Banjir Jakarta: Survei ke Tanah Pasir, Penjaringan
Jurnalis : Siladhamo Mulyono, Fotografer : Siladhamo Mulyono
|
| ||
Pada Minggu, 20 Januari 2013, dengan mengendarai sebuah alat berat milik TNI, sekitar jam 11.00 WIB Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, dan sejumlah relawan lain melakukan survey ke daerah Tanah Pasir, Kecamatan Penjaringan. Mereka meninjau kondisi warga sekitar rumah susun Tanah Pasir yang dihuni ratusan orang. Di daerah ini ketinggian air rata-rata setinggi 40 sampai 50 cm sehingga banyak juga warga di daerah ini yang terkena dampak banjir. Sebagian masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman, namun sebagian memilih bertahan di loteng rumah. Kadir adalah salah satu di antara warga yang bertahan. “Sudah lewat beberapa hari, air tidak juga surut dan aliran listrik juga mati,“ungkapnya. Karena sudah tidak tahan dengan kondisi ini, Kadir memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Keterangan :
Di sepanjang jalan yang dilintasinya, kendaraan berat ini selalu menjadi pusat perhatian warga. Banyak warga yang menjadi korban banjir berdiri di kanan-kiri jalan untuk melihat-lihat suasana, sebab dalam kondisi ini tak banyak yang dapat dilakukan dalam rumah. Sembari mensurvey keadaan, relawan Tzu Chi juga membagikan air mineral, makanan cepat saji, dan obat-obatan ringan, meski jumlah bantuan yang dibawa memang tak terlalu banyak.
Keterangan :
Pada saat melintasi suatu daerah pemukiman, rombongan relawan Tzu Chi dihentikan oleh warga karena ada seorang bapak yang memerlukan evakuasi. Dengan gotong royong, bapak itu dinaiikan ke kendaraan berat, ia hanya dapat terbaring karena penyakit darah tinggi dan diabetes yang dideritanya kambuh, serta membutuhkan pengobatan segera. Hal yang sama terulang ketika tak lama berselang seorang ibu yang menggendong balitanya tampak diangkut gerobak untuk dievakuasi. Relawan pun menaikkan sang ibu dan balitanya untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Pemandangan sekitar tampak memilukan. Banyak rumah warga yang telah terendam air selama berhari-hari, tak memberikan janji yang pasti kapan akan surut. Sementara warga berdiri di tengah genangan, menantikan perahu ataupun kendaraan alat berat datang untuk mengantarkan bantuan. Para relawan Tzu Chi bersama insan yang peduli lainnya, berupaya bahu-membahu agar para korban dapat segera lepas dari penderitaan. | |||
Artikel Terkait

Sebuah Dunia yang Bersih
13 Oktober 2011 Suriadi Shixiong, selaku perwakilan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berkesempatan menjadi pembicara dalam menanggapi masalah pemanasan global mengajak semua peserta yang hadir untuk dapat terus menjaga, mencintai dan melestarikan lingkungan.
Berbagi Kasih Melalui Pembagian Paket Imlek
30 Januari 2019
Memaknai Semangat Celengan Bambu
17 April 2014Berawal dari jodoh peluncuran buku kata perenungan Master Cheng Yen pada Februari lalu, kini Tzu Chi menjalin jodoh kembali dengan pihak manajemen Hotel Borobudur untuk melakukan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi.