Belajar untuk Berpuas Diri dan Selalu Bersyukur

Jurnalis : Listania, Sukhino Hatta (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin, Beverly Clara (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Kegiatan rutin setiap bulan yaitu Kelas Budi Pekerti. Sejak pukul 09.00 WIB, siswa-siswi sudah mulai memadati ruangan kegiatan yang berada di lantai 2.

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan rutin setiap bulan yaitu Kelas Budi Pekerti, Minggu 16 Oktober 2022. Pagi, pukul 09.00 WIB, siswa-siswi sudah mulai memadati ruangan yang berada di lantai 2. Seperti biasanya, kegiatan diawali dengan memberikan penghormatan, membacakan 10 sila Tzu Chi dan memperagakan isyarat tangan yang berjudul “Xiao Tai Yang De Wei Xiao.”

Pada pertemuan kali ini Da Ai Mama, Fitri Ariyanti (32) memberikan materi bertemakan “Puas Diri dan Bersyukur”. “Berpuas diri dapat diartikan sebagai suatu rasa bersyukur atas apa yang kita miliki, menghargai segala sesuatu yang ada di sekitar kita, dan juga tidak iri terhadap milik orang lain,” ungkap Fitri.

Fitri Ariyanti memberikan materi yang bertemakan “Puas Diri dan Bersyukur” kepada siswa-siswi kelas budi pekerti.

Da Ai Mama dan anggota Tzu Shao mengajak siswa-siswi kelas budi pekerti untuk memperagakan isyarat tangan yang berjudul “Xiao Tai Yang De Wei Xiao.”

Setelah itu siswa-siswi diberikan beberapa permainan yang berkaitan dengan tema yang disampaikan oleh pembawa materi. Permainan yang mereka mainkan diharuskan untuk menutup mata menggunakan masker, hanya 4 orang yang bisa mengikuti permainan tersebut. Orang pertama ditugaskan untuk mengambil barang yang telah diletakkan oleh panitia di sebuah tempat, setelah itu orang kedua dan ketiga ditugaskan untuk mengikuti arahan orang ke empat yang merupakan satu-satunya orang yang matanya tidak ditutup oleh masker, tugasnya adalah mengambil kembali barang yang diletakkan oleh panitia.

Setelah bermain, rata-rata peserta yang mengikuti permainan ini merasa sedikit kesulitan. Hal ini yang menjadi inti dari games tersebut, yang mana panitia berharap agar siswa-siswi ini dapat benar-benar memahami bahwa sesugguhnya dalam kehidupan sehari-hari pentingnya ada rasa berpuas diri dan besyukur karena telah diberikan fisik yang sempurna sehingga dalam melakukan aktivitas menjadi lebih mudah.

Permainan yang dimainkan oleh siswa-siswi kelas budi pekerti ini mengajarkan mereka untuk berpuas diri dan bersyukur.

Lydia (kiri) merasa kegiatan kelas budi pekerti merupakan suatu kegiatan yang sangat bagus untuk anaknya karena bisa belajar tentang kehidupan.

Lydia (38) merupakan salah satu orang tua murid kelas budi pekerti yang baru pertama kali mengikuti kegiatan kelas budi pekerti. Sebagai orang tua ia merasa kegiatan kelas budi pekerti merupakan suatu kegiatan yang sangat bagus karena belajar tentang kehidupan.

“Kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki, dan tidak boleh iri dengan orang lain, pedomannya ke diri kita sendiri saja. Menurut saya hal yang kayak begini yang membuat kehidupan kita lebih nyaman, karena tidak ada perasaan iri itu tadi serta memang sudah seharusnya rasa berpuas diri dan bersyukur, itu kita ajarkan kepada anak-anak sedari kecil,” ungkapnya.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi “Dengan adanya rasa berpuas diri, seseorang baru tahu bersyukur, dengan adanya rasa bersyukur, baru bisa berpengertian, dengan berpengertian baru bisa bertenggang rasa dalam segala hal.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menjalin Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Hidayatullah

Menjalin Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Hidayatullah

18 September 2018
Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Minggu 16 September 2018 berbeda dari biasanya. Kelas kali ini diadakan di panti asuhan sekaligus Pondok Pesantren Hidayatullah Sememal Pasir Panjang. Ini juga merupakan kegiatan outdoor anak-anak Kelas Budi Pekerti.
Cinta Kasih Melalui Budi Pekerti

Cinta Kasih Melalui Budi Pekerti

02 Maret 2016 Sebanyak 24 orang anak kelas Budi Pekerti dan orang tuanya datang ke kegiatan kelas Budi Pekerti di Jingsi Pluit  pada 28 Februari 2015.
Mama Papa Kesayanganku

Mama Papa Kesayanganku

19 November 2018

Tidak perlu menunggu dewasa untuk menunjukkan bakti kepada orang tua. Minggu kedua, 11 November 2018, anak-anak budi pekerti Qin Zi Ban (kecil) Tzu Chi Pekanbaru, mempunyai kesempatan untuk menjaga dan melayani orang tuanya sebagai ungkapan bersyukur dan membalas budi orang tua.

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -