Berlandaskan Cinta Kasih

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi, M. Galvan, Edy Kurniawan (Tzu Chi Bandung)

fotoMuda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) pun turut berpartisipasi dalam kegiatan pembagian beras pada Minggu, 2 Oktober 2011 di Lapangan Dunguscariang, Jln. Jenderal Sudirman, Andir, Bandung

Tzu Chi Bandung mengadakan kegiatan pembagian beras cinta kasih pada tanggal 2 Oktober 2011, yang bertempat di Yayasan Fajar Taruna Harmonis (Hok Cia), Jln. Jenderal Sudirman No. 620, Kelurahan Dunguscariang, Kecamatan Andir, Bandung. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Tzu Chi Bandung dengan Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, dan Pemerintah Kota Bandung dalam rangka HUT TNI ke-66.

 

 

 

Pada pembagian beras ini, relawan Tzu Chi Bandung telah melakukan survei terlebih dahulu pada minggu sebelumnya, karena beras yang berasal dari Taiwan ini merupakan amanat sehingga harus tepat sasaran yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.

Dalam kegiatan ini turut hadir Panglima Kodam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Muhammad Munir, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Widodo Eko Prihastopo., MM, dan Sekertaris Kota Bandung Edi Siswadi. Dan dengan terjalinnya kerja sama dalam kegiatan kemanusiaan ini merupakan landasan untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung.

foto  foto

Keterangan :

  • Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Munir (tengah) sedang meninjau areal baksos kesehatan dengan didampingi Ketua Tzu Chi Bandung Herman Widjaja. (kiri)
  • Selain membagikan beras, Tzu Chi Bandung juga mengadakan baksos kesehatan dengan tujuan untuk mengobati penyakit masyarakat sekitar serta menjaring warga yang terkena penyakit berat untuk ditangani lebih lanjut.(kanan)

“Dilandasi niat yang baik karena memang sebagian masyarakat kita masih membutuhkan. Nanti kan dari yayasan juga akan menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakat di sini. Kebetulan saya juga sudah lama bekerja sama sebelum di sini, waktu terjadi tsunami di Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi itu yang pertama bergerak ke sana menyumbang sembako, selimut, sarana dan prasarana bahkan juga membangun sekolah-sekolah disana. Saya tahu itu karena kebetulan kita pernah kerja sama,” ujar Mayjen TNI Muhammad Munir. Dan dengan adanya kebersamaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu. “Dalam jangka pendek terapi, paling tidak masyarakat terbantu untuk kebutuhan pangan. Dalam jangka panjang harapan kita ini sebagai stimulan sehingga masyarakat atau kita semua yang memiliki kewajiban itu akan terpacu untuk bisa semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencukupi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat,”  tambah Muhammad Munir

Menyentuh Secara Luas
Pada kegiatan kali ini diadakan pula kegiatan baksos kesehatan umum dan gigi secara gratis. Di areal baksos para relawan Tzu Chi saling bahu-membahu melayani seluruh pasien yang berobat dengan penuh kesabaran. Sedangkan di areal beras, selain membagikan beras, para relawan Tzu Chi pun juga turut membantu menggotong beras seberat 20 kg yang diberikan kepada penerima. Tidak jarang juga para relawan Tzu Chi menggotong beras tersebut hingga menuju rumah warga penerima bantuan. Hal tersebut mengingat banyak di antara mereka merupakan para Lansia maupun warga yang memiliki kekurangan fisik.  

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung saling bahu-membahu menggotong beras dan menuntun warga yang menerima bantuan beras cinta kasih. (kiri)
  • Baksos kesehatan ini meliputi pengobatan umum dan gigi. Dalam baksos kesehatan ini berhasil ditangani kurang lebih 500 orang pasien (kanan)

Tujuan dilaksanakannya kegiatan pembagian beras dan baksos kesehatan ini adalah agar dapat menyentuh lebih luas kepada masyarakat kurang mampu. Di samping itu, kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan Tzu Chi kepada masyarakat.

“Pembagian beras dan baksos kesehatan yang kita adakan di Kecamatan Andir khususnya daerah sekitar jalan Jenderal Sudirman ini memang sebelumnya kita belum menyentuh. Dalam kesempatan ini kita adakan di sini. Hari ini kurang lebih ada 1.200 keluarga yang menerima beras cinta kasih,” kata Ketua Tzu Chi Bandung Herman Widjaja. Herman pun menjelaskan, bahwa kegiatan bakti sosial kesehatan ini merupakan pendamping untuk pembagian beras cinta kasih serta menjaring warga kurang mampu yang memiliki penyakit berat.

“Baksos kesehatan ini berhasil menangani kurang lebih 500 pasien. Jadi yang penting dari baksos kesehatan itu bisa menjaring pasien kasus. Tadi saya lihat sudah ada 7 orang yang penyakitnya macam-macam, seperti benjolan, hernia, dan katarak,” tambah Herman.

Pembagian beras ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga penerima bantuan. Salah satunya adalah Rohaeti. Wanita yang telah berumur 77 tahun ini sangat mensyukuri atas bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi. “Terima kasih ke yayasan dan pengurus-pengurus semua, banyak terima kasih yang sebesar-besarnya. Beras  mau dimasak untuk makan sehari-hari karena ibu mah nggak punya pensiun, ngga kerja. (Makan) cuma dari anak dan tetangga-tetangga yang kasihan sama ibu. Terima kasih atas nama saya kepada yayasan yang terhormat,” ungkapnya. Pada hari itu para relawan Tzu Chi menjalankan amanat yang berlandaskan cinta kasih. Sembari membagikan kebutuhan pokok, Tzu Chi pun berupaya untuk melenyapkan penderitaan penyakit yang dialami oleh warga sekitar.


Artikel Terkait

Sumbangsih Setetes Keringat

Sumbangsih Setetes Keringat

07 April 2010
Dengan penuh semangat, para mahasiswa dan mahasiswi STABN Sriwijaya mulai mengangkat lembar demi lembar zincalum (lembaran seng besi yang dipergunakan sebagai atap bangunan) untuk dipindahkan ke sisi atas bangunan.
Kunjungan Cinta untuk Singkawang (Bag. 2)

Kunjungan Cinta untuk Singkawang (Bag. 2)

12 Agustus 2011
Hari berikutnya (4 Agustus 2011), para murid SMA Tzu Chi Hualien melakukan kunjungan kasih ke sejumlah warga Singkawang yang kurang beruntung— murid-murid dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipandu oleh relawan Tzu Chi Singkawang.
Suara Kasih: Menghemat Sumber Daya Alam dan Menunaikan Kewajiban

Suara Kasih: Menghemat Sumber Daya Alam dan Menunaikan Kewajiban

10 Juni 2013 Intinya, setelah melihat ketidakselarasan unsur tanah, unsur angin, atau unsur air, dalam kehidupan sehari-hari, kita harus lebih mendisiplinkan diri dan lebih berhati tulus.
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -