Berawal dari Keluarga Kecil
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
|
| |
Mengubah Kebiasan Hidup Bertempat di aula serbaguna Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, para peserta mendapatkan pengenalan singkat mengenai profil Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Perumahan Cinta Kasih. “Saya sangat terharu melihat apa yang sudah Tzu Chi buat dengan pembangunan perumahan ini,” ungkap Sisha. Melalui tayangan video yang diberikan, Sisha baru menyadari betapa memprihatinkannya kehidupan warga yang tinggal di bantaran kali. “Saya kagum, sekarang mereka telah berubah. Mereka mau meninggalkan kebiasaan hidup mereka yang kotor dan tidak teratur, menjadi lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Sisha.
Ket : -Bagi beberapa peserta, pendekatan kepedulian lingkungan lebih mudah diterima apabila dijelaskan dengan menggunakan aspek kesehatan. (kiri) Apa yang menjadi kekaguman Sisha, sebenarnya merupakan upaya dan kerja keras relawan Tzu Chi selama bertahun-tahun dalam membina warga untuk mengubah kebiasaan hidupnya menjadi lebih baik dan bersih — salah satunya misi pelestarian lingkungan. “Kami selalu mengajarkan warga untuk peduli kepada tempat tinggal mereka. Bahkan di sekolah, kami juga membiasakan anak-anak untuk mulai memilah sampah. Dan ini tidak hanya kami lakukan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi (saja), tapi sudah mulai disosialisasikan di sekolah-sekolah lain,” tutur Suriadi, salah satu relawan yang mengisi materi pelestarian lingkungan. Aksi Kecil (Aktivitas yang Konsisten Keluarga Cinta Lingkungan)
Ket : - Untuk membantu warga Perumahan Cinta Kasih, Tzu Chi juga membuat sebuah ruang hasta karya yang dapat memberdayakan perekonomian mereka. (kiri) Tidak hanya Bruder Tri, Bernadeth Widia juga menuturkan bahwa menurut laporan yang diterimanya dari 86 lingkungan yang berada di Paroki Santo Kristoforus, baru dua paroki yang serius menjalani program pelestarian lingkungan, padahal saat ini banjir seringkali menggenangi tempat mereka. “Saya prihatin dengan keadaan ini, oleh sebab itu kami ingin menanamkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Mulai dari hal kecil seperti pemilahan sampah, maupun belajar berhemat sehingga mengurangi produksi sampah,” tutur Berna. Bukan sebuah gerakan besar yang memerlukan banyak dana ataupun tenaga, tapi justru sebuah aksi kecil yang bisa menyelamatkan bumi. “Kalau setiap keluarga melakukan hal ini, maka akan banyak keluarga yang menyelamatkan bumi,” tegas Berna. | ||
Artikel Terkait

Kebanggaan Bagi Yayasan Buddha Tzu Chi Menerima Sumbangan Terbesar Kedua Matahari Charity Day Lunche
08 Desember 2005
Hijaukan Bumi Bersama Tzu Chi
26 Januari 2023Mengawali pergantian tahun 2023, Tzu Chi Medan kembali meresmikan Titik Green Point yang ke-47. Kali ini Tzu Chi Medan bekerja sama dengan PT Sumatera Timberindo Industri, produsen daun pintu.

Kebahagiaan di Hari Imlek
25 Februari 2011Menjelang Sin Cia (Tahun Baru Imlek –red), warga suku Tionghoa biasanya menyajikan "kue tutun atau kue keranjang" untuk dimakan bersama keluarga. Insan Tzu Chi Lampung mewujudkan kepeduliannya terhadap warga keturunan Tionghoa yang kurang dengan membagikan bingkisan sembako sebanyak 363 paket.