Bantu Konektivitas Pedesaan, Tzu Chi Bandung Bangun Jembatan di Kabupaten Purwakarta

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Muhammad Dayar (Tzu Chi Bandung)

Peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 21 Desember 2023.

Sungai Ciherang merupakan sungai yang menjadi sumber mata air untuk berbagai kebutuhan warga seperti air minum, sumber air baku bagi kegiatan industri, irigasi untuk pertanian dan lainnya bagi warga di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sungai ini membentang  sepanjang 53 Km dan lebar 25 meter yang melalui beberapa kecamatan, salah satunya Kecamatan Cibatu dan Pasawahan.

Warga dua kecamatan ini harus menyeberang Sungai Ciherang untuk berbagai aktifitas seperti bertani, anak bersekolah dan aktifitas lainnya. Namun ketika musim penghujan mereka tidak bisa menyebarang  sungai karena derasnya air bahkan bisa membanjiri sawah warga di sekitar sungai. Hal inilah yang mengetuk hati rewalan Tzu Chi Bandung untuk membangun jembatan yang menjadi urat nadi sosial dan ekonomi warga di dua kecamatan ini.

Pada 21 Desember 2023 relawan Tzu Chi Bandung bersama warga dan pemerintah setempat melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan jembatan gantung.

Trimino Putih (kanan) tengah berbincang dengan aparatur pemerintah setempat untuk perencanaan fondasi jemabatan.

Peletakan batu pertama ini disambut antusias warga, tidak hanya warga setempat namun warga kecamatan pun turut hadir menyasikan.

“Tentunya pada masyarakat yang terhubung karena memang banyak warga yang bersekolah di seberang mereka terkendala dan pengorbanannya  sangat tinggi. Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini selain pendidikan juga berkembang, perekonomian berkembang, dan silaturahmi antar desa dapat terlaksana,” ujar Trimino Putih, relawan Tzu Chi Bandung.

Pembangunan jembatan gantung ini disambut baik oleh pemerintah setempat. Dani Abdurahman selaku Staf Ahli Bupati Bidang  Ekonomi dan Pembangunan Kab. Purwakarta mengatakan, adanya jembatan ini nantinya akan menaikkan taraf sosial di kedua kecamatan.

“Sekarang boleh berkumpul dan meninjau kembali, dan memang di sini juga masyarakat supaya aktivitasnya lebih efisien dan perekonomian bisa bergerak dan lebih baik lagi,” tutur Dani Abdurahman.

Dani Abdurahman mengatakan jembatan gantung ini nantinya akan menaikkan taraf sosial di kedua kecamatan.

Sungai dengan lebar 25 meter ini harus dilalui warga di dua kecamatan untuk aktifitas sehari-hari hingga anak-anak yang pergi ke sekolah.

Sebelumnnya warga dan aparat setempat telah membangun dua kali jembatan, namun karena derasnya aliran Sungai Ciherang, jembatan yang  dibangun secara swadaya kembali hancur. Jalinan jodoh Tzu Chi Bandung dengan warga di dua kecamatan pun menjadi harapan baru bagi warga. Diharapkan pembangunan ini selain bisa menaikkan status sosial serta ekonomi warga, juga membawa manfaat yang besar  bagi warga.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Semangat Berbagi untuk Warga yang Tinggal di Kolong Tol Jembatan Tiga

Semangat Berbagi untuk Warga yang Tinggal di Kolong Tol Jembatan Tiga

27 September 2022

Waktu baru menunjukkan pukul 10.30 WIB, tapi di bawah kolong tol Jembatan Tiga, terik matahari sudah terasa menyengat. Namun puluhan relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 tampak tak acuh. Mereka begitu semangat membagikan nasi kotak vegetaris kepada warga yang tinggal di sana.

Survei Pembangunan Jembatan di Nias Selatan

Survei Pembangunan Jembatan di Nias Selatan

16 Mei 2019
Lima relawan Tzu Chi Medan melakukan survei kondisi jembatan di Kabupaten Nias Selatan pada Jumat, 10 Mei 2019. Dua jembatan gantung yang akan dibangun adalah jembatan yang menghubungkan Dusun 6 dan 7 di Desa Togizita, dan Desa Aramo dan Hilisawato.  
Ada Sinar dan Harapan Terang di Bawah Jembatan

Ada Sinar dan Harapan Terang di Bawah Jembatan

03 Juli 2025

Kegiatan mengajar dan kunjungan kasih yang digelar Tzu Ching Timur di bawah jembatan Kampung Nelayan, Cilincing, mempererat jalinan cinta kasih antara relawan dan anak-anak binaan Rumah Belajar Merah Putih.

Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -