Bersumbangsih Untuk Bumi

Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Eric Velly Salim (He Qi Pusat)

Noni Theo Shijie sedang memberitahukan cara proses pemilahan kepada Bodhisatva lanjut usia, Pau Ing Shijie ( 71 Tahun).

“Tangan yang melakukan pelestarian lingkungan adalah tangan yang paling indah.” Kata Perenungan Master Cheng Yen

Hari libur nasional yang jatuh pada hari Selasa, 27 Mei 2014. Dimanfaatkan oleh insan Tzu Chi He Qi Pusat, Xie Li Sunter untuk mengemban dan melaksanakan misi pelestarian lingkungan demi menyelamatkan bumi. Kegiatan pelestarian lingkungan ini diadakan di kantor RW-04 Sunter Metro, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok. Dengan tujuan menyosialisasikan gerakan melestarikan lingkungan.

Pukul 06.30, sudah terlihat beberapa Insan Tzu Chi hadir di taman kantor RW-04, Sunter Metro. Dan segera mempersiapkan untuk mendirikan tenda Tzu Chi. Terdapat 2 buah tenda yang dipasang untuk melindungi para insan Tzu Chi dan warga dari sengatan matahari dalam melakukan pemilahan barang daur ulang nantinya. Pukul 07.00, semua insan Tzu Chi sudah terlihat berdatangan ke kantor RW segera membantu mengeluarkan beberapa barang daur ulang yang berasal dari sumbangan relawan Tzu Chi maupun dari warga Sunter Metro dan memulai untuk melakukan proses pemilahan barang-barang untuk didaur ulang. Para insan Tzu Chi dan relawan kembang dengan sarung tangan yang telah dipakai bersama-sama memilah tutup botol, melepas merek dari botol, mengunting plastik di leher botol, dan menginjak botol. Barang yang terkumpul kebanyakan adalah botol kemasan, buku, majalah, kertas-kertas, barang elektronik, kantung plastik, kaleng, dan ada juga tas sekolah bekas. Terdata sebanyak 25 relawan Tzu Chi Xie li Sunter yang turut bersumbangsih dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini.

Insan Tzuchi berdampingan dengan warga dan petugas kebersihan Sunter Metro memilah barang daur ulang.

Pukul 07.45, lima warga Metro Sunter yang berusia lanjut menghampiri  insan Tzu Chi yang sedang memilah barang-barang dan ikut bergabung bersama melakukan proses pelestarian lingkungan. Bodhisatva lanjut usia ini, dengan telaten melakukan daur ulang ditemani oleh insan Tzu Chi yang memberitahukan cara pemilahannya. Sendau gurau keluar dari para Bodhisatva lanjut usia ini. Mei Yu ( 77 Tahun), salah satu lao pu sa, baru selesai dari Tai Chi, dan ingin tahu apa yang sedang dilakukan insan Tzu Chi. Karena melihat ketua kelompoknya di Tai Chi sudah terlebih dahulu duduk di sini sambil melakukan proses pemilahan ini, maka Nenek  Mei Yu dan teman-teman menemani ketuanya. “Anak saya juga sudah bergabung di Tzu Chi, suka memberitahukan saya untuk menonton DAAI TV, saya tahu Tzu Chi ada pelestarian lingkungan juga dari undangan, karena saya tinggal di Sunter Metro Blok G/29,” ujar Nenek Pau Ing (71 Tahun). Raut wajah nya terlihat serius melakukan proses ini, dengan hati bahagia bisa bersama relawan usia lanjut ini dalam memilah barang-barang untuk didaur ulang, saya penasaran lalu menayakan bagaimana perasaannya. “Saya senang bisa melakukan daur ulang, lakukan daur ulang sama dengan olahraga yang sekaligus dapat membantu orang,” jawab Nenek Mei Yu (77 Tahun). Begitupula dengan Nenek Pau Ing, yang menuturkan senang bisa tau ternyata prosesnya sampah bisa menjadi cinta kasih.

Ditengah kegiatan pemilahan sampah kering, terlihat juga ada petugas kebersihan yang turut kontribusi bersama insan Tzu Chi dalam menyelamatkan bumi. Ibu Lastri (34 Tahun) dengan anaknya bernama Femo Untung Suriadi (11 Tahun) ikut memilah daur ulang. “Senang bisa membantu Tzu Chi, yang nanti hasil pilah bisa didaur ulang untuk bantu korban bencana. Saya pernah menonton DAAI TV  tayangan lentera kehidupan, yang ada kegiatan Tzu Chi tentang bantu orang susah. Saya berpikir apa yang bisa saya perbuat untuk bergabung bersumbangsih juga untuk menyelamatkan bumi kita. Makanya, saya ikut bantu di kegiatan pelestarian ini,” ujar Ibu Lastri.

Relawan daur ulang dengan penuh syukur membersihkan label merek pada botol, seperti membersihkan noda batin.

Selain melindungi bumi, misi ini juga bertujuan mendaur ulang batin manusia. Para relawan daur ulang berlatih merendahkan hati mereka serta semakin memahami hakikat kehidupan sederhana dan penuh syukur.

Pukul 09.00, kegiatan pelestarian lingkungan ini masih menerima sumbangan barang-barang untuk didaur ulang. Salah satunya dari Ibu Lusi (45) dan kedua anaknya, Bodhivira (13) dan Vimala (9). Bodhivira yang juga merupakan anak didik sekolah Tzu Chi (Tzu Shao), tidak melewatkan kesempatan ini untuk ikut bersumbangsih membantu proses pemilahan botol plastik.

“Saya Senang sekali bisa turut dalam kegiatan ini, gan en. Saya terinspirasi dari kegiatan pelestarian lingkungan ini, harus mengurangi pemakaian bahan susah untuk terurai seperti botol ini. Dan harus menghargai sumber daya, dan mau menginspirasi teman-teman disekolah untuk menerapkan 5 R (Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Recycle),” tutur Karuna (18). Misi pelestarian lingkungan ini tidak hanya sekedar melakukan daur ulang sampah tetapi memberikan pembelajaran untuk tahu menghargai barang, dan tidak melakukan pemborosan maupun menuju ke hidup sederhana untuk diri sendiri dan lingkungan. Seperti kata Master Cheng Yen “Dalam melestarikan lingkungan, selain membersihkan gunung, laut, dan bumi, kita juga harus membersihkan lahan batin.”

Di akhir kegiatan, Wen Yu Shijie membagikan ilmu mengenai ringkasan materi camp 4in1.

“Master mau kita berbuat apa, maka kita lakukan. Saya berharap di Sunter ada depo daur ulang. Shang Ren cu fu, ren ren cie fu,” sedikit petikan sharing yang disampaikan Wen Yue Shijie di akhir kegiatan. Ringkasan materi camp 4 in 1 diceritakan oleh Wen Yue Shijie kepada para relawan yang hadir untuk menyemangati Xie li Sunter untuk 1 Xie li ada 1 depo daur ulang dan menjadikan tempat depo daur ulang bukan hanya untuk melakukan misi pelestarian lingkungan tetapi juga dapat mensucikan hati manusia dengan mendengarkan Dharma Master Cheng Yen pada saat kegiatan ini.


Artikel Terkait

Menyucikan Hati Melalui Pelestarian Lingkungan

Menyucikan Hati Melalui Pelestarian Lingkungan

20 Maret 2015 Gaya hidup masyarakat yang belum ramah lingkungan menambah dampak yang kurang baik bagi lingkungan. Untuk mengurangi dampak tersebut maka relawan Tzu Chi melakukan aksi pelestrian lingkungan.
Bersumbangsih Untuk Bumi

Bersumbangsih Untuk Bumi

17 Juni 2014

Hari libur nasional, dimanfaatkan oleh insan Tzu Chi He Qi Pusat, Xie Li Sunter untuk mengemban dan melaksanakan misi pelestarian lingkungan demi menyelamatkan bumi.

Bersatu Hati Menjadi Pelindung Bumi

Bersatu Hati Menjadi Pelindung Bumi

11 Desember 2014 Dalam upaya melestarikan lingkungan, seluruh insan Tzu Chi secara berkala mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilahan sampah dan juga daur ulang.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -