Bakti Sosial untuk Seniman Bangunan di Tzu Chi School PIK 2

Jurnalis : Emy Nora ( He Qi Angke ), Fotografer : Emy Nora ( He Qi Angke )

Seorang seniman bangunan menjalani pemeriksaan kesehatan. Dr. Maretta dari tim TIMA dengan sabar dan teliti melayani, memastikan setiap pekerja mendapatkan perhatian medis yang layak.

Pembangunan Gedung Tzu Chi School di Tzu Chi Education Center PIK 2 tidak terlepas dari jasa para seniman bangunan yang dengan penuh dedikasi mengerahkan tenaga dan keahliannya. Sebagai bentuk kepedulian, relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi secara rutin mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan serta membagikan makanan hangat vegetarian kepada para pekerja.

Pada Kamis, 21 Agustus 2025, untuk pertama kalinya digelar baksos kesehatan khusus bagi para seniman bangunan Tzu Chi School PIK 2. Sejak pukul 08.00 pagi, relawan dari komunitas Hu Ai Angke Pluit sudah hadir di Tzu Chi Centre PIK. Sebagian relawan menyiapkan nasi hangat vegetarian di kantin, sementara yang lain menuju lokasi pembangunan sekolah untuk menata perlengkapan baksos kesehatan.

Sambil menunggu giliran pemeriksaan, relawan senior Hok Lay menyapa para peserta. Canda ringan dan sapaan hangat membuat suasana lebih akrab, menghapus sekat antara relawan dan pekerja.

Kehangatan begitu terasa di lokasi baksos. Relawan dan seniman bangunan berbaur tanpa jarak, menjadikan acara ini lebih dari sekadar kegiatan sosial, menjadi ruang kebersamaan layaknya satu keluarga.

Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Efi, Wakil Ketua He Qi Angke, bersama Andriyan Atmaja, perwakilan seniman bangunan. Keduanya bekerja sama dengan baik sehingga acara berlangsung lancar.

“Senang sekali, karena kita bisa berbagi sekaligus mengingatkan mereka untuk peduli pada kesehatan. Biasanya mereka hanya fokus bekerja saja. Walaupun bukan kita yang memberi pengetahuan, kami bahagia bisa turut serta. Dengan tubuh sehat, pekerjaan pun bisa lebih lancar. Saya juga berterima kasih kepada relawan senior, Hok Lay, yang ikut berbagi pengalaman sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik,” ujar Efi.

Menjelang pukul 11.30, para seniman bangunan mulai berdatangan. Dengan tertib, mereka berbaris untuk menerima nasi hangat cinta kasih vegetarian dan minuman. Seusai makan, acara resmi dibuka oleh Anie Wijaya, Ketua He Qi Angke. Ia memberikan penjelasan tentang pentingnya pola makan sehat, kesehatan, dan welas asih.

“Di lokasi sekolah Tzu Chi ini, kami berharap tercipta suasana suci. Karena itu, kami menerapkan pola makan sehat tanpa menyakiti makhluk hidup semua makanan di sini vegetarian. Hari ini kami membawa nasi vegetarian hangat sekaligus menyediakan pemeriksaan kesehatan. Harapan kami, bapak-bapak selalu sehat, karena kami menganggap bapak-bapak sebagai keluarga sendiri,” tutur Anie di hadapan para seniman bangunan.

Dengan penuh ketulusan, Anie Wijaya, Ketua He Qi Angke, menyampaikan pesan cinta kasih. Ia menjelaskan bahwa baksos kesehatan ini bukan sekadar pemeriksaan medis, melainkan wujud kepedulian dan perhatian kepada para seniman bangunan.

Relawan bersama seniman bangunan foto bersama. Ada 110 seniman bangunan yang berhasil di layani oleh tim medis. Senyum tulus terpancar, merekam momen kebersamaan dan harapan untuk bertemu kembali pada baksos berikutnya.

Untuk menciptakan suasana hangat, relawan mengajak para pekerja menyanyikan lagu Satu Keluarga dengan gerakan tangan. Senyum dan tawa pun mengisi kebersamaan, menyatukan relawan dan seniman bangunan sebagai satu keluarga besar Tzu Chi. Setelah itu, para seniman bangunan menuju area pendaftaran untuk pemeriksaan kesehatan dengan tertib.

Venny Pitarini Marli, relawan dari Bagansiapiapi yang sedang berkunjung ke Jakarta, mengaku mendapatkan pengalaman berharga. “Ini pertama kali saya ikut kegiatan baksos khusus untuk seniman bangunan. Saya belajar banyak dari kegiatan ini. Sebelum acara, kami mendapat briefing dan contoh langsung. Saya sangat senang bisa ikut serta dan berbuat kebajikan,” ungkap Venny.

Secara keseluruhan, kegiatan baksos ini melibatkan 39 relawan Tzu Chi, 5 relawan seniman bangunan, 9 dokter, 3 perawat, dan 5 apoteker. Sebanyak 110 pasien berhasil dilayani, dengan 2 pasien direkomendasikan untuk pemeriksaan lanjutan.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Menjalin Tali Silaturahmi dengan Para Seniman Bangunan

Menjalin Tali Silaturahmi dengan Para Seniman Bangunan

17 April 2023

Pembangunan Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun tak lepas dari peran dan kerja keras para seniman (pekerja) bangunan. Untuk mengapresiasi mereka, relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan buka puasa bersama. 

Santap Siang dan Apresiasi untuk Para Seniman Bangunan

Santap Siang dan Apresiasi untuk Para Seniman Bangunan

31 Juli 2025

Di tengah terik matahari, ratusan seniman bangunan bekerja keras membangun Tzu Chi School PIK 2. Sebagai bentuk apresiasi, relawan Tzu Chi membagikan santap siang untuk memberikan semangat.

Menghargai Peran Penting Seniman Bangunan

Menghargai Peran Penting Seniman Bangunan

29 Juni 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi, He Qi Barat menggelar acara buka puasa bersama puluhan seniman bangunan pada tanggal 22 Juni 2016. Acara ini sebagai salah satu wujud apresiasi Tzu Chi atas peran penting seniman bangunan. 

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -