Baksos Menyambut Ulang Tahun Bhayangkara

Jurnalis : Virny Apriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : Rudy dan Halim Ong (He Qi Barat)
 
 

foto
Pemeriksaan tensi guna mengetahui kondisi pasien terkini dilakukan sebelum para peserta baksos Kesehatan Tzu Chi melakukan operasi.

Waktu baru menunjukan pukul 06.00 WIB, tapi RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto sudah dipenuhi oleh pasien, keluarga, serta para relawan. Hal tersebut wajar terjadi karena memang pada hari itu, Sabtu 22 Juni 2013, Tzu Chi mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan dalam menyambut ulang tahun Bhayangkara yang ke-67. Baksos yang melayani operasi hernia, bibir sumbing, katarak dan minor (benjolan) ini diadakan selama 3 hari mulai dari tanggal 21-23 Juni 2013. Setiap harinya selama 3 hari tersebut ada puluhan pasien yang mendapatkan kesempatan melakukan pengobatan gratis.

Seminggu sebelum baksos, Tzu Chi telah terlebih dulu mengadakan proses screening untuk menentukan apakah pasien yang mendaftar layak dioperasi dari segi kesehatannya atau tidak. Setelah operasi, pasien juga masih mendapatkan rawat inap (bagi yang memerlukan) dan kontrol sebanyak 2 kali.  

Baksos ini tentunya dapat berjalan dengan lancar dan membantu banyak orang, berkat kerjasama yang baik antara Tzu Chi dengan RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto yang sudah terjalin selama 3 tahun lamanya. “Baksos ini merupakan kali ke-3 kita laksanakan di RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto. Setiap tahunnya selalu ada, karena ini merupakan kegiatan rutin tahunan Tzu Chi.” Kata Se Ing Shijie, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan baksos kali ini.

Baksos kali ini disambut antusias oleh pasien dan keluarganya yang membanjiri rumah sakit. Jumlah relawan yang hadir pun tak kalah banyak. Para relawan terdiri dari relawan Tzu Chi, Tzu Ching dan relawan kembang. Setiap relawan bersama-sama dengan suster dan dokter, bekerja keras membantu setiap proses dari baksos agar dapat berjalan lancar demi kenyamanan pasien dan keluarganya. Eva Irawan adalah salah satu pendamping pasien yang merasa sangat terkesan dengan kebaikan dan keramahan insan Tzu Chi mulai dari proses screening sampai operasi di hari itu. Ia mengaku sangat puas dengan kinerja dan pelayanan yang diberikan.

Eva sendiri merupakan ibu dari Rahmat Gusti Fatulah, pasien bibir sumbing berusia 5 tahun. Ini merupakan kali kedua Rahmat dioperasi, setelah sebelumnya melakukan operasi pertama pada usia 8 bulan. Operasi pertama tersebut juga dilakukan pada saat baksos Tzu Chi di Bandung. Jadi ini merupakan kali kedua Rahmat berjodoh untuk melakukan pengobatan di Tzu Chi. Karena sebelumnya pernah ikut serta dalam baksos Tzu Chi, maka ketika diberitau oleh tetangganya bahwa Tzu Chi kembali mengadakan baksos, Eva dengan tanpa ragu segera mendaftarkan putra bungsunya tersebut. Eva mengaku sangat senang karena baksos ini sangat membantu keluarganya, mengingat baksos dilakukan tanpa meminta biaya sedikitpun. “Saya sangat senang ada baksos seperti ini, harapan saya cuma agar anak saya operasinya berjalan dengan lancar dan berhasil.” Ungkap Eva.

foto   foto

Keterangan :

  • Baksos kesehatan Tzu Chi ke-67 yang diadakan pada tanggal 21-23 Juni 2013 di RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto (kiri).
  • Didalam baksos kesehatan, relawan dan tim medis bekerja sama demi menyembuhkn penderitaan pasien yang datang berobat (kanan).

Dalam baksos kali ini, anak-anak dari Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor juga turut membantu. Ada total 13 anak putri dan beberapa anak putra yang menjadi pasien baksos kali ini. Untuk putri sendiri, 1 anak melakukan operasi hernia dan sisanya melakukan operasi Minor. Aida Siti Faridah adalah salah satu anak putri pesantren yang menjalani operasi pengangkatan benjolan di pergelangan tangan sebelah kirinya. Diagnosis dokter sewaktu screening mengatakan bahwa benjolan itu tidak berbahaya, namun karena kadang terasa nyeri saat sedang kambuh, Aida memilih untuk melakukan pengangkatan benjolan yang baru tumbuh 2 bulan yang lalu ini. Putri berusia 17 tahun ini mengaku cukup nyaman melakukan operasi saat baksos karena relawan yang ramah, baik, sabar dan perhatian pada dirinya. Ia juga merasa sangat senang karena operasi yang dilakukan tidak membebani orang tuanya dalam hal biaya.

Hal bahagia senada juga disampaikan oleh Masyaikhotul Hikmah, salah satu bagian kesehatan pondok pesantren yang hadir mendampingi anak-anak. Hikmah mengatakan bahwa pesantren mengetahui adanya kegiatan ini dari Hemming Shixiong, relawan Tzu Chi yang menjadi penghubung pesantren dengan Tzu Chi. Sebelumnya perlu diketahui bahwa Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman ini merupakan salah satu pesantren yang mendapatkan bantuan dari Tzu Chi. Bantuan yang diberikan antara lain pembangunan gedung sekolah, baksos kesehatan dan gigi, serta setahun belakangan ini, Tzu Chi memberikan pengajaran bahasa Mandarin kepada anak-anak pesantren, dimana setiap seminggu sekali ada perwakilan relawan yang datang dan mengajar disana.

Menurut Hikmah, baksos kali ini sangat membantu pesantren untuk mengobati anak-anak pesantren yang membutuhkan operasi cukup besar karena pesantren memiliki kendala biaya. Selama berinteraksi dengan relawan, Hikmah menyimpan sebuah kesan baik akan sosok relawan Tzu Chi. Hikmah mengatakan “Relawan Tzu Chi itu baik-baik semua, ramah, nggak menyepelekan orang. Mereka menghargai setiap orang sebagai manusia. Perbedaan agama yang ada pun juga tidak dijadikan kendala sama sekali, semua yang butuh pertolongan mereka bantu dengan senang hati.”

Selain relawan, kesuksesan baksos kali ini juga tentu tidak lepas dari tangan-tangan penyembuh para dokter yang dengan sukarela mengobati pasien. Total ada 22 dokter spesialis bedah yang turut bersumbangsih untuk baksos di hari Sabtu tersebut. Dalam hari itu pula total telah terobati 100 orang pasien katarak, 13 orang pasien pterygium, 34 orang pasien mayor, 45 orang pasien minor, 14 orang pasien minor GA dan 13 pasien sumbing. Untuk keseluruhan jumlah pasien yang tertangani selama 3 hari adalah 361 pasien dengan berbagai jenis pengobatan. Itu berarti bertambah lagi 361 orang yang sehat dan dapat melakukan aktifitas mereka dengan lancar tanpa terbayang-bayang oleh penyakit yang mereka derita.

Baksos kali ini mengingatkan kita pada kata perenungan kata Master Ceng Yen yang berbunyi “Dalam kehidupan ini, jika kita diperlukan orang dan memiliki kemampuan untuk bersumbangsih, ini baru merupakan kehidupan yang paling berbahagia.” Kehidupan bahagia itu juga yang dirasakan oleh para relawan, dokter, suster, serta setiap orang yang terlibat dalam baksos. Kebahagiaan tak ternilai itu bisa terwujud karena mereka memiliki kesempatan dan kemampuan untuk bersumbangsih bagi orang lain, dalam hal ini bagi para pasien.

  
 

Artikel Terkait

Kebersamaan Memupuk Cinta Tanah Air

Kebersamaan Memupuk Cinta Tanah Air

09 Agustus 2017

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara-1 mengadakan kelas budi pekerti untuk anak-anak rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke. Diisi dengan perayaan kemerdekaan RI, kegiatan ini dihadiri 23 relawan Tzu Chi, 5 guru dan 27 murid Tzu Chi School PIK, serta 4 Tzu Ching dari Taiwan. Sekitar 50 anak rusun yang hadir pun merasa gembira.

Langkah Awal Menuju Kebajikan

Langkah Awal Menuju Kebajikan

04 Januari 2016

Pelatihan relawan diadakan untuk menyatukan tekad dan semangat para relawan, sehingga dalam menebarkan kebajikan akan lebih merata kepada orang-orang yang membutuhkan dan menjadi sarana untuk melakukan pelatihan diri.

Hasil Karya Luar Biasa

Hasil Karya Luar Biasa

25 September 2017

Sebanyak 23 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat menjalin jodoh baik dengan 50 orang umat Katolik wilayah Agatha Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Perumahan Budi Indah yang melakukan kunjungan ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk pada hari Kamis, 21 September 2017.

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -