Bencana Tahunan Masyarakat Riau

Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Relawan Tzu Chi Pekanbaru

Insan Tzu Chi Pekanbaru dengan cinta kasih yang tulus, telah bergerak turun ke jalan untuk membagikan masker pada tanggal 3 September 2015 di Persimpangan 4 Mall SKA, Jl. Arengka, dan pada tanggal 4 September 2015 di Persimpangan 4 Kantor Penghubung Tzu Chi Pekanbaru di Jl. Ahmad Yani.

Riau merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Riau juga merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dengan  sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Tetapi penebangan hutan secara ilegal dan pembakaran lahan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab telah mengurangi luas hutan secara signifikan. Hal ini dilakukan tanpa mempertimbangkan efek kesehatan dan terganggunggunya roda perekonomian dunia penerbangan dari asap akibat pembakaran tersebut.

Bencana yang disebabkan oleh asap ini seolah-olah sudah menjadi langganan masyarakat di Riau dan provinsi lain selama bertahun-tahun, dan bahkan menjalar ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadi “duka tahunan” bagi masyarakat setempat. Tidak terkecuali tahun ini 2015, dimana sudah sejak akhir bulan Agustus 2015, asap perlahan-lahan menghampiri kota, hingga pada bulan September 2015 asap semakin menebal dan menyesakkan nafas dan membuat mata menjadi pedih.

Hujan yang dinantikan juga tidak kunjung tiba. Pengepungan asap ini menyebabkan jarak pandang hanya beberapa meter, masyarakat pun harus menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan karena partikel yang terkandung dalam asap sudah sangat berbahaya. Aktivitas penerbangan pun terganggu bahkan lumpuh, dan dunia pendidikan pun mengalami nasib yang sama. Aktivitas belajar mengajar di sekolah sudah dua pekan diliburkan karena asap. Dan juga tidak sedikit warga yang sudah terkena penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Pembakaran tidak hanya terjadi di wilayah Riau tetapi juga di Kalimantan, Jambi dan Palembang.

Relawan Tzu Chi mendatangi tiap kamar di RSUD Arifin Achmad untuk membagikan masker kepada semua pasien dan keluarga pasien yang ada di rumah sakit.

Sebelum masker dibagikan, relawan terlebih dahulu menjelaskan tentang bahaya asap dan kegunaan dari menggunakan masker N95.

Insan Tzu Chi Pekanbaru dengan cinta kasih yang tulus, telah bergerak turun ke jalan untuk membagikan masker pada tanggal 3 September 2015 di Persimpangan 4 Mall SKA, Jl. Arengka dan pada tanggal 4 September 2015 di Persimpangan 4 Kantor Penghubung Tzu Chi Pekanbaru, Jl. Ahmad Yani. Melihat kondisi asap yang kian menebal, pada hari Kamis tanggal 17 September 2015, relawan yang dibagi menjadi 6 tim, bergerak menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru untuk membagikan masker N95 kepada pasien dan keluarga pasien. Sebelum masker dibagikan, relawan terlebih dahulu menjelaskan tentang bahaya asap dan kegunaan dari menggunakan masker N95. Sebagai wujud kepedulian, pihak rumah sakit pun mengutus 4 orang stafnya untuk mendampingi relawan yang bertugas.

Keluarga pasien di rumah sakit menerima pemberian masker dari relawan Tzu Chi dengan sukacita. Mereka terharu dan sangat berterimakasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang peduli terhadap kesehatan mereka.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 13.00 WIB dilakukan dengan penuh sukacita oleh  28 relawan Tzu Chi Pekanbaru. Sebanyak 1.421 buah masker pun telah disebarkan. Lim Tjiap Bu, koordinator kegiatan pembagian masker menyatakan kesannya terhadap relawan yang bersumbangsih dengan sukacita dan penuh semangat dari awal hingga berakhirnya kegiatan pada pukul 15.15 WIB. Ada beberapa pasien maupun keluarga pasien yang cukup kaget dengan kedatangan relawan Tzu Chi yang membawa masker. Namun setelah diberikan pemahaman bahwa masker yang dibagikan tidak dipungut biaya apapun, mereka menjadi terharu dan sangat berterimakasih kepada Tzu Chi yang peduli terhadap kesehatan mereka.

Pemakaian masker hanya bersifat sementara untuk menjaga diri agar tidak menghirup udara asap yang berbahaya secara langsung. Namun usaha jangka panjang sangat diperlukan, dan dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menghilangkan kebiasaan membuka lahan perkebunan dengan cara pembakaran. Kita hendaknya dapat membiasakan melakukan aktivitas yang dapat membawa berkah untuk orang banyak dan bukan derita tahunan asap yang tak kunjung  berakhir. Semoga bencana asap segera berlalu agar udara yang bersih dapat menghiasi langit yang biru.

Artikel Terkait

Bencana Tahunan Masyarakat Riau

Bencana Tahunan Masyarakat Riau

22 September 2015 Riau merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Riau juga merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dengan  sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Tetapi penebangan hutan secara ilegal dan pembakaran lahan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab telah mengurangi luas hutan secara signifikan.
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -