Relawan melayani dengan penuh rasa syukur, hormat, dan cinta kasih.
Pada Minggu 18 Mei 2025, 31 orang relawan Tzu Chi Aceh berkumpul di halaman Masjid Perumahan Cinta Kasih Peunaga Baro, Kec. Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Para relawan bersemangat mengangkut karung-karung beras sebagai wujud cinta kasih Yayasan Tzu Chi untuk masyarakat Perumahan Cinta Kasih Peunaga Baro dalam menyambut Hari Raya Idul Adha yang di rayakan pada 6 Juni 2025 mendatang.
Tumpukan-tumpukan beras sudah mulai tertata dengan rapi dan siap dibagikan kepada warga penerima bantuan. Satu persatu warga datang dengan membawa kupon yang telah dibagikan oleh relawan sebelum hari pelaksanaan baksos.
Pemberian beras cinta kasih secara simbolis
Supandi menyampaikan sambutan dan pesan kebajikan kepada para warga.
Supandi dalam sambutannya mengajak warga untuk turut menyebarluaskan cinta kasih Tzu Chi kepada sesama tanpa memandang apapun (Universal). Acara dilanjutkan dengan doa bersama, dengan doa yang tulus dapat menghalau bencana seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi “Satu kebajikan menghalau ribuan bencana”.
Relawan dengan penuh rasa Syukur, membagikan karung-karung beras berisi @ 5 Kg kepada warga. Pada penyaluran beras kali ini, penerima bantuan tidak hanya menerima tetapi juga berkesempatan untuk berbuat kebajikan melalui celengan bambu untuk kembali membantu mereka yang membutuhkan. Sebanyak 500 karung beras telah dibagikan kepada 500 penerima bantuan. Senyum bahagia dan rasa syukur terpancar dari wajah para warga yang menerima karung beras. Senyum bahagia ini menjadi obat lelah bagi relawan yang bertugas.
Penerima bantuan tidak hanya menerima, tetapi juga diberi kesempatan untuk berbagi melalui celengan bambu.
Penampilan isyarat tangan “Satu Keluarga” di Kantor Kuta Padang, lokasi kedua pembagian bantuan.
Seperti yang di rasakan oleh Rasimah salah satu warga yang menerima 5 Kg karung beras meras senang dan sangat membantu ekonomi keluarga. “Alhamdulillah bisa bantu meringankan untuk stok beras dirumah, saya bersyukur sekali beras ini bisa untuk makan keluarga dua sampe tiga hari, jatah untuk beli beras uangnya bisa untuk yang lain atau ditabung,”jelas Rasimah dengan wajah senang.
Berbeda perasan yang dirasakan oleh Salami yang sangat bersyukur masih ada orang-orang yang memperhatikan seorang janda lansia. “Alhamdulillah dapat beras, ternyata masih ada yang ingat orang-orang kayak kami, janda mana udah tua terlebih dirumah anggotanya banyak jadi sangat membantu, walau 5 kg tapi yang 5 kg inilah sangat bersyukur,” ucap Salami dengan penuh haru.
Relawan bahu-membahu menyusun beras cinta kasih untuk warga.
Rasa bahaga juga di rasakan oleh relawan yang turut membantu pembagian beras ini khususnya Nanda Rizki ia melihat wajah-wajah para penerima beras sangat gembira dan sangat bersyukur. “Saya merasa senang ketika melihat senyum penerima bantuan, meskipun bukan dalam jumlah yang besar tetapi mereka terlihat sukacita ketika menerima bantuan ini,” ujar Nanda Rizki.
Para relawan juga memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi dengan menampilkan bahasa isyarat tangan sebelum penyerahan bantuan beras dibagikan. Para relawan menampilkan Isyarat Tangan “Satu Keluarga” yang mengandung makna kita adalah satu keluarga tanpa mengenal ras, suku dan agama. Dengan adanya pemberian beras ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan di Bumi Teuku Umar ini.
Editor: Anand Yahya