Berbagi Beras Cinta Kasih Tzu Chi

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rizki, Dayar (Tzu Chi Bandung)

Pelepasan Bantuan Peduli Covid-19 kepada Babinsa untuk dibagikan ke warga

Rabu, 8 Juni 2021, sebanyak 4 relawan Tzu Chi Bandung menyerahkan secara simbolis 10 paket Bantuan Sosial Peduli Covid-19 untuk perwakilan warga di Koramil 1320/Pangandaran. Sebanyak 106 ton beras dan 106.000 pcs masker medis dibagikan kepada warga terdampak pandemi secara ekonomi dan keluarga prasejahtera di Kab.Pangandaran dan Kota Banjar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari penyaluran 1 Juta Paket Beras dan Masker kepada masyarakat di 6 provinsi Pulau Jawa yang telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2021. Selain itu, bantuan ini juga sebagai bentuk solidaritas dari para Pengusaha NKRI.

Pepeng Kuswati menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Danramil 1320/Pangandaran Mayor. Inf. Nirca Zahrudin.

“Kami mengharapkan supaya ketulusan hati dan cinta kasih yang menebar dari bantuan yang diberikan bisa terukir selamanya sepanjang masa, beras 10 kg akan cepat habis pada saatnya, tapi cinta kasih yang terkandung di dalamnya mungkin tak akan pudar, itu harapan kami,” ungkap Pepeng Kuswati, relawan Tzu Chi.

Kegiatan pembagian Bantuan Sosial Peduli Covid-19 ini juga dihadiri oleh relawan dari Permabudhi, PSMTI dan INTI. Danramil 1320/Pangandaran Mayor. Inf. Nirca Zahrudin menyambut baik kegiatan ini. “Menurut saya tidak karena jumlahnya, tetapi karena kepedulianya, rasa kepedulian terhadap warga kami, ini adalah salah satu membantu, merasakan pahit getirnya saat kita dilanda pandemi Covid-19. Kami menerima dari panitia beras dan masker yang rencana memang akan dibagikan kepada warga. Warga kami yang menerima seluruhnya ada 15 desa,” ungkapnya.

Susana (kanan), warga Dusun Karangsari. Desa Pananjung, Kec. Pangandaran menerima bantuan dari relawan Tzu Chi.

Salah satu yang menerima bantuan ini ialah Susana, warga Dusun Karangsari, Desa Pananjung, Kec. Pangandaran. Selama pandemi, pendapatan suaminya sebagai Security pengalami penurunan. Sebab, politeknik dimana suaminya bekerja membatasi kegiatan mengajar untuk mahasiswanya, maka berimbas pada pengurangan jam kerja para pengajar dan keryawan di politeknik tersebut termasuk suami Susana.

Perwakilan warga penerima Bantuan Peduli Covid-19

Menyiasati hal tersebut Susana menjual makanan ringan di rumahnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi Susana memiliki dua orang anak yang masih duduk di Sekolah Dasar membuat kebutuhan hariannya semakin bertambah. Beruntung dia mendapatkan bantuan ini, setidaknya bisa meringankan beban.

“Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberikan bantuan ini, sangat membantu. Ya mudah mudahan cepat terselesaikan (pandemi Covid-19), biar perekonomian kembali lancar seperti tahun tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Editor : Erli Tan

Artikel Terkait

Cinta Kasih yang Mengalir ke Warga Cipinang

Cinta Kasih yang Mengalir ke Warga Cipinang

21 Juni 2017

Insan Tzu Chi He Qi Pusat komunitas Pusat Grosir Cililitan (PGC) membagikan 500 paket lebaran kepada warga Cipinang Besar Utara dan Cipinang Besar Selatan. Selain sebagai bentuk ungkapan cinta kasih Tzu Chi, bagi paket lebaran ini juga menjadi momen untuk membangkitkan semangat kerelawan.

Relawan Tzu Chi Sibuk Persiapkan Lebaran

Relawan Tzu Chi Sibuk Persiapkan Lebaran

05 Juni 2017
Kesibukan dalam mempersiapkan diri untuk menyambut Idul Fitri tidak hanya dirasakan oleh umat Muslim, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi pun merasakan kesibukan yang hampir sama. Mereka berkeliling ke perkampungan warga dan membagikan kupon bingkisan lebaran.
Jalinan Jodoh dengan Masyarakat Tebing Tinggi Melalui Pembagian Beras Cinta Kasih

Jalinan Jodoh dengan Masyarakat Tebing Tinggi Melalui Pembagian Beras Cinta Kasih

22 Juni 2017

Tzu Chi Tebing Tinggi kembali mengadakan bakti sosial. Kali ini, Minggu, 18 Juni 2017, bakti sosial berupa pembagian Beras Cinta Kasih kepada 1353 keluarga kurang mampu di Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi yang meliputi tiga kelurahan.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -