Internasional: Alat Tulis untuk Anak-anak Haiti

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoPara relawan Tzu Chi kembali ke Haiti untuk memberikan 200.000 paket alat tulis kepada 4.700 anak-anak di dua kota: Port-au-Prince dan Petion-Ville pada tanggal 19 dan 22 Mei 2010.

Port-au-Prince - Para relawan Tzu Chi kembali ke Haiti untuk memberikan 200.000 paket alat tulis kepada 4.700 anak-anak di dua kota. Para relawan mendapati bahwa negara sedikit berubah sejak mereka tinggalkan pada awal bulan April yang lalu, dengan sebagian besar pekerjaan rekonstruksi yang masih harus dikerjakan.

Mengajak Warga Menjadi Relawan
Para relawan dari Kanada dan Amerika Serikat pergi ke Pulau Karibia untuk melakukan delapan kali pendistribusian pada tanggal 19 dan 22 Mei 2010 di empat sekolah di Port-au-Prince dan dua di Petion-Ville. Bantuan yang diberikan berupa krayon, pensil, penghapus, buku tulis dan serutan yang disumbangkan oleh Akademi Tzu Chi di Amerika Serikat. Yayasan Buddha Tzu Chi mengundang para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda stadion sepak bola nasional untuk menjadi relawan dan membantu membungkus 200.000 paket bantuan satu per satu.

Relawan dari Haiti, Pierrot Yusuf mengatakan bahwa sangatlah baik untuk memberi bantuan untuk anak-anak. "Tzu Chi telah banyak membantu keluarga di Haiti,” katanya. Persiapan distribusi diwarnai dengan cuaca yang panas dan lembab dengan suhu mencapai 32 derajat Celsius. "Tahun lalu kami mengangkut beras dan tepung jagung," kata relawan Xing Min, "sekarang kami membawa alat tulis, dan cuaca tetap sama panasnya." Pada saat pembagian bantuan di satu sekolah di Port-au-Prince, relawan setempat Jean Denis membacakan surat dukungan dari Master Cheng Yen.

Anak itu melihat penghapus barunya dengan gembira. Awalnya, para relawan berencana untuk memberikan makanan dan selimut pada saat memberikan bantuan alat tulis, tapi pengiriman dilakukan di Republik Dominika, yang membatasi Haiti. Ini merupakan perubahan dari kebijakan Pemerintah Haiti sehari sebelumnya. "Distribusi beras, beras instan, tepung jagung, dan selimut dilakukan karena tujuh kontainer tidak datang," kata Xing Min, salah satu relawan yang berpartisipasi pada pengiriman bantuan tanggal 19 Mei di SD Guatemala dan Uruguay, serta pada sebuah kamp tenda lokal. Hal tersebut bukanlah satu-satunya masalah yang ada, karena para relawan juga memiliki situasi yang sulit di salah satu sekolah. "Dari daftar nama untuk pengaturan letak dan rencana pendistribusian, semuanya sulit," kata relawan Huang Hankui, "daerah ini tidak besar dan pencahayaannya tidak baik." Meskipun demikian, dalam waktu tiga jam, para relawan berhasil memberikan bantuan kepada 1.257 anak-anak dari sekolah-sekolah dasar dan tenda setempat. Para relawan pun tidak lupa untuk memberikan celengan bambu Tzu Chi yang memungkinkan para siswa untuk dapat bersumbangsih dan juga diberikan buku Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Empat bulan sejak gempa pada bulan Januari lalu, tak banyak yang berubah di Haiti. Puluhan ribu orang hidup di jalanan dan tenda-tenda pengungsian. Bandara merupakan tempat yang penuh sesak dengan barang-barang bantuan. Fase pertama bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi untuk Haiti berlangsung selama hampir tiga bulan, mulai tanggal 12 Januari ketika gempa terjadi, sampai 3 April 2010. Selama periode ini, telah didistribusikan bantuan makanan, selimut, obat-obatan, dan atap terpal untuk 175.000 orang dalam 38.000 keluarga. (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan, tanggal 24 Maret 2010, diterjemahkan oleh: Riani/He Qi Utara)

  
 
 

Artikel Terkait

Tahun Baru, Kelas Baru, Semangat Baru

Tahun Baru, Kelas Baru, Semangat Baru

19 Februari 2025

Serba-serbi kegiatan Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban tahun 2025 dimulai kembali bertepatan dengan perayaan Imlek, melibatkan para Xiao Pu Sa, orang tua, dan relawan misi pendidikan.

Makin Kreatif dengan Alat Permainan Edukatif

Makin Kreatif dengan Alat Permainan Edukatif

21 Desember 2023

Untuk mendukung kreativitas pada anak, Xie Li Kutai Barat wilayah 3 memberikan seperangkat permainan edukatif pada TK Tunas Lestari Sungai Basung. 

Mempererat Jalinan Jodoh di Perayaan Imlek

Mempererat Jalinan Jodoh di Perayaan Imlek

31 Januari 2019

Perayaan Tahun Baru Imlek bersama gan en hu di Tanjung Balai Karimun diwarnai dengan sukacita dan kegembiraan. Para penerima bantuan merasa bersyukur karena bisa menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -