik, hanya jalannya masih kurang seimbang. Baksos ini sangat membantu warga kecil, semoga bisa terus berlanjut,” ungkap Pak Mulyadin (54).

Salah satu dokter TIMA, dr. Yenny Chandrawati, mengatakan, “Kami ikut mendukung program pemerintah menuju Indonesia Sehat 2045, membantu menekan penyakit degeneratif, dan mendorong perubahan pola hidup sehat. Kami juga ingin masyarakat sadar bahwa kesehatan itu sangat penting.”

Senada, dr. Suryaningsih Kuswanto dari Bogor menambahkan, “Kegiatan baksos ini tepat sasaran. Pasien senang, antusias, dan terbantu, terutama bagi yang punya keterbatasan ekonomi.”

Dua relawan membantu seorang bapak menuruni tangga menuju tempat pengambilan obat.

Ketua Xie Li Bogor, Lie Sioe Ing, menyampaikan, “Baksos degeneratif ini adalah salah satu program yayasan. Kami ingin menjalin jodoh baik dengan warga Cipaku agar mereka bisa menjalani pola hidup lebih sehat. Harapannya, anak-anak pasien juga semakin peduli pada orang tua mereka, dan setelah baksos, pasien bisa melanjutkan perawatan di Puskesmas.”

Baksos ini berakhir sekitar pukul 12.00 siang. Sebanyak 378 pasien telah menjalani pemeriksaan dan mendapat pengobatan, meninggalkan kesan hangat dan penuh syukur di hati warga.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Baksos Degeneratif Tahap Ke-3 yang Digelar Tzu Chi Palembang

Baksos Degeneratif Tahap Ke-3 yang Digelar Tzu Chi Palembang

20 Oktober 2017
Tzu Chi Palembang kembali mengadakan Baksos Degeneratif tahap ke-3 untuk warga Kelurahan 13 & 14 Ilir Palembang, Minggu, 15 Oktober 2017. Baksos bertempat di SDN 42, Kelurahan 13 Ilir.
Deteksi Dini Penyakit Degeneratif

Deteksi Dini Penyakit Degeneratif

05 Oktober 2022

Sebanyak 125 orang mendapat layanan kesehatan pemeriksaan penyakit degeneratif yang digelar komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1.  Pemeriksaan kesehatan yang diberikan terdiri dari pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta pemberian obat-obatan bagi mereka yang memerlukan.

Kemantapan Hati Akwet Menjadi Keluarga Tzu Chi Lampung

Kemantapan Hati Akwet Menjadi Keluarga Tzu Chi Lampung

27 November 2018
Djoni (Akwet), adalah salah satu relawan Abu Putih yang aktif mengikuti kegiatan Tzu Chi Lampung. Ia sangat antusias dalam mengajak orang lain untuk menjadi Bodhisatwa, semua dilakukan karena kemantapan hatinya untuk bergabung dengan Tzu Chi. 
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -