Berawal dari Sebersit Niat

Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Sunaryo, Beverly, Susanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Sebanyak 40 relawan Tzu Chi memilah sampah daur ulang pada perayaan malam tahun baru 2016 pada 31 Desember 2015. Mereka begitu bersungguh hati dan semangat melakukan kegiatan ini. 

Malam pergantian tahun identik dengan pesta untuk menyambutnya, tak terkecuali di Kabupaten Karimun. Dalam menyambut tahun baru 2016, diadakan perayaan di tiga tempat bagi warga untuk mengadakan pesta kembang api, pentas seni dan hiburan. Tempat tersebut adalah Coastal Area,  Pantai Pelawan, dan Pantai Pongkar. Setiap tahunnya, usai mengadakan acara pesta malam tahun baru, tidak sedikit sampah yang berceceran di setiap sudut tempat. Untuk itu pada acara yang digelar tanggal 31 Desember 2015 relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan mengambil sampah dan memilahnya di salah satu lokasi acara yang dihadiri oleh Bupati Karimun, Coastal Area.

Hal ini dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak meninggalkan sampah di sembarang tempat. “Pada umumnya banyak masyarakat di Karimun yang membuang sampah sembarangan sehabis makan di sekitar Coastal Area. Jadi, kegiatan ini untuk mengajak masyarakat agar tumbuh kesadaran untuk tidak membuang sampah dan ikut membantu saat pengambilan sampah di Coastal Area,” ujar Ruxin, Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Sebelum kegiatan pemungutan sampah dimulai, seluruh relawan berdoa bersama agar kegiatan berjalan lancar.

Sejak siang cuaca cukup tidak bersahabat, hujan deras mengguyur wilayah ini. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat para relawan Tzu Chi, buktinya sebanyak 40 relawan sudah mulai berdatangan di Coastal Area untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan ini. Relawan pun mendirikan tenda Tzu Chi yang dijadikan sebagai posko pelestarian lingkungan.

Dalam kegiatan ini, relawan berkeliling lokasi acara untuk mengambil sampah sembari memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar setelah makan tidak membuang bungkus makanan dan minumannya di sembarang tempat. Salah satu relawan Tzu Chi, Rini memberikan sharing pengalamannya dalam mengikuti kegiatan ini. “Ada warga yang hanya melihat relawan mengambil sampah. Pedagang yang membantu mengumpulkan sampah. Tetapi juga tidak jarang warga yang langsung membantu relawan untuk mengambil sampah di sekitar ia duduk,” ucap Rini.

Ruxin, Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun memperkenalkan celengan bambu kepada Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq (kemeja putih) saat mengunjungi posko pelestarian lingkungan Tzu Chi usai memberikan sambutan diacara malam pergantian tahun.


Relawan Tzu Chi berkeliling lokasi acara untuk mengumpulkan sampah satu persatu yang kemudian dipilah sesuai jenis sampah. an Tzu Chi usai memberikan sambutan diacara malam pergantian tahun.

Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi. Usai memberikan pidato pada acara malam pergantian tahun, bersama relawan ia mengunjungi posko pelestarian lingkungan Tzu Chi. Ia memberikan apresiasi kepada relawan. “Kegiatan ini luar biasa. Belum pernah saya menjumpai kegiatan seperti ini di malam tahun baru. Saya harapkan melalui kegiatan ini, memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat tentang peduli lingkungan,” ungkap H. Aunur Rafiq. “Kami dari pemerintah ingin mewujudkan Kabupaten Karimun yang bersih, sehat, dan harmonis dengan semua masyarakat,” imbuhnya. Ia pun berpesan agar seluruh masyarakat peduli lingkungan. “Saya berharap seluruh masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, meskipun itu tidaklah mudah. Untuk mewujudkan itu, cara yang terbaik adalah dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat. Pemerintah tidak bisa berjalan tanpa dukungan masyarakat,” pungkas orang nomor satu di Karimun ini.

Sementara itu, koordinator keamanan, AKP Yudsiardi (31) yang menerjunkan 18 personil di Coastal Area untuk pengamanan acara juga mendukung kegiatan Tzu Chi. “Kegiatan yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi positif, karena bisa ditularkan dan bisa jadi teladan bagi masyarakat. Sebagai masyarakat janganlah memandang sampah sebagai sesuatu yang jorok dan tidak bermanfaat, tetapi  bisa memanfaatkan sampah sebagai barang berguna,” ujar Yudsiardi.

Berjalan 100 km dimulai dari satu langkah kaki, hal besar bisa terwujud jika melakukan hal-hal kecil  terlebiih dahulu. Mengambil sampah di jalan atau tempat umum bukanlah merugikan justru satu langkah perbuatan baik yang memberikan dampak positif. Semoga dengan kegiatan yang Tzu Chi lakukan kali ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan.

Artikel Terkait

Berawal dari Sebersit Niat

Berawal dari Sebersit Niat

12 Januari 2016

Pada 31 Desember 2015, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan mengambil sampah dan memilahnya di salah satu lokasi acara yang dihadiri oleh Bupati Karimun, Coastal Area. Sebanyak 40 relawan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, tak terkecuali warga dan para pedagang yang juga membantu memungut sampah-sampah.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -