Ardi Wijaya memberikan paket bantuan kepada warga di Jalan K.L. Yos Sudarso Km 6, Gang Batu 6, Lingkungan I, Kelurahan Tanjung Mulia.
Selama tiga hari berturut-turut, hujan lebat mengguyur Kota Medan, Sumatera Utara. Curah hujan yang tinggi membuat debit air sungai meningkat drastis. Pada 27 November, air mulai naik hingga ke permukaan jalan. Banyak warga tidak dapat berangkat ke kantor, sekolah, maupun menjalankan aktivitas sehari-hari karena akses jalan tertutup air yang mengalir deras. Genangan air merendam berbagai wilayah kota dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari dua hingga 4 meter.
Melihat kondisi tersebut, Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, khususnya komunitas Petisah, segera bergerak. Pada 29 November 2025, para relawan turun langsung ke lokasi banjir di Jalan K.L. Yos Sudarso Km 6, Gang Batu 6, Lingkungan I, Kelurahan Tanjung Mulia. Banjir di wilayah ini mencapai ketinggian sekitar 2 meter. Bahkan, empat rumah dilaporkan hanyut terbawa arus karena letaknya yang berdekatan dengan Sungai Deli yang meluap.

Relawan komunitas Petisah mengantarkan bantuan langsung kepada warga yang terdampak banjir.
Setibanya di Kelurahan Tanjung Mulia, para relawan disambut dengan antusiasme warga yang saling bergotong royong menurunkan paket bantuan untuk didistribusikan. Sebanyak 246 paket bantuan berhasil dibagikan kepada warga. Isi paket meliputi ember, sapu, sikat lantai, air minum, roti, sarung, handuk, selimut, serta 750 bungkus makanan hangat yang dimasak langsung oleh para relawan di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan, Cemara Asri, Deli Serdang.
Selain membagikan bantuan, relawan juga meninjau rumah-rumah warga yang rusak akibat terseret arus banjir. Akses menuju lokasi sangat menantang karena dipenuhi lumpur. Namun hal ini tidak mematahkan semangat relawan Tzu Chi untuk tetap melangkah dan mengantarkan bantuan hingga ke tangan warga di Kelurahan Tanjung Mulia.
Ardi Wijaya selaku koordinator kegiatan menyampaikan, “Kami sangat bersukacita bisa melihat senyuman warga saat membagikan paket bantuan dan makanan hangat di tengah kondisi yang sulit ini. Semoga bencana ini segera berakhir dan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir.”
Salah satu penerima bantuan, Garni Susanti, warga Kelurahan Tanjung Mulia, juga mengungkapkan rasa harunya. Ia berkata, “Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah mengantarkan bantuan langsung kepada kami.”

Akses jalan yang tertutup lumpur, tidak mematahkan semangat relawan untuk mengantarkan bantuan kepada para warga.
Tidak berhenti pada satu hari saja, pada 30 November 2025, relawan Tzu Chi Komunitas Petisah kembali menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Jalan Sri Gunting, belakang PDAM Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara. Banjir di wilayah tersebut mencapai ketinggian hingga 4 meter, sehingga seluruh barang-barang warga tidak dapat diselamatkan. Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, para relawan segera turun ke lokasi untuk memberikan bantuan.
Sebanyak 72 paket bantuan dibagikan kepada warga. Paket tersebut berisi beras 10 kg, air minum, roti, sarung, handuk, dan selimut. Selain itu, relawan juga menyiapkan 230 bungkus makanan hangat siap saji. Tjendra Dermawan, selaku koordinator penyaluran bantuan, menyampaikan, “Saya merasa sedih dan prihatin melihat kondisi yang dialami para warga. Ketika kami tiba membawa bantuan, mereka menyambut dengan sangat baik karena bantuan ini sangat mereka perlukan saat ini. Semoga Tzu Chi dapat terus menyalurkan bantuan dengan cepat dan tepat sasaran kepada warga yang terdampak banjir.”
Usai menyalurkan bantuan di Jalan Sri Gunting, relawan Tzu Chi Komunitas Petisah melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya, yaitu Jalan S. Parman Gg Rustam dan Gg Langgar, Medan Petisah, Sumatera Utara. Banjir di kawasan ini mencapai ketinggian hingga 2 meter, menyebabkan seluruh barang-barang warga tidak dapat diselamatkan.
Sebanyak 94 paket bantuan dibagikan kepada warga yang terdampak. Paket tersebut terdiri dari roti, air minum, selimut, alat kebersihan, handuk, sarung, ember, dan karbol. Selain itu, relawan juga menyiapkan 282 bungkus makanan siap saji untuk warga. Relawan bahkan turun langsung ke rumah-rumah warga untuk mengantarkan bantuan secara personal.
Siswanto Tam (kiri) dan relawan lainnya menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga di rumahnya.
Siswanto Tam, salah satu relawan yang ikut meninjau kondisi rumah warga, merasa sangat tersentuh. “Saya menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan dapat berubah dalam sekejap. Namun, di antara rasa cemas dan hilangnya harta benda, kami juga melihat keteguhan hati dan semangat warga untuk bangkit kembali. Terima kasih kepada para donatur yang mempercayakan Tzu Chi menjadi jembatan cinta kasih. Semoga apa yang kita berikan hari ini dapat meringankan penderitaan dan menyulut kekuatan bagi keluarga yang terdampak,” kata Siswanto.
Tidak berhenti sampai di sana, pada 1 Desember 2025, relawan Tzu Chi Komunitas Petisah kembali untuk survei lokasi dan membagikan kupon kepada warga di Jalan Karya Gg. Karang Sari dan Karang Anyer. Hari berikutnya, 2 Desember 2025 relawan Kembali ke Jalan Karya Gg. Karang Sari dan Karang Anyer untuk menyalurkan paket bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Sebanyak 202 rumah tercatat mengalami dampak banjir di wilayah tersebut.
Setelah relawan sampai di lokasi Nampak para warga sudah berdiri dan berbaris untuk menerima paket bantuan yang diberikan kepada mereka. Relawan secara gotong royong menurunkan paket bantuan dan menyusunnya sebelum dibagikan kepada warga. Setelah itu Siswanto Tam relawan Tzu Chi membacakan berita acara yang didengarkan oleh para warga, kepling dan seluruh relawan yang ada di sana.
“Hari ini kami membagikan 202 paket bantuan kepada para warga, dan warga disini menyambut kami dengan hangat karena mereka sudah mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi melalui DAAI TV,” ujar Siswanto Tam.
Adapun paket bantuan yang diberikan meliputi beras 5 kg, air minum, roti, sarung, handuk, ember, selimut, sapu, sikat lantai, serta 1.000 paket makanan hangat siap saji. Para warga yang menerima bantuan merasa sangat terbantu, bahkan beberapa di antaranya menangis haru saat menerima uluran tangan dari para relawan.
Rina warga Gg. Karang Sari menangis terharu dan didampingin relawan Tzu Chi saat relawan mengantarkan bantuan kepada mereka.
Salah satunya adalah Rina (60), warga Gg. Karang Sari yang sehari-harinya adalah ibu rumah tangga. Ia tinggal bersama 13 anggota keluarganya dalam satu rumah. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tzu Chi “Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang sudah memberikan bantuan dan makanan kepada kami. Walaupun para relawan tidak mengenal kami, tetapi mereka begitu perhatian kepada warga yang terdampak banjir. Saat banjir terjadi, kami sampai tidak punya makanan. Jika ada sedikit makanan, kami saling berbagi hanya beberapa suap untuk keluarga. Saya berharap relawan Tzu Chi selalu diberi semangat untuk terus menyebarkan kebaikan kepada siapa pun.”
Ucapan terima kasih juga datang dari pihak kelurahan. Nur Mahirah, Sekretaris Lurah Karang Berombak Medan Barat, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Bantuan ini sangat membantu warga kami dan benar-benar meringankan beban mereka.”
Relawan Tzu Chi membantu warga mengangkat paket bantuan yang diberikan.
Meski akses terputus, cuaca tak menentu, dan medan yang penuh lumpur, semangat para relawan tidak pernah padam. Mereka berharap bantuan ini menjadi cahaya kecil bagi warga yang sedang menghadapi masa sulit, dan menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian. Cuaca boleh tak menentu, namun kasih dan kepedulian akan selalu mengalir. Inilah yang ingin dihadirkan relawan Tzu Chi, pendampingan yang menenangkan, bantuan yang tepat sasaran, dan jembatan cinta kasih bagi siapa pun yang membutuhkan.
Editor: Metta Wulandari