Bantuan untuk Korban Banjir di Perancis

Jurnalis : Tzu Chi Perancis , Fotografer : Tzu Chi Perancis

 

Relawan Tzu Chi di Perancis bekerja sama dengan pemerintah Salbris dan walikota Olivier Pavy (Kedua dari kiri) untuk menolong keluarga korban banjir.

Relawan Tzu Chi di Perancis memberikan dana bantuan kepada para korban di negara yang mengalami banjir terburuk dalam 100 tahun terakhir. Pada 20 Juni 2016 lalu, sebuah tim yang berisi delapan orang relawan meninggalkan Paris dan menuju ke Salbris, sebuah wilayah di bagian Loir-et-Cher di Perancis Tengah, dan memberikan bantuan kepada keluarga korban.

Hujan lebat sejak bulan Mei tersebut menjadi yang terburuk dalam setengah abad terakhir dan menyebabkan banjir besar serta kerusakan yang serius. Ketika banjir mulai surut, relawan Tzu Chi di Perancis mulai melakukan survei, mengunjungi keluarga korban dan memberikan uang pemerhati (santunan dukacita).

Selama banjir, Nils Aucante, seorang warga Perancis yang merupakan relawan Tzu Chi di Amerika Serikat membantu korban bencana di Ekuador. Setelah pekerjaannya selesai di Ekuador, dia segera kembali ke Perancis dan bergabung dengan relawan Tzu Chi yang berada di Perancis.

Ia kemudian menghubungi walikota di dua kota yang terkena dampak banjir, yakni Romorantin dan Salbris. Dia mengharapkan kerja sama dengan pemerintah kota dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban banjir. Oliver Pavy, Walikota Salbris yang saat itu tengah berada di Paris untuk satu pertemuan kemudian pergi ke Kantor Cabang Tzu Chi di kota itu untuk menemui para relawan.

Walikota mengatakan kepada para relawan bahwa Salbris sangat dekat dengan Romorantin dan mempunyai jumlah penduduk sekitar 5.500 orang. Banjir itu menyebabkan kerusakan yang sangat parah. Ia mengatakan  sekitar 600 keluarga terkena dampaknya.

 

Relawan Tzu Chi memberikan uang pemerhati (santunan dukacita) dengan penuh welas asih dan dan rasa hormat.

 

Pada 20 Juni 2016, tim yang berisi delapan relawan berangkat menuju Salbris yang membutuhkan waktu tempuh selama dua setengah jam. Walikota telah memberikan daftar 33 keluarga yang membutuhkan bantuan darurat. Para relawan memutuskan bahwa pada malam hari mereka akan menemui keluarga yang terkena dampak banjir.

Sementara itu, setelah berdiskusi dengan pemerintah kota, para relawan memutuskan untuk memberikan dana bantuan darurat kepada 33 keluarga yang tidak lagi memiliki tempat tinggal. Jumlah mereka 72 orang, terdiri dari 53 orang dewasa dan 19 anak-anak. Prinsipnya adalah memberikan 200 Euro (sekitar 2,9 juta rupiah) untuk setiap keluarga dari satu-dua orang dan tambahan 100 Euro (sekitar 1,4 juta rupiah) untuk setiap tambahan satu orang. Pemerintah kota akan menyediakan lokasi pembagian dana darurat itu.

Sebelum memulai distribusi, para relawan menggunakan kesempatan untuk mengunjungi keluarga itu. Yang pertama adalah Guillons, suami-istri yang tinggal dengan putri mereka. Setelah banjir, rumah mereka hancur. Putrinya mengatakan kepada para relawan ketika ayahnya kembali ke rumah setelah banjir dan melihat kondisinya, ia menangis. Semua yang ia lihat telah hancur termasuk semua kenangan akan keluarga. Ia tak bisa menemukan kata-kata untuk menggambarkan rasa sedih di hatinya. Para relawan mengatakan kepada keluarga itu, “Kami membawa cinta yang tulus dan perhatian dari Master Cheng Yen dan berkah dari semua anggota Tzu Chi." Mereka memberi 300 Euro untuk keluarga Guillon dan berharap mereka kembali ke kehidupan normal mereka secepat mungkin.

Keluarga kedua yang dikunjungi para relawan adalah Lecompte, yang terdiri dari enam orang anggota keluarga. Banjir telah merusak segalanya di rumah mereka dan mereka tak mungkin kembali. Walikota menemani para relawan untuk menunjukkan perhatian kepada keluarga korban. Mereka memberikan dorongan semangat dan belasungkawa serta uang tunai darurat 600 Euro. Mereka juga membawa surat dari Master Cheng Yen. Setelah Ms. Lecompte mendengarnya, dia berkata dengan rasa syukur, "Malam ini aku pasti akan mengambil bagian dalam acara di balaikota untuk membagikan kasih Tzu Chi.”

Selama kunjungan ke keluarga mereka, para relawan memberikan dana bantuan kepada 24 rumah tangga. Stasiun TV nomor tiga di Perancis, Radio FM, dan tiga surat kabar lokal semuanya melaporkan acara tersebut. Alhasil, kota-kota lainnya juga menghubungi Yayasan Tzu Chi untuk meminta bantuan. Para relawan secara bertahap melakukan kontak dengan kota-kota sekitar dan berharap dapat memberikan bantuan yang diperlukan dalam banjir terburuk di Perancis selama 100 tahun terakhir ini.

 


Artikel Terkait

Bantuan untuk Korban Banjir di Perancis

Bantuan untuk Korban Banjir di Perancis

13 Juli 2016
Relawan Tzu Chi di Perancis memberikan dana bantuan kepada para korban di negara yang mengalami banjir terburuk dalam 150 tahun tersebut. Pada 20 Juni lalu, sebuah tim yang berisi delapan orang relawan meninggalkan Paris dan menuju ke Salbris, sebuah wilayah di bagian Loir-et-Cher di Perancis Tengah, dan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -