Bedah Buku: Sutra Hidup Manusia (Bagian 2)

Jurnalis : Sufenny (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
 
 

foto
Kisah demi kisah dibawakan oleh Jhony, kisah ini diharapkan dapat menginspirasi relawan lain yang datang.

Cerita lain, seorang pasien yang bernama Budiyanto menderita basalioma di hidung (tumor ganas kulit). Awalnya seperti tahi lalat lalu merambat hingga hidung dan mulutnya hilang semua, sehinggga dia menggunakan masker jika bertemu dengan orang-orang. Pasien hanya bisa makan lontong, kalau makan nasi akan belepotan. Lalu Johnny Shixiong teringat akan kata Master Cheng Yen bahwa Surga dan Neraka bisa dilihat di dunia ini. Bukankah hidup pasien ini serasa di Neraka? Kalau ditinjau lebih jauh, pasien ini masa mudanya seorang Pemburu dan Pembunuh Babi hingga 3 keturunan dari papanya, dirinya sampai anaknya menjual burung dan belut “fang sen”  (pelepasan makhluk hidup ke alam bebas).

Mungkin ini karma yang harus dilalui pasien, pikir Johnny Shixiong, coba lihat burung “fang sen” dalam sangkar akan mematuk sangkarnya seakan-akan ingin lepas bebas dari sangkarnya. Akhirnya pasien ini juga meninggal. Johnny Shixiong sempat melayat ke sana untuk berdoa sewaktu pasien ini meninggal. Pesan dari Johnny Shixiong, setiap pasien yang berhasil sembuh sebenarnya karena karma masing-masing individu bukan karena kita (insan Tzu Chi) demikian juga pasien yang tidak sembuh, jangan lalu menjadi beban kita merasa bersalah karena pasien tidak sembuh, karena masing-masing individu terlahir dengan membawa karmanya masing-masing. Mungkin itu adalah yang terbaik untuknya. Jika waktunya sudah tiba, siapapun tak dapat mengelaknya.

Oma Nelly berusia 92 tahun mengalami patah tulang paha kanan pada tanggal 8 Juni 2009 setelah diobati dua tahun kemudian yang kiri patah setelah menjalani operasi seminggu kemudian meninggal. Sebelumnya adiknya Opa sudah pernah dibantu oleh Tzu Chi. “Pada saat survey pertama kali saya hampir dipukul”, kata Johnny Shixiong, gara-gara menanyakan apakah rumah ini kontrakan atau milik sendiri? Lalu tuan rumah marah sambil membawa sapu mau mengusir dan berkata kalau mau bantu ya dibantu, kalau tidak mau bantu ya sudah pergi sana. Berdasarkan pengalaman ini, kalau bisa kita gunakan empati memahami situasi dan kondisi pasien, sudah menderita penyakit, tentu suasana hatinya juga mudah tersinggung, jadi kalau kita berbicara harus dengan perkataan dan intonasi nada yang lembut. Kita berpikir jika seandainya kita yang berada di pihaknya bagaimana perasaan kita?

foto   foto

Keterangan :

  • Segala sesuatu merupakan tidak kekal, sehingga janganlah kita terlalu melekat pada satu hal (kiri).
  • Di Tzu Chi kita mengatakan apa yang telah kita lakukan dan bukan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh orang lain dan berharap agar orang lain yang mendengarkan akan terinspirasi (kanan).

Bu Yenny Suwandi 51 tahun, penderita komplikasi. Suami memiliki tangan yang cacat. Hubungan keluarga juga kurang harmonis. Dari Misi Kesehatan saya juga banyak kesempatan untuk belajar. Saya berasal dari keluarga yang kurang harmonis sehingga dulu sangat percaya pada ramalan yang mengatakan bahwa ada ketidakcocokan tahun lahir dalam keluarga. Setelah mendengar ceramah Master bahwa ada dua hal yang tak bisa ditunda yaitu berbakti pada orang tua dan melakukan kebajikan. Lalu mulai merubah diri untuk lebih mengalah terhadap orang tua karena ada kata perenungan Master Cheng Yen “Jika kita tidak bisa merubah orang lain, maka ubahlah diri kita sendiri”. Cara pandang dari sudut diri kita yang diubah. Akhirnya saya mengerti setelah mengetahui ternyata papa sakit, sehingga kondisi ini yang membuat dirinya kurang nyaman dan mempengaruhi suasana hatinya, sehingga hubungan keluarga kurang harmonis. Saya menjalin jodoh di Misi Pelestarian Lingkungan saat dimulainya Training 4 in 1 pada tahun 2010. Menjalin jodoh dengan banyak orang. Dulu kasus yang ada bisa mencapai 300an kasus, per minggu yang ditangani bisa mencapai 20an kasus.

Sebagai penutupan Hok Lay Shixiong berkata “Di Tzu Chi kita mengatakan apa yang telah kita lakukan dan bukan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh orang lain dan berharap agar orang lain yang mendengarkan akan terinspirasi”. Demikianlah kisah-kisah yang telah Jhonny Shixiong ceritakan kepada kita semua. Dengan melakukan kegiatan, kita harus pahami dan belajar untuk mengikis kekotoran batin kita. Kita harus bisa bersyukur atas apa yang telah kita miliki, tidak serakah dan tidak melekat terhadap apapun karena tiada yang kekal serta bisa menumbuhkan kebijaksanaan kita dengan hati yang tulus penuh welas asih tanpa pamrih.

Selesai

  
 

Artikel Terkait

Pelayanan Kesehatan yang Humanis

Pelayanan Kesehatan yang Humanis

08 Desember 2014 Master Cheng Yen mengajarkan kita bahwa, ada dua hal yang tidak bisa ditunda yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan. Kedua hal ini sesungguhnya dapat kita lakukan kapanpun dan dimanapun, termasuk dalam kegiatan baksos penyuluhan penyakit degeneratif.
Waisak 2019: Tiga Perayaan Penting Bagi Insan Tzu Chi di Dunia

Waisak 2019: Tiga Perayaan Penting Bagi Insan Tzu Chi di Dunia

16 Mei 2019

Seluruh insan Tzu Chi bersatu dalam doa sejuta insan dengan harapan kita dapat berlatih membangkitkan jiwa kebijaksanaan dalam diri sehingga dalam kehidupan nyata kita memperaktikkan ajaran welas asih agar menjadi manusia yang dapat menghimpun berkah dan menolong sesama sehingga dunia bebas bencana.

Perlu Kesadaran Dalam Memanfaatkan Lingkungan

Perlu Kesadaran Dalam Memanfaatkan Lingkungan

17 Januari 2014 Saat malam tiba, paket bantuan Tzu Chi pun sudah siap diberikan. Dan tepat pada pukul tujuh malam sebanyak 800 warga korban kebanjiran dari tujuh RT di Kelurahan Cipinang Melayu sudah berbaris untuk mengambil barang bantuan.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -