Bedah Buku Komunitas

Jurnalis : Suyanti Tjiawi (He Qi Utara), Fotografer : Ridwan (He Qi Utara), Teddy Lianto
 
 

fotoSjukur Zhuang Shixiong menjelaskan tentang komunitas bedah buku di facebook. Penggunaan media sosial seperti ini memberi kesempatan kepada setiap relawan untuk mengetahui materi dan kesimpulan dari kegiatan bedah buku setiap saat.

Awal bergabung di dunia Tzu Chi, Sjukur Shixiong tertarik pada bagian 3 in 1 (dokumentasi-red). Setiap kegiatan bedah buku He Qi utara, ia selalu memasukkan foto kegiatan di Facebook. Suatu ketika, Posan Shixiong (relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan Bedah Buku di He Qi Utara) senang melihat foto yang bagus di Facebook. Posan Shixiong mengajaknya setiap kali ada bedah buku di He Qi utara.

Menyadari pentingnya pencatatan intisari kegiatan bedah buku, Sjukur Shixiong mengajak relawan 3 in 1 ikut terlibat dalam penulisan intisari, dokumentasi foto kegiatan, foto pembicara, dan video kegiatan. Ini bertujuan bila relawan dan peserta yang lain tidak bisa datang pada saat bedah buku He Qi  Utara maka mereka bisa mengaksesnya di intisari Tzu Chi bedah buku komunitas melalui internet (facebook).

Tzu Chi bedah buku komunitas via Facebook bertujuan untuk menyelami dan mewariskan ajaran Jing Si. Hal ini sudah berlangsung selama setahun. Bagi mereka, ini belumlah cukup. Mereka berharap semua relawan atau orang lain lebih mengenal dunia Tzu Chi dan ajaran Jing Si, karena itulah maka mereka mengajak tim Tzu Chi bedah buku komunitas membahas materi kegiatan sosialisasi Tzu Chi bedah buku komunitas.

“Menyelami dan mewariskan ajaran Jing Si merupakan misi Tzu Chi bedah buku komunitas. Visi bedah buku komunitas adalah menyucikan hati manusia, masyarakat hidup tenteram dan damai, dunia bebas dari bencana,” jelas Posan Shixiong. Bagi Posan Shixiong, bedah buku ini tidak hanya ada di He Qi  Utara, tetapi Tzu Chi di seluruh indonesia dapat mengadakan bedah buku di komunitas mereka. Sjukur Shixiong mulai mengajak relawan He Qi Barat untuk masuk di facebook Tzu Chi bedah buku komunitas, juga relawan He Qi  Selatan dan He Qi  Timur. 

Sosialisasi Bedah Buku

Minggu pagi, 13 November 2011, jam 7 kurang, terlihat relawan mulai berdatangan di Jing Si Books & Café Pluit Jakarta Utara. Di depan pintu utama sudah berdiri Bambang Shixiong. Dengan senyuman, ia menyambut relawan yang datang. Di lantai 2, relawan disambut oleh tim penyambutan, mereka ditanya apa telah memiliki facebook dan apakah sudah bergabung di Tzu Chi Bedah Buku Komunitas (TCBBK). Bila belum atau telah memiliki akun facebook, tetapi mereka belum bergabung maka tim undangan siap melayani mereka.

“Saya senang bedah buku sudah berkembang berkat anak-anak muda. Dulunya bedah buku hanya dirintis oleh Livia Shijie dan Ji Shou Shixiong,” jelas Wen Yu Shijie. Hari ini Hendry Shixiong memberikan materi “Mengapa Harus Bedah Buku”. Bedah buku dilakukan bersama orang lain, memiliki sudut pandangan atau tanggapan yang berbeda, dapat meluruskan makna dari kata-kata yang salah ditafsirkan. Master Cheng Yen berharap para relawan dapat berkumpul, dapat membangkitkan semangat dam kebijaksanaan untuk membimbing diri sendiri dan orang lain, selalu bersyukur, menyelami dan mewariskan ajaran Jing Si. Marilah kita selalu menjadi mata, telinga dan tangan Master Cheng Yen,” ajak Hendry Shixiong.

foto  foto

Keterangan :

  • Pada kegiatan ini juga diperkenalkan mengenai pencatatan sejarah bedah buku. Stephen Ang Shixiong tengah menjelaskan pentingnya mendokumentasikan kegiatan Tzu Chi, termasuk bedah buku. (kiri)
  • Peserta yang hadir menyimak dan mencatat setiap poin-poin penting yang diutarakan dalam kegiatan bedah buku ini. (kanan)

Benih Kebijaksanan Timbul dari Bedah Buku

“Dharma sebagai penuntun hidup” merupakan tema dari Kumuda Yap Shixiong. Dharma harus menjadi Lentera Kehidupan, menghapus pandangan salah yaitu menganggap benar sebagai salah dan salah sebagai benar. Seseorang yang memiliki keyakinan pada Dharma, akan berhasrat bertemu dengan para bijaksana, hasrat mendengarkan Dharma, hati bebas dari kekikiran, hidup murah hati, bekerja tanpa cela, suka berdana, suka menolong, dan berbagi dengan orang lain. Yang paling bernilai dalam kehidupan adalah memperoleh kebijaksanaan.

Posan Shixiong bercerita, bulan Agustus 2010, Steven Huang, relawan Tzu Chi Taiwan datang ke Indonesia. Sebagai PIC bedah buku, Posan Shixiong lebih memilih ke bedah buku. Waktu itu yang datang hanya seorang Shixiong dan Shijie, namun bedah buku tetap dijalankan, kemudian datang Anto Shixiong. Bila saat itu Posan Shixiong ikut acara Steven Huang, bedah buku tidak ada sampai hari ini.

Ehipassiko – Datang Lihat Dengar dan Buktikan. Ehipassiko bedah buku harus dipraktikkan secara nyata agar timbul kebijaksanaan, hati yang welas asih dan cinta kasih universal,” jelas Wahyuni Shijie. Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan penulisan intisari bedah buku. “Intisari materi dan sharing pembicara-peserta bisa ditulis oleh siapa saja, bertujuan agar semakin banyak orang dapat mengetahui isi pembahasan dan memperoleh manfaatnya,” jelas Mei Hui Shijie.

Master Cheng Yen ingin insan Tzu Chi ikut kegiatan Tzu Chi, semangat mendalami buku Dharma agar timbul kebijaksanaan dalam diri. “Bila relawan ingin mengetahui lebih jelas apa itu tim bedah buku komunitas, silakan datang ke sisi meja sebelah kanan, di sana tim panitia siap membantu dan melayani,” kata Amel Shijie sambil menutup acara sosialisasi pada siang itu.

  
 

Artikel Terkait

Waisak 2019: Menenteramkan Batin Warga Binaan

Waisak 2019: Menenteramkan Batin Warga Binaan

17 Mei 2019

Relawan Tzu Chi Medan mengadakan perayaan Waisak bagi warga binaan Lapas Tanjung Gusta Medan. Kegiatan ini disambut baik para warga binaan yang merasakan kesepian karena jauh dari keluarga.

Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun Perdana di Tzu Chi Jambi

Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun Perdana di Tzu Chi Jambi

18 Januari 2023

Untuk pertama kalinya Tzu Chi Jambi mengadakan kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2022. Kegiatan ini pun diikuti oleh 116 peserta yang terdiri dari para donatur, tokoh masyarakat, dan para Gan En Hu.

Bulatkan Tekad, Satukan hati

Bulatkan Tekad, Satukan hati

05 Juni 2014 Walaupun harus menyeberangi lautan namun semua itu tidak menyurutkan niat mereka untuk menghadiri pemberkahan akhir tahun di Tanjung Batu. Menit pun berganti jam, para tamu mulai berdatangan dan bangku kosong mulai dipenuhi tamu undangan.
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -