Bakti Kecil untuk Orang Tua

Bersujud dan dengan tulus mengucapkan permohonan maaf kepada orang tua apa yg mereka lakukan salah selama ini dilanjutkan dengan menyuapi pudding untuk orang tua.

Waktu sungguh cepat berlalu. Begitu juga dengan tumbuh kembang anak-anak dari tahun ke tahun. Pada masa pertumbuhan mereka membutuhkan kasih sayang orang tua. Pada masa keemasan anak, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan pendidikan budi pekerti yang dimulai sejak dini agar generasi penerus bangsa ini dapat dibina menjadi individu-individu yang berkarakter dan bermoral  dalam  menghadapi berbagai tuntutan zaman.

Sebagai upaya menanamkan nilai dan norma budi pekerti sejak dini, pada tgl 20 Desember 2015, kelas kata perenungan Tzu Chi Medan mengadakan gathering bersama orang tua murid di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Mandala, Jalan Pukat VII Gang Indah, Medan. Tidak sekedar berkumpul, tapi acara ini merupakan momentum pertanggungjawaban relawan pendidik kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan budi pekerti anak-anak mereka di kelas kata perenungan Tzu Chi. Pada acara ini juga, relawan memaparkan perkembangan kepribadian anak didik atau yang dijuluki Xiao Pu Sa ( bodhisatwa cilik ). “Tahun ini, kelas kata perenungan lebih kita perlebar dengan melakukan kegiatan yang mendukung kata kata perenungan yang kita ajarkan untuk Xiao Pu Sa. Semoga tahun depan program kita akan lebih diperluas lagi, semoga mendapat dukungan dan partisipasi dari orang tua semuanya,” ujar Yanny, relawan pendidik dan koordinator acara.

Anak-anak memeragakan bahasa isyarat tangan di depan para orang tua mereka pada acara gathering kelas kata perenungan yang diadakan pada tanggal 20 Desember 2015.

Orang tua mendapat hadiah surat cinta yang ditulis oleh anak mereka pada sebuah kipas. 

Dengan mengusung tema ‘’berbakti kepada orang tua’’, anak-anak dengan  antusias mengikuti acara yang disaksikan oleh orang tuanya dan bahkan ada yang membawa neneknya untuk melihat pertunjukan yang telah mereka siapkan pada latihan dalam beberapa bulan terakhir ini. Orang tua murid dipandu oleh relawan juga menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen mengenai pentingnya menanamkan pendidikan berbudi pekerti, dan juga kaleidoskop penutupan kelas kata perenungan 2014 silam dan kegiatan-kegiatan di kelas selama setahun ini. Momen menulis surat cinta kepada orang tua, ternyata begitu menggugah hati mereka. Tak sadar, orang tua mereka pun turut terharu dan bahkan menangis saat melihat peragaan isyarat tangan “Mama” yang dipersembahkan anak-anak mereka. Tak hanya indah, namun gerakan ini bermakna terima kasih atas jasa besar ibu yang tak mungkin dapat terbalas.

Ungkapan terima kasih tidak lupa juga disampaikan dari orang tua. Orang tua dari Frederick dan Kevin menyampaikan pesan dan kesannya. “Anak saya telah 2,5 tahun di kelas kata perenungan, harapan saya supaya mereka lebih mengetahui moral dan budi pekerti. Tzu Chi telah banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat, semoga orang tua yang ada disini bisa ramai-ramai mendukung dan bisa menjadi relawan. Semoga Tzu Chi Medan bisa membuka sekolah dan rumah sakit untuk membantu lebih banyak orang yang membutuhkan,” ungkap Acen.

Orang tua dari Frederick Anders dan Kevin memberikan pesan dan kesan mereka terhadap kelas kata perenungan Tzu Chi.  

Budi orang tua sungguh tak terbalas. Meski kasih anak hanya sepenggal galah, anak-anak ingin melakukan aksi kecil nan sederhana untuk menunjukkan rasa cinta mereka kepada kedua orang tua dengan berlutut dan menyuguhkan teh, menyuapi pudding lengkong, dan memberikan hadiah berupa sebuah kipas yang sudah mereka bubuhi surat cinta. Aksi sederhana yang penuh haru ini berlangsung begitu hikmat, yang mampu mempererat kasih sayang antara orang tua dan anak.

Di penghujung acara, anak-anak mempersembahkan pementasan isyarat tangan Qui Yang Tu (lukisan anak kambing berlutut) dengan sangat rapi. Di samping berbakti pada orang tua, sikap rapi dan teratur ini pun telah menjadi karakter diri mereka. Semoga anak-anak ini dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya berilmu pengetahuan, tapi juga berbudi pekerti dan memiliki kebijaksanaan.