Bersiaga Menyambut Banjir

Jurnalis : Ivana, Fotografer : Siladhamo Mulyono

fotoPagi, 30 November 2011 relawan Tzu Chi mengikuti Apel Siaga Banjir yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

 

Setiap musim hujan, banjir seperti tamu tahunan yang rajin berkunjung ke kota Jakarta. Maka, mari bersiap siaga menyambutnya.

 

Hujan pagi. Belakangan banyak pagi berhujan di Jakarta, seperti pada tanggal 30 November 2011 ini. Di bawah guyuran hujan, sejumlah besar orang tetap keluar rumah untuk memulai aktivitasnya. Begitu pun relawan Tzu Chi yang berkumpul di 3 titik (Pluit, Cengkareng, dan Mangga Dua) untuk mengikuti Apel Siaga Banjir yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Apel dimulai jam 7 pagi di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Sekitar 6.000 orang berkumpul di lapangan terbuka ini, masing-masing merupakan perwakilan dari aparat pemerintah terkait, LSM peduli banjir, juga masyarakat. Mereka juga membawa perlengkapan siaga banjir yang dimiliki, seperti perahu karet, pemancar radio, perlengkapan pemadam kebakaran, hingga mobil operasional. Relawan Tzu Chi yang berjumlah 86 orang termasuk dalam barisan Yon VII, bersama dengan lembaga sosial masyarakat yang lain. Sejak turun dari bis, rombongan relawan telah berbaris rapi menuju barisan.

foto    foto

Keterangan :

  • Setibanya di halaman Monas, relawan Tzu Chi dengan tertib berbaris menuju lapangan. Sejumlah 86 relawan ini berkumpul di 3 titik sebelum menuju Monas (kiri).
  • Sekitar 6.000 orang mengikuti apel yang diadakan jam 7 pagi di Lapangan Silang Monas. Sebagian besar adalah para aparat terkait yang juga membawa perlengkapan siaga banjir mereka (kanan).

Mengundang Partisipasi Masyarakat
Beruntung cuaca mendukung pelaksanaan apel. Di lingkungan Monas, hujan telah berhenti. Tak lama, acara dibuka dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memberikan sambutannya. “Jakarta dikenal sebagai salah satu daerah yang rawan bencana banjir. Sebentar lagi kita juga perlu bersiaga untuk menghadapi siklus 5 tahunan banjir di Jakarta,” ujarnya. Pada tahun 2002, banjir besar yang melanda Jakarta masih membekas dalam ingatan. Lima tahun kemudian yaitu tahun 2007, sekali lagi banjir memaksa sejumlah warga Jakarta mengungsi. Bila siklus 5 tahunan ini benar berlaku, maka prediksi banjir besar berikutnya adalah pada tahun 2012.

Menurut Fauzi, Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan persiapan untuk menanggulangi banjir. “Kami mengadakan berbagai pelatihan yang melibatkan aparat dan masyarakat agar bencana bisa cepat diatasi dan tepat sasaran. Mari kita bersama bersiap dengan pedoman satu aturan, satu komando, satu korps,” paparnya. Apel siaga yang dilakukan pada pagi ini, juga merupakan salah satu ujicoba terhadap kesiagaan menghadapi banjir. “Mari kita bersiap untuk menghadapi bencana yang tidak kita harapkan ini,” harap Fauzi.

foto  foto

Keterangan :

  • "Mohon kerja samanya untuk sama-sama menghadapi banjir," kata Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta saat menyapa relawan Tzu Chi yang turut membantu para korban bencana banjir di Jakarta (kiri).
  • Untuk bersiap menghadapi bencana banjir, berbagai pelatihan telah dilakukan bersama petugas dari beberapa bidang yang berkaitan. (kanan).

Sejak awal berdirinya di Indonesia, Tzu Chi telah kerap ikut memberikan bantuan bagi korban banjir di Jakarta. Kali ini pada bulan Oktober dan November 2011, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi telah memulai koordinasi untuk siaga banjir. Joe Riadi, Koordinator Tim Tanggap Darurat Tzu Chi  menerangkan, “Kita bagi dalam 4 titik konsentrasi yaitu di Utara, Barat, Selatan, dan Timur. Di gudang logistik kita juga sudah sedikit-sedikit mulai mengepak barang bantuan, kecuali bahan makanan karena bisa kadaluwarsa.”

Tzu Chi berpedoman untuk membantu di lini kedua tanggap bencana. Karenanya bantuan yang dipersiapkan untuk bencana banjir berupa pos kesehatan, dapur umum, dan pembagian sembako. Meski semua pihak tampaknya telah berusaha bersiap sebaik-baiknya, kita semua tetap memiliki harapan yang sama: semoga banjir tak mampir.

 


Artikel Terkait

Mengisi Bulan 7 Penuh Berkah dengan Pandangan Benar

Mengisi Bulan 7 Penuh Berkah dengan Pandangan Benar

15 Agustus 2013 Hadirin beranjali sementara para relawan berbaris rapi, berjalan perlahan menuju altar untuk mempersembahkan pelita, bunga, dan buah kepada Sang Buddha. Setelah prosesi ini, hadirin diajak untuk menyaksikan ceramah Master Cheng Yen mengenai Bulan 7 Penuh Berkah.
Mengabadikan Keindahan Melalui Lensa Kamera

Mengabadikan Keindahan Melalui Lensa Kamera

06 September 2013 Dari harapan Master Cheng Yen tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi melalui Tim 3 in 1 mengadakan kegiatan bertajuk lomba foto yang bertujuan untuk mengeksplorasi bagian-bagian dari Aula Jing Si sebagai tempat Pembabaran Dharma Tanpa Suara.
Berjuang Menghadapi Penyakit

Berjuang Menghadapi Penyakit

31 Juli 2019

Sulianah Djaya, seorang ibu rumah tangga berusia 52 tahun, merasakan ada suatu benjolan kecil di bawah telinga sebelah kiri. Bersama Rudi (52), sang suami ia harus beberapa kali ke beberapa rumah sakit untuk memastikan penyakit dan pengobatan apa yang harus dijalaninya. Meski berat, hal ini tidak membuat Sulianah patah semangat. Dengan dukungan keluarga, ia mau melakukan segala pengobatan agar bisa sembuh dan bermain dengan cucunya.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -