drg. Shirley Adriana menjelaskan cara merawat gigi dengan benar. Merawat gigi merupakan bentuk rasa syukur dan cinta terhadap tubuh yang telah dianugerahkan Tuhan. Anak-anak penerima beasiswa Tzu Chi turut mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik dan benar di bawah bimbingan para dokter gigi TIMA.
Minggu, 5 Oktober 2025, menjadi hari yang penuh makna bagi lima puluh anak penerima beasiswa Tzu Chi Medan. Mereka mengikuti kegiatan edukatif perdana yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Medan He Qi Cemara. Didampingi oleh tiga belas relawan Tzu Chi dan sebelas anggota TIMA (Tzu Chi International Medical Association), rombongan ini berangkat menuju Central Park Zoo & Resort, yang terletak di Jalan Jamin Ginting, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tujuan kegiatan ini bukan sekadar rekreasi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar langsung di alam terbuka. Melalui pengalaman ini, mereka diajak menumbuhkan rasa ingin tahu, kepedulian terhadap kesehatan diri, serta cinta terhadap lingkungan dan makhluk hidup di sekitar.
Pagi itu, anak-anak berkumpul di kantor Yayasan Tzu Chi, Komplek Cemara Asri, Medan. Mereka disambut hangat oleh para relawan He Qi Cemara dan anggota TIMA. Setelah pembagian kelompok kecil, rombongan pun berangkat bersama menggunakan bus menuju lokasi.
Sesampainya di Central Park Zoo & Resort, kegiatan dimulai dengan sesi edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut yang dipandu oleh drg. Shirley Adriana, M.Biomed. Dengan sabar, para dokter mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar dan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan gigi sejak dini. Anak-anak pun mendapat kesempatan mempraktikkan langsung cara menyikat gigi yang baik, dibimbing oleh anggota TIMA yang mendampingi mereka satu per satu.
Relawan Tzu Chi mendampingi anak-anak penerima beasiswa saat berkeliling Central Park Zoo & Resort. Kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk menghargai kehidupan dan memandang dunia dengan penuh kasih.
drg. Shirley Adriana bersama anggota TIMA memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajarkan cara menyikat gigi dengan benar untuk menjaga kesehatan sejak usia dini.
Menurut drg. Shirley, perawatan diri merupakan bentuk rasa syukur dan cinta terhadap tubuh yang telah dianugerahkan Tuhan. Ia berharap, melalui penyuluhan ini, anak-anak semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah sesi edukasi, para peserta melanjutkan kegiatan dengan berkeliling kebun binatang. Suasana penuh semangat terasa saat mereka melihat berbagai satwa seperti harimau, singa, buaya, beruang, burung, hingga berang-berang. Banyak di antara mereka baru pertama kali melihat hewan-hewan itu secara langsung, bukan dari buku atau televisi.
Untuk menumbuhkan kreativitas, setiap anak diberi kesempatan memilih salah satu dari tiga kegiatan: menggambar atau melukis hewan yang mereka lihat, menulis cerita pendek tentang pengalaman hari itu, atau membuat video berdurasi 5–10 menit untuk merekam keseruan mereka selama berada di kebun binatang.
Beberapa anak tampak serius menulis, sebagian lagi menggambar dengan penuh imajinasi, sementara yang lain dengan percaya diri berbicara di depan kamera. Para relawan dan anggota TIMA mendampingi setiap anak dengan sabar dan penuh kasih. Setiap tawa dan langkah kecil mereka menjadi momen yang dijaga dengan ketulusan.
Suasana anak-anak penerima beasiswa Tzu Chi saat mengikuti edukasi kesehatan di pendopo Central Park Zoo & Resort. Mereka mendengarkan penjelasan mengenai cara merawat gigi dengan benar dari tim medis TIMA Medan.
Salah satu peserta, Hotmoli Sianturi (16), siswa kelas X SMA, mengaku sangat senang karena baru kali ini ia bisa melihat langsung berbagai hewan yang sebelumnya hanya ia kenal dari gambar dan televisi.
“Selain bisa melihat langsung tingkah laku binatang secara langsung, saya juga belajar tentang cara merawat diri dan menjaga kesehatan gigi, yang ternyata sangat penting untuk masa depan saya,” ujar Hotmoli dengan antusias.
Sementara itu, Ardi Wijaya, koordinator acara, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal yang bermakna bagi Yayasan Buddha Tzu Chi Medan dalam memperluas pembinaan kepada anak-anak penerima beasiswa.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap anak-anak dapat mengenali potensi diri mereka. Dengan begitu, Yayasan bisa merancang program pembinaan yang lebih tepat untuk membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang berdaya dan berkarakter,” jelas Ardi.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan seperti ini mengajarkan anak-anak untuk merawat diri, menghargai kehidupan, dan memandang dunia dengan penuh kasih.
“Semoga kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dan menjadi jembatan bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang berpengetahuan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta berhati lembut terhadap sesama makhluk hidup,” tambahnya.
Para relawan Tzu Chi dan tim medis TIMA Medan berfoto bersama anak-anak penerima beasiswa Tzu Chi. Foto bersama ini menjadi penutup kegiatan edukatif yang penuh keceriaan dan kebersamaan.
Sebagai penutup, anak-anak diajak menonton film edukatif 3D di teater kebun binatang. Film tersebut menampilkan kisah tentang keberagaman satwa yang hidup berdampingan di bumi, mengajarkan bahwa setiap makhluk memiliki perannya masing-masing dan layak dijaga keberadaannya.
Menjelang siang, rombongan kembali ke Kantor Tzu Chi Medan di Komplek Cemara Asri untuk menerima nasi kotak. Wajah mereka tampak lelah, namun terpancar kebahagiaan yang tulus bukan semata karena perjalanan rekreasi, melainkan karena pengalaman berharga yang memperluas wawasan dan menumbuhkan rasa syukur di hati mereka.
Editor: Anand Yahya