Bersyukur dan Berbagi Kasih
Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Relawan Tzu Chi Medan
|
| ||
Pada pukul 09.00 WIB, acara dimulai dengan pertunjukan bahasa isyarat Satu Keluarga. Setelah pertunjukan isyarat tangan, relawan juga mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama memperagakannya. Sebait demi sebait, syair lagu tersebut diajarkan dan sewaktu musik diperdengarkan kembali, semua hadirin ikut memperagakannya. Pembawa acara juga menjelaskan makna dari lagu tersebut, dimana lagu yang sederhana itu memiliki makna yang sangat mendalam yakni kita semua adalah satu keluarga yang harus saling bersyukur, saling mempercayai, saling mendukung, dan saling membutuhkan. Memiliki Batin yang Kaya Master Cheng Yen pernah mengatakan bahwa bersumbangsih bukan hak dari orang kaya tetapi hak dari orang yang mampu. Orang yang mampu di sini adalah orang yang kaya secara batiniah. Aliran cinta kasih yang dikumpulkan melalui celengan-celengan bambu mengalir ke tangan yang membutuhkan. Tetapi aliran tersebut jangan sampai terhenti pada penerima bantuan. Hendaknya aliran tersebut dapat terus mengalir tanpa henti. Master Cheng Yen mengatakan cukup mudah untuk menolong fisik seseorang tetapi yang tak kalah pentingnya adalah menolong batin orang tersebut sehingga dapat timbul kebijaksanaan dalam diri setiap orang.
Keterangan :
Ada yang berkesan dalam acara tersebut di mana beberapa keluarga penerima bantuan Tzu Chi naik ke atas panggung untuk bercerita kepada semua hadirin. Salah satunya adalah keluarga Berliana yang mengutarakan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Tzu Chi. Jalinan jodoh antara keluarga Berliana dengan Tzu Chi berawal dari cucunya yang bernama Mutiara yang menderita TBC dan mengalami kurang gizi. “Saya benar-benar menyaksikan bahwa Tzu Chi itu tidak pandang agama dan suku. Cucu saya inilah buktinya. Tzu Chi telah membantu pengobatan cucu saya ini,” ujar Berliana seorang penganut Katolik kepada semua hadirin. Berliana menceritakan kisahnya sebelum dibantu Tzu Chi sembari bercucuran air mata. Yang patut dibanggakan adalah keluarga Berliana adalah donatur tetap Tzu Chi. Inilah bukti nyata dimana secara ekonomi memang keluarga Berliana tergolong keluarga yang tidak mampu tetapi secara batiniah, keluarga Berliana adalah keluarga yang kaya. Tanda Bakti pada Orang Tua Pada sesi terakhir acara, semua hadirin berdoa bersama. Ada tiga harapan dalam doa tersebut, yakni semoga batin setiap manusia terjernihkan, semoga masyarakat aman dan tenteram, serta semoga dunia ini bebas dari bencana. Setelah sesi berdoa selesai, relawan Tzu Chi membagikan paket Tahun Baru Imlek bagi keluarga penerima bantuan yang akan merayakannya. Terlihat semua relawan dan penerima bantuan berbaur menjadi satu layaknya satu keluarga besar, yakni keluarga besar Tzu Chi. | |||
Artikel Terkait
Bersyukur Dan Merasa Puas Diri
15 Januari 2015 Kebiasaan bersyukur dari sejak kecil ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang dapat dilakukan sampai dewasa nanti, karena bersyukur adalah rasa menghargai dan berterima kasih dengan apa yang sudah dimiliki. Namun banyak orang selalu mengeluh dan tidak bersyukur. Hal ini disebabkan karena mereka selalu membandingkan segala sesuatu yang dimilikinya dengan milik orang lain.
Bersumbangsih Melalui Celengan Bambu Tzu Chi dan Daur Ulang
08 November 2022Relawan Tzu Chi di Tanjung Batu, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun terus menghimpun cinta kasih masyarakat sekitar melalui celengan bambu. Selain mengumpulkan koin cinta kasih, pada kegiatan ini relawan juga membagikan 125 celengan bambu kepada warga.

Rumah untuk Korban Banjir di Honduras
14 Juli 2016Yayasan Buddha Tzu Chi membangun 408 rumah bagi korban banjir di Honduras. Tzu Chi juga mendirikan sebuah klinik kesehatan gratis, memberikan kemudahan pada para korban banjir untuk berobat dan memeriksakan kesehatan mereka.