Belajar Menerapkan Cinta Kasih dan Berbakti Kepada Orang Tua

Jurnalis : Lina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Junus Saujana, Ace, Lina, Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru)

Sebanyak 54 murid Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban (kelas 1-6 SD) Tzu Chi Pekanbaru mengadakan kegiatan kunjungan kasih serta berinteraksi dengan opa dan oma di Panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah, Pekanbaru.

Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban (1-6 SD) Tzu Chi Pekanbaru kembali dilaksanakan pada Minggu, 19 Maret 2023. Berbeda dengan biasanya, kali ini kegiatan bertempat di Panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah, Pekanbaru. Ketika waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB para murid didampingi orang tua mereka, mulai berdatangan. Mereka kemudian diarahkan duduk dengan tertib sesuai barisan grupnya di koridor halaman aula panti tersebut.

Kelas outdoor ini adalah sebagai sarana bagi para murid untuk mempraktekkan cinta kasih dan budaya humanis Tzu Chi. “Bisa memberikan perhatian, kalau di kelas kan biasanya teori, jadi dengan dibawa ke panti, anak-anak dapat mempraktekkan langsung, sekalian juga budaya humanis juga dipraktekkan di sana,” ungkap Yuliana, Koordinator Kelas Qin Zi Ban Kecil.

Dalam kunjungan ini, para opa dan oma dihibur oleh murid Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban dan melakukan permainan-permainan sebagai bentuk hiburan.

Setelah waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB, relawan Lina memulai brifing kegiatan dengan menjelaskan tujuan ke panti. Selain memberi perhatian dan kasih sayang kepada opa dan oma (kakek dan nenek), anak-anak juga diharapkan dapat mempraktekkan budaya humanis yang baik. Salah satunya adalah ketika memberikan bingkisan dengan membungkukkan badan. Ini sebagai wujud rasa bersyukur dan berterima kasih kepada penerima. Budaya humanis ini kemudian diperagakan sebagai contoh untuk anak-anak oleh relawan Metta dan relawan Milie.

Sebanyak 54 murid Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban, 9 murid Tzu Shao Ban, 45 orang tua murid, dan 23 relawan yang turut serta dalam kegiatan ini. Relawan Yuliana memandu acara demi acara dengan baik, berbagai acara menarik ditampilkan untuk menghibur opa dan oma di panti. Ada permainan melempar bola, bernyanyi bersama-sama, serta ada peragaan isyarat tangan "Tebarkan Kasih" dan "Satu Keluarga" yang diikuti oleh seluruh peserta. Sukacita dan keharuan pun menyelimuti seluruh peserta ketika isyarat tangan "Satu Keluarga".

Sebagai wujud penerapan budaya humanis, murid Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban memberikan langsung bingkisan kepada opa dan oma di Panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah.

Acara kemudian diakhiri dengan pembagian 68 bingkisan kepada opa dan oma. Anak-anak kelas budi pekerti juga diberi kesempatan untuk memberikan bingkisan langsung kepada penghuni panti.  Mereka pun menerima bingkisan tersebut dengan penuh rasa syukur dan berterima kasih. Suasana semakin hangat ketika ada seorang oma yang memeluk dan mencium salah satu anak kelas budi pekerti yang sudah dianggap seperti cucunya sendiri. Valerie Christie Lee, murid Qin Zi Ban besar merasa bersukacita dan bisa belajar berbagi. “Senang bisa bertemu opa, oma, dan bisa belajar berbagi kepada sesama,” kata Valerie.

Relawan Tzu Chi Pekanbaru dan murid Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban membantu salah satu penghuni Panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah yang kesulitan berjalan untuk mengikuti kegiatan.

Lewat kegiatan ini, selain dapat menghibur opa dan oma juga berharap anak-anak dapat lebih bersyukur dengan menyayangi dan menghormati orang tua di rumah. Seperti yang dirasakan Sherly Tania, murid Qin Zi Ban besar dari kunjungan ini. “Untuk tidak membantah kata orang tua, dan tetap berbakti pada orang tua, dan tidak pernah meninggalkan orang tua, walaupun orang tua telah berusia lanjut,” kata Sherly Tania.
 
Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Kamp Kelas Budi Pekerti: Perjalanan Pengembangan Diri

Kamp Kelas Budi Pekerti: Perjalanan Pengembangan Diri

07 Mei 2024

Sebanyak 248 murid kelas bimbingan budi pekerti mengikuti Kamp Kelas Budi Pekerti yang digelar di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara, 27 – 28 April 2024. Bertajuk utama “Be Creative and Fun within Self-development Journeys”.

Mengenalkan Etika Bersosialisasi Sejak Dini

Mengenalkan Etika Bersosialisasi Sejak Dini

20 Maret 2019

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan manusia lainnya. Oleh karena itu, etika dalam bersosialisasi demi terjalinnya keharmonisan mempunyai peranan penting. Kelas bimbingan budi pekerti He Qi Pusat pun pada Minggu, 10 Maret 2019 mengangkat tema ini, etika bersosialisasi.

Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

15 September 2014 "One thing to do, three words for you, I love you, Mom and Dad. Family is the best, remember family, always love your family”. Begitulah ungkapan yang dibacakan oleh salah seorang Ayah dengan terharu. Ungkapan ini ditulis oleh anaknya dalam sebuah album foto yang diberikan sebagai kejutan memperingati Hari Ayah
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -