Belajar dan Berlatih Dharma

Jurnalis : Widosari Tjandra (He Qi Selatan), Fotografer : Lindawati (He Qi Selatan)

fotoSebanyak 18 orang yang hadir mendengar sharing Agus Rijanto mengenai bab kedua dari buku 20 kesulitan dalam Kehidupan.

Hari Kamis tanggal 10 November 2011, pukul 19.00 WIB, acara bedah buku ke-2 di He Qi Selatan yang diadakan di Jl. Wijaya IV  Kebayoran Baru dihadiri 18 peserta. Acara ini  dibawakan oleh Agus Rijanto Shixiong. Tema yang dibawakan adalah bab ke-2 dari buku “20 Kesulitan dalam Kehidupan” yakni “Sulit Bagi Orang Kaya untuk Belajar Jalan Kebenaran”.

 

 

Di dalam kesempatan ini kami sama-sama menyerap dharma, apa itu jalan kebenaran? Shixiong Nicholas membaca bagian pertama dari bab ke-2 mengenai ketenangan batin. Dalam bagian pertama berisi wejangan Master Cheng Yen supaya batin kita tetap tenang saat menghadapi suatu kesulitan dengan berlatih kesabaran

Nicholas Shixiong melanjutkan bacaan ke bagian dua tentang “Keserakahan, Kemarahan dan Kebodohan Batin Menghalangi Kita Belajar Jalan Kebenaran”. Banyak orang berdoa dengan mengharapkan imbalan, jarang ada yang berdoa tanpa meminta sesuatu. Manusia awam memiliki kesalahan keserakahan, kemarahan dan kebodohan batin, kesombongan dan kecurigaan. Justru kita masuk ke Tzu Chi karena kita ingin berlatih untuk menghindari hal ini. Banyak orang kaya yang sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk merenung tentang agama yang sesungguhnya. Orang kaya lebih sering terbuai dengan kesombongan, sehingga sulit bagi orang kaya untuk “menjadi kaya dan berbudi di saat yang bersamaan”. Inilah pengamatan Buddha bahwa sulit bagi orang kaya untuk mempelajari jalan kebenaran. Tapi di dunia Tzu Chi mereka dapat belajar mengembangkan kebajikan dengan berdana kepada masyarakat serta melenyapkan kesombongan mereka. Maka tidak sulit bagi orang kaya untuk belajar jalan kebenaran.

foto   foto

Keterangan :

  • Tema bedah buku yang kedua ini adalah “Sulit bagi orang kaya untuk belajar jalan kebenaran” (kiri)
  • Para peserta yang hadir mendengarkan sharing yang dibawakan oleh Agus Rijanto Shixiong dengan serius (kanan)

Agus  Rijanto Shixiong bertanya kepada para peserta bedah buku, ”Jika kita punya semangkuk nasi dan satu istri. Apa yang harus dilakukan jika ada orang yang kelaparan saat itu? Hendro Shixiong langsung menjawab, ”Dibagi rata”. Menurut Agus Rijanto Shixiong jika rasa simpatinya besar tentu dapat dibagi rata, tetapi kenyataannya apakah bisa dipraktikkan. Lalu Hin Kok Shixiong berkata, “Ada, kalau orang yang kurang mampu. Yang mampu tentu tidak mau.”

Agus Rijanto juga menerangkan mengapa orang yang mampu tidak bisa berbagi  dan yang tidak mampu bisa berbagi, karena orang yang tidak mampu bisa merasakan susahnya orang lain. Itulah ajaran Buddha. Jalan kebenaran adalah petunjuk untuk menjadi orang yang terbebas dari lingkaran samsara dengan belajar dan berlatih Buddha dharma (ajaran Buddha).

Semua agama pada dasarnya adalah sama, yaitu mengajarkan “cinta kasih”. Agus Rijanto Shixiong membawakan acara ini dengan baik sehingga relawan walaupun sudah letih karena baru pulang kerja, mereka tidak merasakan bosan bahkan merasa senang dengan dharma yang diberikan.  Acara ditutup dengan makan malam bersama yang disediakan tuan rumah. Hidup dengan berkah dan kebijaksanaan yang berlimpah adalah yang paling berbahagia. Kemewahan dan kemewahan bagaikan mimpi menjelang pagi.

 

  
 

Artikel Terkait

Setetes Darah Menyambung Kehidupan

Setetes Darah Menyambung Kehidupan

02 November 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Biak bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Cabang Biak Numfor mengadakan kegiatan donor darah pada Sabtu 23 Oktober 2016. Bertempat di Kantor Tzu Chi Biak, kegiatan ini digelar untuk menambah stok darah di PMI yang masih kurang karena banyaknya permintaan masyarakat.

Mengenal Lebih Dekat Tuberkulosis

Mengenal Lebih Dekat Tuberkulosis

27 Juni 2024

Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kutai Timur bekerja sama dengan relawan Xie Li Kalimantan Timur 2 menggelar sosialisasi tuberkulosis atau TBC pada Rabu (19/6/24).

Memperkenalkan Jalinan Kasih Walaupun Tanpa Hubungan Darah

Memperkenalkan Jalinan Kasih Walaupun Tanpa Hubungan Darah

07 Juli 2009 Dengan langkah tegap, 180 relawan Tzu Chi datang ke lokasi pembangunan Aula Jing Si di Jalan Boulevard Timur, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada 5 Juli 2009. Mereka datang ingin berbagi kasih dengan para pekerja yang sedang membangun kantin Aula Jing Si. Rencananya para relawan ini akan membantu pemasangan paving block dan penanaman pohon bambu di sisi bangunan kantin.
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -