Berlatih Bersama untuk Maju Bersama
Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Yudha Aria Putra (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
|
|
||
Dengan kesatuan hati, para relawan yang tergabung dalam Program “Ayo Belajar SMART” Xieli Strategic Ventures berkumpul bersama untuk membuat “benih-benih” kebaikan yang dimiliki bertumbuh dan dapat membawa manfaat bagi anak-anak sekolah di SD Santo Mikael, Jakarta. Dari satu benih tumbuh menjadi banyak; begitulah kira-kira kilasan ceramah Master Cheng Yen yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya menyebarkan hal-hal baik tanpa kenal lelah. Dari mulut ke mulut dan dari satu kegiatan ke kegiatan lain, jiwa kerelawanan dalam diri setiap individu dapat terus diperbaharui. Pada hari Senin, 19 Agustus 2013, para relawan bersama-sama saling berbagi tips dan cara dalam membawakan materi pembinaan. Selama kurang lebih dua jam, mereka saling mengoreksi, memberikan semangat, dan akhirnya menyimpulkan bagaimana cara menyampaikan materi budi pekerti agar mudah dimengerti dan tetap membangkitkan antusiasme para peserta. Tidak sampai di situ saja, para relawan yang sudah pernah mengunjungi SD Santo Mikael berbagi cerita mengenai karakteristik anak-anak di sana. “Rasanya kita semua tidak perlu nervous karena dari pengalaman saya, anak-anak SD Santo Mikael sangat aktif dan tidak malu-malu. Suasana pasti hidup saat kita memberikan pembinaan,” tutur Eva Shijie. Para relawan yang hadir dalam kegiatan siang itu datang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Ada yang sudah terbiasa berbicara di depan publik. Ada yang pemalu dan cenderung bekerja di belakang meja. Ada pula yang memiliki cita-cita terpendam menjadi guru. “Sebenarnya dulu saat kecil saya ingin jadi guru. Sekarang, seolah-olah kesempatan itu diberikan kepada saya. Saya tidak sabar menunggu pembukaan kegiatan ini,” ucap Martha Shijie, yang memilih untuk mengajari anak kelas SD 5 pada saat pembinaan nanti. “Tantangan untuk mengajari adik-adik kita yang masih SD jauh lebih sulit dibandingkan mengajari orang dewasa,” tambah Anna Shijie selaku PIC Program “Ayo Belajar SMART” Xieli Strategic Ventures. Sesuatu yang menantang itulah yang justru akan meningkatkan kualitas para relawan. Di tengan tantangan, terselip kesempatan besar untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna. Walaupun sulit dan tidak ada yang benar-benar berprofesi sebagai guru, kegiatan pembinaan ini menjadi sebuah ladang pelatihan diri demi mendukung misi Tzu Chi untuk menyentuh hidup lebih banyak orang lagi. Dengan kata lain, SD Santo Mikael hanyalah titik awal dari itu semua. Di lain pihak, sebagai sekolah binaan dalam program ini, SD Santo Mikael mendapatkan perhatian dan menjalin kerjasama yang baik dengan Xieli Strategic Ventures. Diawali dengan kegiatan pengukuran sepatu dan pembagian paket bantuan secara fisik, pada tahap ini kegiatan lanjutan dari pembagian paket bantuan akan segera dilaksanakan, yakni acara pembinaan yang di dalamnya berisi upaya-upaya untuk membangun karakter murid secara nonfisik. Area yang dibangun ada tiga: budi pekerti, perilaku hidup bersih-sehat, dan lingkungan hidup. Secara prinsipil, ketiga area ini mewakili tiga misi dalam Tzu Chi, yakni budaya humanis, kesehatan, dan pendidikan. |
|||
Artikel Terkait

Saatnya Menjadi Dewasa (Bag. 1)
30 September 2011 Salah satu contohnya adalah tindak kekerasan antar teman sekolah maupun antar kelompok di masyarakat semakin sering terjadi akhir-akhir ini. Hal ini secara tidak langsung dikarenakan minimnya pemahaman etika, tata krama, dan norma-norma masyarakat yang diajarkan pada zaman dulu mulai hilang secara perlahan._edt.jpg)
Menanam Bibit Perbuatan Baik Sejak Usia Dini
10 November 2022Relawan Tzu Chi pada Minggu, 6 November 2022, mengadakan pengumpulan celengan bambu Tzu Chi yang berlangsung di Gedung Vihara Dharma Shanti. Kegiatan celengan bambu Tzu Chi ini bari kali pertama di Sekolah Minggu Buddhis.
Tzu Chi Indonesia Dukung Produk Inovasi Karya Anak Bangsa
17 Juni 2020Tzu Chi Indonesia mendukung bermunculannya produk-produk riset, teknologi, dan inovasi karya anak bangsa terkait penanganan wabah Covid-19. Kemarin, Selasa 16 Juni 2020, Tzu Chi Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang pemanfaatan produk-produk tersebut bersama Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), perwakilan enam BUMN, swasta, dan filantropi.