Banjir Jakarta: Bertindak Dulu, Baru Percaya

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

foto
Meskipun malam telah tiba, relawan tetap melanjutkan untuk mengevakuasi.

Melihat kondisi Jakarta yang makin parah akibat luapan air yang menyebabkan beberapa perumahan terendam dan tidak dapat akses untuk keluar-masuk dari rumah maka pada tanggal 18 Januari 2013, relawan Tzu Chi Indonesia melanjutkan pemberian bantuan untuk korban banjir dengan membagikan bantuan berupa makanan kepada warga yang tinggal di Gang Subur, Kapuk, Jakarta Utara dan evakuasi warga di daerah Perumahan Pluit, Jakarta Utara.

 

Sebanyak 51 orang berhasil dievakuasi. Ketika melakukan evakuasi, seorang pria datang memohon bantuan untuk menjemput ibu dan ketiga adiknya keluar dari perumahan yang telah terendam air sedalam 80 cm. Pria itu bernama Willy. Willy yang tinggal di daerah Mediterania Golf, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dihubungi oleh ibunya pada pagi hari jika rumahnya yang terletak di Pluit Timur mulai bertambah tingginya. Willy yang ingin menjemput ibunya tidak dapat pergi ke sana karena di daerah Pluit mulai terendam banjir dan tidak dapat dilalui oleh kendaran bermotor. Willy pun mencoba meminta bantuan ke tim SAR yang mulai memberikan bantuan evakuasi, tetapi hingga sore hari bantuan tak kunjung datang. Beruntung ia melihat relawan Tzu Chi yang baru saja menolong warga Pluit Murni, Jakarta Utara keluar dari banjir. Willy pun langsung meminta bantuan.

Relawan Tzu Chi yang melihat Willy kebingungan langsung menerima permintaan Willy. Sebelum menjemput keluarga Willy, relawan Tzu Chi bersama Limnas setempat terlebih dahulu menjemput Wiryanto dan keluarga yang terjebak oleh banjir setinggi 170 cm. Wiryanto dan susan, istrinya bersama kedua anak mereka Wilson dan Chintya yang tinggal di Jl. Pluit Permai 4 No. 32  merasa bantuan Tzu Chi sangatlah berarti bagi mereka. Mereka sekeluarga terjebak banjir dan tidak dapat keluar, beruntung relawan Tzu Chi menawarkan bantuan melalui BBM (BlackBerry Messenger) sehingga mereka bisa segera keluar dari perangkap banjir.

foto  foto

Keterangan :

  • warga yang terjebak di dalam banjir.Willy yang sedang panik meminta bantuan relawan Tzu Chi untuk mengevakuasi ibu dan ketiga adiknya. (kiri).
  • Wiryanto (tengah) dan keluarga yang telah dievakuasi merasa bersyukur karena mereka sekeluarga dapat terbebas dari perangkap banjir.(kanan).

Setelah keluar dari rumah, kami (relawan Tzu Chi bersama keluarga Wiryanto dan Willy) berangkat menuju rumah Willy yang berjarak lebih kurang 2,3 km dari rumah Wiryanto. Sepanjang jalan Willy mengkhawatirkan keadaan ibunda dan ketiga adik perempuannya. Selama perjalanan Wiryanto dan Susan kerap mengajak Willy berbicara untuk mengurangi rasa khawatir Willy. Setelah memakan waktu lebih kurang 1 jam lamanya, kami tiba di depan rumah ibunda Willy, tetapi tidak ada orang disana. Willy pun semakin khawatir. Willy pun mulai mencari-cari dan akhirnya mengetahui jika debit air semakin tinggi maka ibunda Willy dan adik-adiknya langsung keluar dari rumah. Lalu Willy menemukan mereka di depan Pos Satpam perumahan. Kami pun langsung mengevakuasi mereka. Willy dan keluarga pun kini dapat berkumpul bersama dan saling menjaga. 

Sembari berjalan menembus banjir, saya pun menceritakan mengenai kegiatan Tzu Chi selama 3 hari ini kepada mereka. Wiryanto dan keluarga yang merasa telah dibantu merasa tersentuh dengan perhatian relawan menyatakan jika dirinya bersedia membantu untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak banjir. Hal ini tentu saja disambut baik oleh para relawan karena bertambah satu  orang berarti semakin banyak bantuan yang dapat diberikan kepada warga korban banjir.     

  
 

Artikel Terkait

Pariaman, Sum-Bar: Tawaran Pengurang Derita

Pariaman, Sum-Bar: Tawaran Pengurang Derita

08 Oktober 2009
Kedua kaki Suci kini terpaksa diamputasi. Relawan Tzu Chi yang melakukan kunjungan kasih ke sejumlah korban gempa yang dirawat di RS TNI tanggal 7 Oktober 2009 sempat pula menawarkan bantuan pemasangan kaki palsu untuk Suci. Suci hanya mengangguk-angguk menerima tawaran tersebut.
Hari Peduli Sampah Nasional 2024

Hari Peduli Sampah Nasional 2024

01 Maret 2024

Sebanyak 8 orang relawan Tzu Chi Pekanbaru memanfaatkan momen Peringatan Hari Sampah Nasional 2024 untuk mengisi materi peduli sampah di SMA Dharma Loka Pekanbaru.

Mewariskan Pelita dengan Tekad Tak Tergoyahkan

Mewariskan Pelita dengan Tekad Tak Tergoyahkan

13 Februari 2024

Barisan Tzu Ching Medan kini semakin panjang dengan dilantiknya 24 anggota baru. Pelantikan kali ini bertema We Are The Light, There is no Wandering to Shine.

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -