Belajar Pentingnya Bervegetaris

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
 

foto
Sabtu, 26 Oktober 2013, BKPBI bekerja sama dengan Tzu Chi mengadakan Sharing Pola Makan Vegetaris di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) merupakan suatu badan yang menaungi sekolah-sekolah Buddhis di Indonesia. BKPBI melihat bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi menggiatkan vegetaris. Untuk itu, BKPBI yang ingin menerapkan vegetarian melalui kantin masing-masing sekolah menganggap bahwa Tzu Chi merupakan wadah yang tepat untuk belajar memasak vegetarian.

 

“Kita ingin sekolah Buddhis belajar dari Tzu Chi bagaimana memasak menu vegetaris sehingga bisa diterapkan di sekolah,” ucap Gunananda Djajaputra, Ketua bidang Organisasi BKPBI. Sehingga pada Sabtu, 26 Oktober 2013, BKPBI bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi melaksanakan Pelatihan Vegetarian Tzu Chi di ruang kelas memasak kantin Tzu Chi, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Pada kesempatan ini, para peserta dibekali mengenai gizi dari makanan vegetarian oleh dr. Ruth Oni A. Para peserta dengan penuh perhatian mendengarkan sharing yang disampaikan. Menurut dr. Ruth, sapaan akrabnya, bagi seseorang yang vegetaris tidak akan kekurangan gizi. Makanan yang diperoleh dari sayuran lebih sehat dan tidak mengandung lemak jenuh dibandingkan lemak dari hewani. Sehingga sangat baik untuk kesehatan. “Makanan vegetarian ga ada hilang kekurangan gizi. Gizi ga harus di peroleh dari hewani namun dari tumbuhan juga ada baik karbohidrat, protein, dan lain-lain,” ungkap dr Ruth, Ketua divisi baksos TIMA Tzu Chi.

Dengan Vegetarian Menyelamatkan Bumi
Bukan hanya mendapatkan ilmu mengenai gizi dari makanan vegetarian, namun juga mendapatkan pengetahuan baru tentang vegetarian kaitannya dengan global warming. Phei Se, relawan komite Tzu Chi menjelaskan bahwa selain bervegetaris untuk kesehatan tubuh, juga dengan vegetarian bisa menyelamatkan bumi ini. Kondisi bumi saat ini yang sudah mengalami keparahan, sangat panas sekali. Saat ia memberikan sharing, peserta dengan seksama memperhatikan apa yang disampaikan. Ia mengistilahkan bahwa kondisi bumi ini seperti makanan yang ada di piring dan siap disantap. “Apa yang ada di piring kita, itulah nasib bumi kita. Jika makanan di piring itu makanan vegetarian maka bumi kita seperti itulah hijau, indah, asri. Tetapi jika di piring kita itu daging maka bumi kita itu cokelat, gersang, dan rusak,” kata Phei Se. Ia menambahkan, “Satu orang bervegetarian tidak menghasilakan efek besar sehingga perlu bersama-sama mulai melakukan bervegetarian saat ini,” harap relawan komite ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Pada kesempatan itu, tim konsumsi Tzu Chi memberikan demo masak vegetaris. Peserta dengan antusias mengikuti demo masak tersebut (kiri).
  • Siang Riani (Kiri) bersama dengan tim konsumsi sekolah Insan Teratai dengan penuh perhatian mengikuti kegiatan ini (kanan).

Sebanyak 40 peserta dari sekolah-sekolah Buddhis di Jakarta, Tangerang, Bekasi hadir untuk mengikuti acara itu. Bukan hanya sharing mengenai vegetarian yang diperoleh para peserta. Namun mereka juga belajar cara memasak vegetarian dengan diadakannya demo memasak vegetarian oleh tim konsumsi Tzu Chi. “Ini (training) untuk memberitahukan segala sesuatu tentang vegetarian. Juga memperlihatkan kepada mereka bahwa memasak vegetarian itu mudah, tidak sulit seperti yang dibayangkan,” ujar Elvy, koordinator kegiatan pelatihan vegetarian Tzu Chi.  

Memperoleh Ilmu Baru
Salah satu peserta pelatihan, Siang Riani Hadiman, perwakilan dari sekolah Insan Teratai, Kota Bumi mengungkapkan rasa senangnya bisa hadir pada acara. Sekolah yang dikelolanya sudah tiga tahun menerapkan makanan vegetaris untuk menu makan murid-murid dan guru di sana. Ia hadir bersama tim yang mengurus konsumsi di sekolahnya untuk belajar memasak menu vegetarian. “Biasanya menu yang kita sajikan itu-itu saja, dan dengan ikut acara ini mendapatkan variasi menu yang bisa diberikan nantinya di sekolah,” ujar Siang Riani, Ketua yayasan sekolah Insan Teratai.

Setelah mendapatkan sharing yang diberikan, Siang Riani yang ketiga cucunya sekolah di Tzu Chi School ini mengaku memperoleh banyak ilmu dari para pemateri bagaimana pentingnya vegetarian dalam kehidupan. “Bervegetarian itu bisa membuat kita lebih sadar akan kelestarian bumi,” ungkapnya. Ia juga berharap agar mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini kembali jika diadakan kelak.

  
 

Artikel Terkait

Menggalang Hati dan Kepedulian di Masyarakat

Menggalang Hati dan Kepedulian di Masyarakat

21 April 2020

Relawan Tzu Chi di berbagai komunitas berlomba-lomba menggalang dana untuk bisa membantu rumah sakit-rumah sakit yang kekurangan alat pelindung diri (APD). Penggalangan dana ini diinformasikan melalui pesan whatsapp. Dari tetesan-tetesan cinta kasih banyak orang ini akhirnya terbentuk “sungai” dari orang-orang yang “kaya hati”.

Gan En Hu Pulang ke Rumah

Gan En Hu Pulang ke Rumah

22 Juni 2012 Pada tanggal 10 Juni 2012, pukul 09.00 WIB tercatat 35 dari 47 Gan En Hu (penerima bantuan) yang pulang ke Kantor Penghubung Tzu Chi Singkawang. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat jalinan kasih antara Tzu Chi dengan Gan En Hu, dan agar sesama Gan En Hu dapat berkumpul untuk saling bertukar pikiran dan intuisi hidup.
Sentuhan Hati Bagi Korban Bencana Banjir Bandang

Sentuhan Hati Bagi Korban Bencana Banjir Bandang

07 April 2011
Terjangan banjir menghantam 6 dusun di Desa Padamulya yang menyebabkan rumah-rumah warga mengalami kerusakan cukup parah, sehingga sebanyak 2.724 warga harus mengungsi. Selain itu, fasilitas umum pun mengalami kerusakan, seperti sekolah, jembatan, irigasi, dan hancurnya beberapa area persawahan.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -