Berbagi Kasih Menjelang Ramadhan

Jurnalis : Pipi (Tzu Chi Padang), Fotografer : Pipi, Monika (Tzu Chi Padang)


Relawan Tzu Chi Padang secara simbolis menyerahkan bingkisan kepada anak-anak yang telah selesai mengikuti baksos khitan yang diadakan pada tanggal 9 Mei 2018.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Padang bekerjasama dengan Polda Sumatera Barat dan BKKBN menggelar bakti sosial pengobatan umum, bibir sumbing, khitan, dan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-72. Selain kegiatan bakti sosial, juga diadakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan ruang rawat inap kelas 1 Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Kegiatan yang diadakan pada tanggal 9 Mei 2018 ini dihadiri oleh para PJU Polda, Ketua Bhayangkari Daerah berserta jajarannya, Pimpinan Yayasan Buddha Tzu Chi Padang, Kepala BKKBN Sumatera Barat, Kadinkes Propinsi Sumatera Barat, Denkesya Padang, dan Kepala RS. DR. Reksodiwiryo Padang. Acara pun dibuka oleh Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Drs. Fakhrizal, M. Hum. Dalam acara pembukaan baksos tersebut Kapolda Sumatera Barat bersama relawan Tzu Chi Padang, Chaidir Chua melakukan penukaran plakat.


Dalam acara pembukaan baksos tersebut Kapolda Sumatera Barat bersama relawan Tzu Chi Padang, Chaidir Chua melakukan penukaran plakat.


Tim medis memberikan pelayanan kepada salah satu warga yang memeriksakan kesehatannya pada baksos kesehatan pengobatan umum.

Relawan dari Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Padang juga turut bersumbangsih dalam kegiatan baksos ini. Tidak hanya melayani warga yang berobat tetapi mereka juga menampilkan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga dalam acara ini.

Selama acara pembukaan berlangsung, proses pelayanan kesehatan baksos pun sudah dimulai. Sejak jam tujuh pagi relawan Tzu Chi telah bersiap untuk membuka pendaftaran. Banyak orang tua yang membawa anaknya untuk mengikuti baksos khitan. Mereka juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memeriksakan kesehatan mereka sembari menunggu antrian pendaftaran anak. Setelah mendaftar, relawan membagikan roti dan air mineral bagi para pasien.


Sebanyak 332 anak mengantri untuk mengikuti baksos khitan yang di gelar di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Relawan Tzu Chi dengan sepenuh hati mendampingi anak-anak usai mengikuti baksos khitan.

Melihat antrian panjang pada baksos khitan, salah satu staf Polda menghibur anak-anak dengan berbagai cerita jenaka agar tidak bosan dan takut dalam menjalani baksos. Meski begitu banyak anak-anak yang merasa takut untuk disunat. Para relawan Tzu Chi pun turut mendampingi dan membantu orang tua mereka untuk menenangkan anak-anak yang menangis karena takut disunat. Usai mengikuti baksos khitan, relawan mendampingi pasien untuk mengambil obat dan membagikan bingkisan untuk mereka. Bingkisan tersebut berupa kain sarung dan peci.

Dalam baksos kesehatan yang digelar di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, tim medis berhasil melayani sebanyak 57 pasien pengobatan umum dan 332 anak yang mengikuti baksos khitan.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Bakti Sosial Pengobatan Umum dan Gigi

Bakti Sosial Pengobatan Umum dan Gigi

25 September 2015
Lapangan di depan Kodim Cilegon, Banten pada Rabu, 23 September 2015, tumpah ruah dengan ribuan warga Cilegon yang akan mengikuti Bakti Sosial Pengobatan Umum dan Gigi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022: Berbagi Sepuluh Kilogram Beras, Berbagi Kebahagiaan

Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022: Berbagi Sepuluh Kilogram Beras, Berbagi Kebahagiaan

07 Februari 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyelenggarakan Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022 yang dihadiri oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Perjuangan yang Tak Sia-sia

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Perjuangan yang Tak Sia-sia

23 Maret 2016

Para pendamping pasien pun sepenuh hati mendampingi kerabat mereka. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terus mengupayakan agar pasien berhasil menjalani operasi. Salah satunya Frisca Novita (48). Sejak awal pemeriksaan screening hingga baksos, ia terus meluangkan waktu untuk kerabatnya, Kiat Amie (77) yang menderita katarak pada kedua matanya selama 10 tahun.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -