Belajar Berpuas Hati dalam Penutupan Kelas Budi Pekerti

Jurnalis : Erlina Khe (Tzu Chi Medan), Fotografer : Dinarwaty (Tzu Chi Medan)
Relawan tim pendidikan memberikan presiasi kepada anak-anak yang tidak pernah absen selama tahun 2022 dalam kegiatan penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tahun 2022 diadakan di Kantor Tzu Chi Medan.

Pada Minggu pagi, 13 November 2022, relawan tim pendidikan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan satu persatu hadir di Kantor Tzu Chi Medan. Mereka mulai sibuk menjalankan tugas masing-masing demi kelancaran acara yang diadakan hari itu yakni Penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tahun 2022.

Erlina Khe, selaku koordinator yang juga sebagai pembawa acara mengawali kegiatan dengan melakukan penghormatan kepada Buddha dan Bodhisatwa, dilanjutkan menyanyikan Mars Tzu Chi dan membaca 10 Sila Tzu Chi dan melakukan relaksasi. Agar anak-anak lebih bersemangat, maka Bodhisatwa cilik kelas budi pekerti diajak untuk mengikuti sebuah permainan yang membutuhkan kerja sama.

Salah satu relawan tim pendidikan, Elisabeth Lily menjelaskan tujuan dari permainan menjahit supaya para anak-anak kelas budi pekerti bisa menghargai dan mempergunakan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.

Permainan ini dimulai dengan mengikat tangan kanan anak-anak dengan tangan kiri orang tuanya, lalu bersama menyelesaikan jahitan yang bersimbol “Hati” yang di gunting dari kain flanel. Pada saat menjahit, terlihat orang tua dan anaknya begitu serius dalam menjahit, dan sangat berhati-hati supaya anaknya tidak tertusuk jarum. Terdapat 4 pasang (orang tua dan anak) yang berhasil menyelesaikan jahitan berbentuk hati dan membuatnya menjadi sebuah gantungan kunci.

“Tujuan dari permainan ini adalah supaya anak-anak kelas budi pekerti bisa menghargai setiap anggota tubuh dan menggunakannya sebaik mungkin untuk kehidupan. Sehingga kehidupan ini diisi dengan hal-hal yang berguna untuk diri sendiri maupun untuk orang lain,” jelas salah satu relawan tim pendidikan, Elisabeth Lily kepada anak-anak di penghujung permainan.

Selalu Berpuas hati
Relawan tim pendididkan lainnya, Tjiek Fang mengingatkan anak-anak bahwa dalam kehidupan harus selalu bersyukur dan berpuas hati dengan apa yang sudah kita miliki. Supaya anak-anak bisa lebih mengerti, Tjiek Fang menjelaskan tentang kehidupan penduduk di negara Haiti yang serba kekurangan baik sandang maupun pangan. Anak-anak terhanyut dalam penjelasan dan sharing yang di bawakan oleh Tjiek Fang. Ia juga berpesan kepada anak-anak agar senantiasa merasa bersyukur dengan apa yang telah mereka miliki saat ini, serta harus bersyukur dan berterima kasih atas berkah yang di berikan tanpa harus mengalami apa yang di derita oleh anak-anak yang berada di Haiti.

Yudi Fanggawa dan anaknya Oscar Fanggawa berhasil membuat gantungan kunci berbentuk hati. Sebagai orang tua, Yudi Fanggawa senang anaknya bisa ikut dalam Kelas Budi Pekerti Tzu Chi.

Senada dengan tema kegiatan yakni Berpuas Hati, maka orang tua dan Bodhisatvwa cilik diajak untuk menyaksikan penampilan isyarat tangan yang di bawakan oleh guru pendamping (DaAi Mama) mereka yang berjudul Aku Sungguh Beruntung (Wo Hen Xing Fu).

Dalam kegiatan ini juga diperkenalkan Game Pagamo, yaitu game yang dibuat Tzu Chi Universitas di Taiwan bersama perusahaan Pagamo. Game ini merupakan permainan yang secara tidak langsung membuat para pemain makin mengerti akan pelestarian lingkungan, pendidikan tanggap bencana. Penjelasannya pun disampaikan oleh salah satu orang tua siswa kelas budi pekerti yakni Yudi Fanggawa yang pernah menjadi juara 1 Game Pagamo di Indonesia pada tahun 2021.

Ia pun sangat senang anaknya Oscar Fanggawa ikut Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan. “Saya selaku orang tua dari Oscar Fanggawa merasa bahwa perjalanan pembelajaran budi pekerti selama tahun 2022 ini berjalan dengan sangat baik dan lancar. Saya berharap kelas budi pekerti ini tetap ada dan ditingkatkan terus,” ungkap Yudi Fanggawa.

Relawan tim pendidikan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan menampilkan isyarat tangan Aku Sungguh Beruntung.

Oscar sendiri juga sangat senang ikut Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan ini. “Saya suka mendengar cerita-cerita anak karena setiap cerita mengandung pesan moral dan pesan perilaku yang baik. Dengan mengikuti kelas budi pekerti ini saya menjadi lebih paham tentang sopan santun, dan bersikap hormat dan sayang terhadap orang tua. Gan en buat DaAi Mama, Papa yang telah membimbing Oscar selama ini,” tukas Oscar Fanggawa penuh semangat.

Dari Tzu You Ban Menjadi Qin Zi Ban
Tahun ajaran baru tahun 2023 mendatang, kelas bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan juga  akan menganti metode pembelajaran dari Tzu You Ban menjadi Qin Zi Ban. Erlina Khe sebagai salah satu relawan tim pendidikan pun menjelaskan apa perbedaan antara Tzu You Ban dengan Qin Zi Ban.

Tzu You Ban adalah kelas di mana yang hadir hanya anak-anak yang mengikuti sharing dari Shigu dan Shibo. Sedangkan Qin Zi Ban adalah kelas dimana orang tua ikut serta dalam pembelajaran,” jelas Erlina Khe.

Di akhir kegiatan, seluruh peserta kegiatan penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tahun 2022 melakukan doa bersama.

Dalam penjelasannya, Erlina Khe juga mengutip perkataan Master Cheng Yen yaitu orang tua adalah teladan bagi anaknya. Dengan adanya perubahan metode pembelajaran diharapkan anak-anak bisa semakin mengembangkan potensinya dengan ikut sertanya orang tua dalam proses pembelajaran.

“Oleh karena itu di Tzu Chi kita membuka kelas dimana anak dan orang tua ikut berpartisipasi bersama mempelajari dan mengerti apa itu pendidikan kehidupan. Untuk itu seluruh aktivitas memerlukan keikutsertaan orang tua,” tambah Erlina Khe. Di penghujung acara, apresiasi diberikan kepada 4 anak yang tidak pernah absen di tahun 2022. Acara pun di tutup dengan doa bersama yang diikuti oleh seluruh peserta.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Memperbanyak Berkah Menjelang Tahun Baru Imlek

Memperbanyak Berkah Menjelang Tahun Baru Imlek

21 Januari 2020

Minggu, 12 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan rutin setiap bulannya, yaitu Kelas Budi Pekerti. Sebanyak 44 orang siswa-siswi berpartisipasi pada kegiatan kali ini.

Guru Adalah Seorang Pahlawan

Guru Adalah Seorang Pahlawan

13 November 2019

Minggu, 10 November 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 93 orang mengikuti kegiatan ini.

Menghargai Diri Sendiri

Menghargai Diri Sendiri

02 Oktober 2020

Para xiao phu sa diajak untuk menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita tidak harus pandai dalam segala hal. Apa yang menjadi kekurangan kita, harus kita pelajari sehingga kita bisa. Dan apa yang menjadi kelebihan kita, harus kita kembangkan lagi dengan lebih berguna.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -