Bersih Pangkal Sehat

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
 
 

fotoPosko Daur Ulang Tzu Chi juga dapat menjadi sarana pelatihan bagi generasi muda.

Dalam kehidupan ini, kita perlu berlomba dengan waktu untuk berbuat kebajikan”.(Master Cheng Yen)

 

Setiap bulan di minggu ketiga adalah giliran relawan Hu Ai Jelambar bekerja di Posko Daur Ulang Muara Karang. Hari itu, Minggu, 24 Oktober 2010, relawan yang hadir kali ini sekitar 20 orang. Mereka terlihat bekerja bahu membahu membuat amplop kertas, menginjak dan mengumpulkan botol-botol bekas minuman air mineral, memilah-milah kertas dan lain-lainnya. Mereka terlihat begitu semangat dan gembira. Walau usia mereka berbeda, dari anak kecil hingga tua mereka terlihat cekatan dan tidak berhenti bekerja.

Mereka bekerja mulai jam 8 sampai jam 12 siang dan jam makan pun bertepatan dengan selesainya pekerjaan mereka kali ini. Hari itu suasana terlihat beda dari biasanya karena ada kehadiran dua anak yang ikut serta dalam kegiatan daur ulang. Ini sangat membuat para relawan menjadi lebih giat dalam mengikuti kegiatan daur ulang.

foto  foto

Keterangan :

  • Dari sampah-sampah daur ulang inilah akhirnya dapat terkumpul benih-benih cinta kasih untuk membantu sesama. (kiri)
  • Setelah melalui proses pemilahan dan pembersihan, sampah-sampah daur ulang ini akan menjadi lebih bernilai (berharga). (kanan)

Salah satu anak itu bernama Kris (10), tingal di Jalan Setia Jaya Jelambar, Jakarta Barat.  Ini adalah kedua kalinya dia datang ke posko daur ulang untuk mengikuti kegiatan daur ulang. Ketika ditanya mengapa tertarik untuk datang ke posko daur ulang, dengan pandainya ia menjawab, “Supaya sampah bisa berkurang, lingkungan jadi bersih dan bersih pangkal sehat.” Begitu juga saudara sepupu Kris yang bernama Hendi (7) ketika ditanya hal yang sama ia menjawab, “Supaya lingkungan bersih.”

Mengapa kedua anak ini begitu mengerti tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih serta pelestarian lingkungan? Ternyata, ini semua karena mereka sering menonton acara DAAI TV. Dari sana mereka sering melihat relawan yang bekerja di posko daur ulang dan tak terlepas dari bimbingan kedua orang tua mereka yang selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan. Tidak hanya sampai di situ, orang tua mereka pun mengajak untuk melakukan praktik nyata. Menurut Joufier, ibunda Kris, kedua anak ini sangat senang mengikuti kegiatan daur ulang. Ketika ditanya tentang harapan ke depannya, Joufier berkata, “Semoga di masa yang akan datang relawan yang ikut kegiatan daur ulang akan semakin bertambah banyak.”

foto  foto

Keterangan :

  • Minggu, 24 Oktober 2010, relawan yang hadir kali ini sekitar 20 orang. Mereka terlihat bekerja bahu membahu membuat amplop kertas, menginjak dan mengumpulkan botol-botol bekas minuman air mineral, memilah-milah kertas dan lain-lainnya.  (kiri)
  • Dengan gotong royong dan kerja sama yang baik, segala pekerjaan dengan mudah akan terselesaikan. (kanan)

Memang memberikan pengetahuan tentang pentingnya melestarikan lingkungan kepada anak-anak sejak dini sangatlah berguna untuk masa depan mereka. Karena dengan mengetahui pentingnya pelestarian lingkungan maka mereka akan menjadi manusia yang peduli akan lingkungan mereka. Setelah mereka peduli terhadap lingkungannya, maka akan tercipta sebuah masyarakat yang mau ikut serta dalam pelestarian lingkungan. Ini akan terus bergulir seiring berjalannya waktu. Semakin banyak orang yang mau peduli terhadap lingkungan berarti lingkungan semakin bersih dan sehat.

Beberapa jam sebelum jam istirahat, Jan Sen, relawan Tzu Chi lainnya datang membawa makan siang untuk para relawan. Menu makan siang kali ini adalah nasi goreng vegetarian yang dimasak oleh juru masak andalan Jelambar, Go Tjai Suan. Sebelum berpisah para relawan menyantap makan siang bersama-sama dalam suasana penuh keakraban.

  
 

Artikel Terkait

Membina Diri Sejak Usia Dini

Membina Diri Sejak Usia Dini

13 Agustus 2014 Minggu 13 Juli 2014, untuk pertama kalinya Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang membuka kelas budi pekerti untuk anak usia 8-12 tahun. Kelas budi pekerti ini merupakan salah satu misi pendidikan Tzu Chi.
Belajar Menulis Secara Online

Belajar Menulis Secara Online

08 Agustus 2012
Kelas Penulisan Skrip tidak hanya diadakan di negara Indonesia saja, melainkan Malaysia dan Singapura juga turut serta dalam kegiatan ini. Sesuai dengan nama 3 in 1, pelatihan ini terdiri dari pelatihan menulis, foto dan video. 
Bekerja Bersama di Ladang Berkah

Bekerja Bersama di Ladang Berkah

10 Juni 2009 Gadis cilik ini sedang mengikuti bakti sosial penyuluhan, perawatan, dan pengobatan gigi yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan untuk para murid SD dan SMP di Kampung Nelayan, Kelurahan Nelayan Indah, Medan Labuhan.
Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -