Bantuan Bencana Gunung Sinabung (2)

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Very, Alvin (Tzu Chi Medan)
 

foto
Pada hari kedua Imlek, Gunung Sinabung kembali melakukan erupsi. Kali ini 15 orang menjadi korban.

Tepat pada hari kedua Tahun Baru Imlek, Gunung Sinabung justru memuntahkan awan panas dan menelan korban jiwa sebanyak 15 orang. Saat mendapat informasi demikian, relawan Tzu Chi Medan langsung mengadakan rapat darurat membahas bencana yang kembali mengganas di Tanah Karo. Setelah ditelusuri ternyata semua korban yang ditemukan sudah dijemput oleh keluarganya. Karena itu relawan mengurungkan niat untuk berangkat ke Sinabung.

 

Kemudian, tanggal 6 Februari 2014 walaupun sebagian orang masih dalam suasana merayakan Imlek, sejak pagi-pagi buta relawan Tzu Chi Medan sudah bergerak menelusuri jalan menuju Tanah Karo. Sebanyak 47 relawan dan Kru DAAI TV ikut bersumbangsih untuk membantu menyelesaikan bangunan MCK/toilet umum. Warga yang terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung memang  mengharapkan tersedianya MCK baru karena selama ini MCK darurat yang dibangun tidak memadai.

“Mempertimbangkan sebagian warga pengungsi tidak ada kegiatan, maka kita mengarahkan 8 warga pengungsi untuk ikut membangun fisik bangunan MCK dengan memberikan mereka upah. Dengan begitu mereka bisa memperoleh pendapatan walaupun di pengungsian,” kata Shu Tjeng Shixiong, koordinator bantuan untuk Sinabung.

Setibanya di kota Brastagi, para relawan dibagi ke dalam 3 team, yaitu 23 relawan ke arah Tiga Binaga untuk menyurvei apa saja yang dibutuhkan para pengungsi, 15 relawan ke posko Tanjung Mblang, dan 9 relawan ke posko Tanjung Pulo. Di posko Tiga Binaga, relawan menyurvei kebutuhan pengungsi yang berasal dari 621 KK Desa Tigan Derket dan dari 269 KK Desa Mardingding. Setelah itu mereka meninjau kondisi posko Pesantren Sirajul Huda, yang pengungsinya dari desa Batukarang sebanyak 917 KK. Di kedua posko ini, yang paling banyak dibutuhkan adalah bumbu dapur, susu bayi, dan obat-obatan.

foto  foto

Keterangan :

  • Meski masih suasana Tahun Baru Imlek, pada tanggal 6 Februari relawan menuju posko pengungsi untuk melakukan survei (kiri).
  • Kedatangan relawan bertujuan untuk mempelajari kebutuhan para pengungsi agar bantuan yang diberikan tepat memenuhi kebutuhan mereka (kanan).

Sementara itu, 15 relawan menuju posko Tanjung Mblang, di mana tinggal para pengungsi yang berasal dari Desa Tanjung Mblang sebanyak 123 KK, dan di posko Gereja GBKP Rg Mblang terdapat 83 KK dari Desa Tanjung. Hasil survey relawan di kedua posko ini menemukan bahwa bantuan yang diperlukan adalah kaos kaki, baju dingin, dan topi rajut untuk daerah dingin.

Untuk 9 relawan yang menuju ke posko Tanjung Pulo, kesembilan relawan membantu para pengungsi mengangkat semen yang akan digunakan untuk membangun MCK. Di posko yang menampung 229 KK inilah Tzu Chi membangun 4 buah MCK.  

foto  foto

Keterangan :

  • Kedatangan relawan bertujuan untuk mempelajari kebutuhan para pengungsi agar bantuan yang diberikan tepat memenuhi kebutuhan mereka (kiri).
  • Di posko pengungsi, relawan membaur dan berbagi perhatian kepada pengungsi yang tak pasti menunggu kelanjutan nasib mereka (kanan).

Dengan melakukan kunjungan ke beberapa titik posko pengungsian, relawan bermaksud memberikan perhatian kepada para pengungsi dan juga mendata jumlah keluarga (KK) dalam tiap posko untuk menjadi pedoman dalam pemberian bantuan matras bagi pengungsi pada tanggal 9 Februari 2014.

Tzu Chi Medan telah memutuskan untuk memberikan bantuan berupa matras karena mengamati bahwa kebanyakan pengungsi yang lanjut usia merasa sakit-sakit di badannya karena harus tidur di lantai di barak pengungsian. Hal ini diperparah dengan udara di malam hari yang begitu dingin.

  
 

Artikel Terkait

Bersumbangsih Sebagai Relawan Tzu Chi

Bersumbangsih Sebagai Relawan Tzu Chi

04 April 2017

Tzu Chi Batam mengadakan sebuah sosialisasi relawan yang dihadiri oleh 44 orang relawan baru. Di sana relawan menjelaskan tentang keindahan budaya humanis Tzu Chi merupakan karakter setiap relawan dalam pelatihan diri dan beberapa sharing lain.

“Aku Cinta Lingkungan”

“Aku Cinta Lingkungan”

15 Maret 2010
Begitu sampai di posko daur ulang, setiap anak tampak antusias memilah sampah. Sampah botol plastik, kertas, dan kaleng mereka pilah sesuai dengan jenisnya.
Titik Pemilahan Daur Ulang Baru di Surabaya

Titik Pemilahan Daur Ulang Baru di Surabaya

27 Maret 2019
Titik pemilahan sampah daur ulang bertambah satu di Surabaya. Sabtu, 23 Maret 2019, tempat pemilahan barang-barang daur ulang ini mulai diresmikan penggunaannya. Relawan dan warga sekitar bersama-sama memilah sampah daur ulang.   
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -