Bermetamorfosa Melalui Teratai Got Talent

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Salah satu penampilan memukau di Teratai Got Talent datang dari Stevanny dan tim yang membawakan drama.

Gathering Anak Asuh Tzu Chi di Gedung ITC Mangga Dua pagi itu, pokoknya mah lain dari biasanya. Untuk pertama kali, anak-anak Teratai ditantang untuk menampilkan bakat mereka seperti bernyanyi, berakting, melukis, dan presentasi. Ajang ini diberi nama Teratai Got Talent.

Wah apa ini? Mirip dengan America’s Got Talent besutan Simon Phillip Cowell? sekilas serupa, tapi berbeda. Teratai Got Talent bukan ajang pencarian bakat, tapi lebih menjadi wadah bagi anak Asuh Tzu Chi melatih keberanian mereka tampil di depan banyak orang. Berbagai hadiah menarik pun disiapkan untuk penampil terbaik.

“Adik-adik semua mempunyai potensi, tinggal perlu digali. Kenapa? Kita lihat yang lagi viral, yang Got Talent yang lagi viral siapa?” tanya Ria M Pribadi, relawan Tzu Chi yang mengkoordinir Kelas Anak Asuh Teratai.

“Putri Ariani!” sahut anak-anak Asuh Tim Teratai.

Bagi Ria M Pribadi, Anak Asuh Tzu Chi semuanya punya semangat dan motivasi untuk berkembang di dalam kepompongnya, ingin berkembang menjadi kupu-kupu yang indah.

Dari Teratai Got Talent yang digelar pada Minggu 2 Juli 2023 ini dapat dilihat beberapa anak yang berbakat dalam komunikasi, ada yang drama, juga ada yang di bidang musik.

“Putri Ariani dengan segala keterbatasannya bisa menampilkan sesuatu yang menakjubkan. Itulah bukti dari kata-kata Master Cheng Yen (bahwa setiap individu mempunyai potensi yang tidak terhingga). Dan juga Master Cheng Yen mengatakan, kesuksesan itu bisa diperoleh oleh semua orang. Tapi dengan apa? Tipsnya adalah keuletan, keyakinan, dan juga keberanian,” ujar Ria mengobarkan semangat Anak Asuh Tim Teratai yang akan tampil.

Pada ajang ini, anak-anak dibagi menjadi 17 grup sesuai tingkat pendidikannya. Meriahnya jangan ditanya lagi. Gemuruh tepuk tangan terdengar dari awal hingga selesai. Yang lucu, ada juga grup dari siswa-siswi SD yang masih malu-malu. Enggak apa-apa banget, semuanya diapresiasi.

Penampil pertama adalah grup yang menampilkan fashion show dengan aksesoris terbuat dari koran. Diiringi lagu khas Tzu Chi “Wariskan anak kita sebuah dunia yang bersih. Wariskan anak kita sebuah sungai yang jernih. Wariskan anak kita sebuah langit yang biru. Wariskan anak kita padang rumput yang hijau” mereka berlenggang memperkenalkan prakarya yang dibuat dari barang daur ulang seperti tas, buku catatan, dan pajangan. Intinya grup ini mengajak semua orang untuk mendaur ulang barang yang masih bisa dimanfaatkan.

Semua anak asuh bergembira karena biarpun tidak semua jadi juara, mereka tetap mendapatkan banyak hadiah. Hadiah yang paling penting adalah motivasi dan inspirasi untuk menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya.

Grup selanjutnya menampilkan lipsync lagu berjudul Tujuh Belas dari penyanyi kenamaan Tulus. Ada juga peserta yang bernyanyi sendiri atau solo seperti Davina, Cindy, dan Stevanny.

Salah satu yang memukau adalah drama yang ditampilkan Stevanny dan keempat temannya. Akting mereka sangat natural. Alur ceritanya lugas, memberi pesan moral jangan sekali-kali bersikap sombong karena bisa menjerumuskan diri sendiri.

Stevanny memerankan seorang siswi berprestasi, ia pun merasa tak ada yang bisa bersaing dengannya. Suatu hari di ujian sekolah, Stevanny tergesa-gesa mengerjakan soal dan bahkan menghina Marcell yang lebih lambat darinya dalam mengumpulkan kertas jawaban.

Karena merasa paling pintar dan tak mengecek lagi hasil jawaban, rupanya banyak jawaban Stevanny yang salah. Ia pun kalah nilai dari Marcell. Marcell sendiri tak jumawa ataupun dendam dengan Stevanny. Ia malah mengajak Stevanny menjadi teman baiknya. Akhir cerita mereka pun berteman dan saling mendukung dalam meraih prestasi di sekolah.

Para dewan juri yang tak menyangka anak-anak Asuh semuanya sangat bersemangat.

Penampilan apik grup ini diganjar dewan juri dengan juara pertama. Stevanny dan teman-temannya ini mendapatkan voucher belanja, juga berbagai buku serta peralatan sekolah.

“Senangnya enggak bisa digambarkan, karena ini juga first time saya tampil di depan banyak orang sebanyak itu. Makanya saya tadi gugup banget. saya kan kalau gugup suka ketawa-ketawa, jadi saya manfaatkan biar terlihat percaya diri, sebenarnya gugup banget,” ujar Stevanny, siswi kelas 12 di SMA Ananda Bekasi itu.

Karena rumah berjauhan, kelompok ini hanya latihan sekali saja. Mereka bertemu di Taman Hutan Kota Bina Bangsa di Bekasi. Tapi sebelumnya mereka sudah membuat grup Whatsapp untuk meramu alur cerita. Peran pun disesuaikan dengan karakter asli mereka. Misalnya Marcell yang agak pendiam diberi sedikit dialog. Vero yang ceria diberi dialog yang lebih banyak, sebagai teman dekat Stevanny.

Tak hanya tampil dalam drama, Stevanny juga menyanyikan lagu berjudul Plastic Heart milik penyanyi Miley Cyrus. Stevanny sendiri sangat menghargai bagaimana para relawan Tzu Chi berupaya membuat acara yang begitu bermanfaat baginya dan anak Asuh Tzu Chi lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih banyak ya, gara-gara kegiatan ini juga kita bisa tahu potensi kita dalam diri kita masing-masing. Saya ingin improve kepercayaan diri saya juga sih. Trus juga juga saya ingin masuk teater juga, ingin improve acting karena ada ketertarikan di entertainment,” tambah Stevanny.

Hun Hun memberikan semangat kepada anak-anak untuk lebih berani lagi maju ke depan, lebih percaya diri dan lebih semangat dalam belajar.

Hun Hun salah satu dewan juri mengaku sangat senang dengan Teratai Got Talent yang meski baru pertama kali, sudah memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak Asuh Tzu Chi. Hun Hun bahkan sempat mengira anak-anak ini akan sedikit minder karena mereka adalah penerima bantuan dari Tzu Chi. Tapi ternyata tidak, Hun Hun pun merasa sangat lega.

“Setelah saya lihat tuh bagus-bagus dan mereka beberapa juga sudah menyiapkan dengan baik. Memang harus sering dilakukan acara-acara seperti ini biar mereka lebih semangat, dan mereka juga tahu bahwa kita semua di Tzu Chi memperhatikan mereka. Saya mengharapkan mereka juga akan menjadi tunas yang benar-benar baik sesuai dengan harapan Master Cheng Yen untuk pendidikan,” harap Hun Hun.

Tak hanya bisa meningkatkan kepercayaan diri, bagi Hun-Hun, dari ajang ini anak-anak juga bisa belajar betapa penting menghargai waktu. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana grup yang menggunakan waktu untuk berlatih dapat menampilkan performance yang bagus.

“Saya sengaja bertanya kepada mereka supaya mereka sendiri bisa memikirkan bahwa benar loh seharusnya mereka mempersiapkan dengan lebih baik. Nah itu pun akan menjadi bekal di masa depan mereka. Jadi segala sesuatu kalau dipersiapkan dengan baik maka ke depan mereka akan lebih baik dan makin percaya diri,” tegas Hun Hun.

Karena itulah Teratai Got Talent dipastikan akan berlanjut ke season 2, tentunya dengan kemasan yang pastinya akan lebih menarik. Sampai jumpa di Teratai Got Talent Season ke-2 ya!

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Harapan di Tengah Keterbatasan

Harapan di Tengah Keterbatasan

03 September 2018
Sebagai wujud rasa syukur para relawan atas jalinan jodoh baik dengan para penerima bantuan, kegiatan gathering anak asuh dan pasien kembali dilaksanakan pada 26 Agustus 2018 dan menjadi puncak acara dari rangkaian kegiatan Xie Li Gathering relawan Tzu Chi Sinar Mas yang telah dimulai pada 24 Agustus 2018.
Pentingnya Peran Orang Tua bagi Masa Depan Anak Yang Cerah

Pentingnya Peran Orang Tua bagi Masa Depan Anak Yang Cerah

16 Agustus 2018
Pada hari Minggu pertama di bulan Agustus 2018 tepatnya 5 Agustus 2018, Tim Teratai yang membawahi Anak Asuh Tzu Chi mengadakan pertemuan bulanan di ITC Mangga Dua Lantai 6. Pertemuan ini membahas banyak hal, antara lain bagaimana orang tua dapat lebih memberikan perhatian bagi proses belajar anak.
Bersyukur, Berbagi, dan Berbakti kepada Orang Tua

Bersyukur, Berbagi, dan Berbakti kepada Orang Tua

18 Juli 2018
Menyadari Berkah, Menghargai Berkah, dan Menciptakan Berkah menjadi tema dari kamp anak Teratai Tzu Chi se-DKI Jakarta yang diadakan untuk pertama kalinya pada 7-8 Juli 2018. Sebanyak 54 anak asuh Tzu Chi mengikuti kamp yang digelar di Gd. Gan En Lou, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -