Banjir Jakarta: Mengungsi ke Tempat yang Aman
Jurnalis : Juliana Santy, Teddy Lianto, Fotografer : Anand Yahya, Teddy Lianto
|
| ||
Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mulyono Prabowo mengatakan bahwa hujan terjadi secara merata di Jabodetabek, sehingga membuat volume airnya besar. Mulyono pun mengatakan bahwa banjir tidak hanya dipicu oleh faktor meteorologis, tetapi juga penataan ruang, pendangkalan sungai, dan sebagainya, sehingga banjir tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan faktor cuaca. Keadaan ini membuat aktivitas ekonomi tak bisa berjalan lancar karena para warga tak bisa bekerja seperti biasanya. Melihat banyak warga yang kesulitan karena keadaan ini, relawan Tzu Chi pun segera bertindak untuk membagikan paket bantuan dan makanan, salah satunya bagi warga yang tinggal di dekat bantaran kali Angke di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Sejak hari Selasa pagi, sebanyak 5 RW di daerah tersebut terendam air dengan ketinggian hingga 150 cm. Pembagian bantuan yang dilakukan di dekat pintu tol Pantai Indah Kapuk ini telah dilakukan sejak Rabu (16/11) malam, di mana relawan Tzu Chi membagikan makanan sebanyak 500 bungkus.
Keterangan :
Sebenarnya pada hari Rabu, warga mengatakan bahwa banjir sempat surut tetapi pada pukul 2 pagi tadi, namun hujan kembali menerjang ibukota dan air pun volume kembali meningkat. Hujan yang turun selama tiga hari ini membuat tanggul Kali Angke tidak sanggup menahan debit air yang besar. Para warga pun terpaksa mengungsi ke tenda pengungsian. Melihat hal tersebut, pada hari Kamis, 17 Januari 2013, relawan Tzu Chi memutuskan untuk mengevakuasi warga yang terdiri dari balita, ibu hamil, orang tua, dan yang berkebutuhan khusus ke area kantin di Tzu Chi Center, PIK, agar mereka dapat tinggal dengan aman. Di hari tersebut juga, sebanyak 3.700 makanan dibagikan untuk warga di Kapuk Muara dan Teluk Gong, Jakarta Utara. Salah satu warga yang ikut mengungsi adalah Kusni Kusnadi (50). Ia datang bersama dengan istri dan anak-anaknya. Di awal banjir mulai menggenang daerah Kapuk Muara, Kusnadi memilih untuk bertahan di rumahnya yang memiliki dua lantai tersebut. Selama dua hari mereka pun tinggal seadanya tanpa ada pasokan listrik, hingga pada akhirnya mereka pun menyerah ketika warga lainnya mengatakan mereka harus mengungsi karena debit air akan semakin tinggi.
Keterangan :
Sejak tahun 2000 mereka telah tinggal di daerah tersebut, tapi baru satu tahun Kusnadi dan keluarganya tinggal di rumahnya yang baru saja dibangun kembali setelah terkena musibah kebakaran tahun lalu, kini mereka harus sementara kehilangan tempat tinggal lagi karena banjir. Kini mereka merasa lebih tenang karena dapat berlindung di tempat yang jauh lebih layak, “Takut anak kenapa-kenapa dan sakit, barang-barang ga peduli yang penting sehat dan selamat,” ucapnya.
| |||
Artikel Terkait

Bumi Bersih dan Batin Berseri Melalui Daur Ulang
01 Agustus 2023Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mendapat kunjungan dari Johnny Chandrina yang merupakan Ketua He Xin Pelestarian Lingkungan, Sabtu 29 Juli 2022. Ia didampingi oleh para relawan lainnya dari Jakarta dan Batam.
Ayo, Melakukan Daur Ulang
15 Juli 2019Setelah adanya titik daur ulang di Komplek Griya Riatur Indah, Medan banyak warga di komplek tersebut mengumpulkan barang-barang yang bisa didaur ulang dan diserahkan kepada Tzu Chi. Seperti pada 7 Juli 2019, banyak warga yang berpartisipasi ketika komunitas relawan Hu Ai Medan Barat mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan di sana, baik yang ikut langsung atau sekadar mengantarkan barang daur ulang mereka.
