Belajar Tentang Berpengertian dan Bertoleransi

Jurnalis : Lina Lecin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Cindy Clara (Tzu Chi Pekanbaru)

Liliana menjelaskan pentingnya memiliki hati yang lapang dan sikap toleransi.

Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban Besar (kelas 4-6 SD) di Tzu Chi Pekanbaru pada Minggu, 9 Februari 2025 merupakan pertemuan yang ke-7. Bertempat di Kantor Tzu Chi Pekanbaru, sebanyak 80 peserta hadir, terdiri dari 11 Duifu Mama (guru pembimbing), 69 orang Xiao Pu Sa (Bodhisattva Cilik) dan orang tua mereka.

Mengawali pertemuan kali ini Xiao Pu Sa menampilkan lagu mars "Di Qiu De Hai Zi" (Anak-Anak Bumi) lewat peragaan isyarat tangan. Disusul dengan review tugas Imlek, ketika Xiao Pu Sa memberikan perhatian dan kasih sayang kepada ayah dan ibu tercinta dengan menyuguhkan teh ketika Imlek.

Liliana, seorang Duifu Mama, menyampaikan materi tentang berpengertian dan bertoleransi. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan menemui banyak kondisi yang terjadi di luar dugaan kita, untuk itu pentingnya memiliki sikap berpengertian dan bertoleransi, "Dengan berlapang dada berarti kita bisa menerima keadaan apapun dengan ikhlas dan penuh rasa syukur," tutur Liliana.

Sesi games dipandu duifu mama. Setiap murid mendapatkan kartu berbentuk love (hati), stiker tempelan kertas bulat yang berwarna merah dan hitam.

Stiker bulat merah jika kondisi hati tidak gembira tapi bisa menerimanya dengan baik. Stiker bulat hitam apabila tidak bisa menerima kondisi tersebut, marah dan sedih, tapi tak tahu harus bagaimana.

Sesi permainan games dipandu Eva, Duifu Mama. Setiap Xiao Pu Sa mendapatkan kartu berbentuk love (hati), stiker tempelan kertas bulat yang berwarna merah dan hitam. Eva kemudian membacakan beberapa soal situasi, dan Xiao Pu Sa diajak untuk menempel stiker sesuai kondisi hati dan perasaannya. Warna stiker bulat merah apabila kondisi hati tidak gembira tapi bisa menerimanya dengan baik, dan warna stiker bulat hitam apabila tidak bisa menerima kondisi tersebut dengan suasana hati sangat marah, sangat sedih, tapi tidak tahu harus bagaimana.

Raylen, seorang Xiao Pu Sa setelah melalui permainan games, berbagi pendapatnya. "Kalau memaafkan, hati bisa lebih tenang." Demikian juga Elrich, yang menyampaikan bahwa harus menjadi orang yang tulus dan tidak boleh marah-marah.

Raylen menyadari bahwa dengan memaafkan, hati bisa lebih tenang.

Angpau dan suvenir Imlek diterima penuh sukacita oleh murid-murid.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, "Kita hendaknya dapat memaafkan orang yang melukai kita tanpa sengaja, namun jangan menjadi seseorang yang mudah terluka oleh orang lain."

Kelas hari itu kemudian ditutup dengan pembagian angpau dan suvenir Imlek, yang diterima penuh sukacita oleh Xiao Pu Sa beserta orang tua mereka. Kemudian seluruh peserta berfoto bersama penuh kebahagiaan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Membuka Lembaran Baru, Semangat Baru di Tahun 2024

Membuka Lembaran Baru, Semangat Baru di Tahun 2024

02 Februari 2024

Kelas Bimbingan Budi Pekerti (Qin Zi Ban) di Tzu Chi Medan telah dimulai kembali pada 21 Januari 2024. Dengan semangat dan sukacita para Xiao Pu Sa dan didampingi orang tuanya mulai berdatangan.

Menggalang Cinta Kasih Dalam Momen Imlek

Menggalang Cinta Kasih Dalam Momen Imlek

18 Februari 2025

Tzu Chi Pekanbaru mengadakan Imlek Bersama Kelas Ceria yang diikuti 61 orang peserta. Anak-anak juga menghimpun cinta kasih dengan berdonasi melalui celengan bambu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. 

Mencintai Bumi dengan Belajar Memilah Barang yang Bisa Didaur Ulang

Mencintai Bumi dengan Belajar Memilah Barang yang Bisa Didaur Ulang

07 Mei 2024

Murid-murid kelas budi pekerti Qin Zi Ban Besar (murid kelas 4-6 SD) dan orang tua murid mengikuti pemilahan barang-barang yang bisa didaur ulang di Depo Pendidikan Tzu Chi di perumahan Jondul Blok M, Pekanbaru, Riau. 

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -