Belajar dan Mempraktikkan Budaya Humanis Tzu Chi

Jurnalis : Jensen Alimukti (He Qi Pusat), Fotografer : Rel. Dok. Tzu Chi He Qi Pusat


Denasari, relawan Tzu Chi memperkenalkan program beasiswa Tzu Chi (tingkat universitas) ke anak-anak penerima beasiswa Tzu Chi yang tengah duduk di kelas 3 SMA/sederajat.

Jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi, namun sinar mentari belum juga terlihat dengan jelas. Sebab, di hari Minggu pagi, 2 Februari 2020 daerah Jakarta diguyur hujan yang cukup lebat dan merata. Meski demikian, sekitar 25 orang anak asuh Tzu Chi Teratai wilayah komunitas He Qi Pusat dan 7 insan Tzu Chi yang aktif di Tim Teratai tetap hadir di acara pertemuan yang rutin diadakan setiap bulan. Acara diadakan di Kantor Sekretariat He Qi Pusat di ITC Mangga Dua Lt. 6 Jakarta ini dibuka dengan kata sambutan oleh Willy, relawan Tzu Chi.


Relawan Tzu Chi, Nilan, membawakan materi budaya humanis duduk dan berdiri yang baik.

Salah satu tema yang dibawakan pada hari itu adalah budaya humanis Tzu Chi. Salah satu relawan Tzu Chi yang aktif mendampingi anak-anak asuh Tzu Chi He Qi Pusat, Nilan, membawakan tema budaya humanis Tzu Chi kali ini. “Budaya humanis di Tzu Chi ada banyak. Salah satunya adalah cara duduk dan berdiri yang baik. Hari ini kita akan mempelajari cara duduk dan berdiri yang baik,” kata Nilan. Anak-anak kemudian dengan sukarela maju ke panggung sambil membawa kursinya untuk memperagakan posisi duduk yang baik. Mereka seluruhnya maju ke depan panggung dengan riang sambil memperagakan posisi duduk yang diajarkan. Seusai mempelajari budaya humanis Tzu Chi, Salah satu Anak Teratai yang bernama Frans membagikan pengalamannya bahwa budaya humanis Tzu Chi sangat baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. “Dengan kita belajar duduk yang tegak, kita bisa lebih berkonsentrasi belajar di sekolah,” terang Frans. Sementara anak lainnya mengatakan bahwa dengan mempelajari cara duduk yang baik maka penampilan seseorang terlihat anggun dan sopan. 

Selain membawakan materi budaya humanis cara duduk dan berdiri, Nilan juga membawakan materi Tiga prinsip Dasar Tzu Chi, yakni rasa Bersyukur (Gan En), Menghormati (Zhun Zhong), dan Cinta Kasih (Ai). “Setiap insan Tzu Chi ketika bersumbangsih hendaknya memegang teguh pada tiga prinsip ini,” ujar Nilan, “ketika insan Tzu Chi memberi atau berdana, kita harus membungkukkan badan dan mengucapkan terima kasih.”


Budaya humanis juga diterapkan di sepanjang kegiatan, mulai dari acara sampai selesai kegiatan.

Pada kesempatan kali ini, relawan Tzu Chi juga memperkenalkan program beasiswa kuliah kepada anak asuh teratai yang sudah duduk di bangku SMU atau sederajat. Bagi anak teratai yang berminat untuk mendaftar atau mengenal lebih dekat tentang beasiswa Tzu Chi, setelah acara selesai mereka dapat kembali ke ruangan untuk mendengarkan program beasiswa ini.

Di ujung acara, anak-anak dan para relawan menutup kegiatan dengan memberikan hormat kepada master Cheng Yen. Sebelum meninggalkan ruangan, anak-anak dan para insan Tzu Chi sama-sama membantu merapikan kursi dan berbaris rapi. “Mari kita berbaris dengan rapi. kita juga ingin menerapkan budaya antri yang baik. Di luar telah disediakan makanan ringan untuk adik-adik dan para relawan,” kata Willy.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Belajar dan Mempraktikkan Budaya Humanis Tzu Chi

Belajar dan Mempraktikkan Budaya Humanis Tzu Chi

10 Februari 2020

Meski hari hujan anak asuh dan relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat tetap hadir mengikuti Gathering Anak Asuh He Qi Pusat (02/02/2020), dengan tema Budaya Humanis Tzu Chi, seperti cara duduk dan berdiri yang baik, berbicara, dan berinteraksi dengan penerima bantuan.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -