Bingkisan Cinta Kasih untuk Sesama
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
|
| ||
Sebelum pembagian bantuan, terlebih dahulu membagikan kupon pengambilan bantuan ke rumah-rumah warga maupun ke tenda pengungsian mereka. Yopie Budiyanto selaku koordinator pembagian bantuan ini mengatakan bahwa relawan Tzu Chi baru mendapat kabar pada hari Jumat dan mereka langsung melakukan survei ke lokasi bencana. Sebanyak 184 paket yang berisi peralatan mandi, selimut, handuk, sandal, pakaian layak pakai, dan 82 terpal dibagikan kepada warga. “Ini sentuhan cinta kasih dari Tzu Chi. Semoga ke depan mereka lebih memperhatikan arus listrik sehingga tidak terjadi hubungan arus pendek seperti sekarang,” harap Yopie. Ungkapan Penuh Syukur
Keterangan :
Setelah kejadian tersebut, Riyanti bersama keluarganya tinggal di penampungan di masjid. Rasa trauma atas musibah kebakaran ini masih melekat pada diri Riyanti. Bahkan selama dua malam ia tidak bisa tidur karena diingatannya hanya ada bayangan kobaran api. Meskipun menjadi korban, ia terus melakukan tugasnya sebagai seorang ketua RT 09. Berkas-berkas data warga di rumahnya pun ikut dijarah oleh api. Hanya stempel RT yang bisa diselamatkan karena tanpa sengaja tersimpan di tas yang biasa di pakainya. Riyanti dengan rasa peduli terhadap warganya terus mengkoordinasi setiap bantuan yang datang. Termasuk dengan hadirnya bantuan dari Tzu Chi. “Alhamdulillah ya bersyukur banget atas bantuan Tzu Chi. Istilahnya orang sakit sedang di tengok jadi senang sekali. Apalagi perlengkapan mandi sabun, dan lain-lain itu memang dibutuhkan warga,” ungkap ibu lima anak ini.
Keterangan :
Hal senada disampaikan oleh Tuti Mursiyah (38), yang belum lama kejadian kebakaran telah melakukan kemoterapi penyakit kanker payudaranya. Posisi rumahnya yang bersebelahan dengan pusat api tidak sempat menyelamatkan apapun yang dimiliki kecuali ketiga anaknya. Terlebih lagi ia tidak diperkenankan mengangkat barang berat. Namun saat kejadian ia tetap menggendong anak bungsunya yang berusia delapan bulan. “Tidak ada yang bisa diselamatkan. Saya pasrah, perabotan habis, motor juga habis, semua sudah di ambil Allah. Semoga penyakit juga diambil biar sembuh,” ucap Tuti dengan mata berkaca-kaca. Tuti juga bersyukur dengan hadirnya cinta kasih dari Tzu Chi. “Syukur Alhamdulillah mendapat bantuan. Tadinya tidak dapat terpal tapi setelah diajukan dapat terpal berarti rejeki saya nambah,” ungkap ibu berjilbab ini. Ketabahan menghadapi penyakit yang merongrong tubuhnya ditambah lagi dengan musibah kebakaran yang menimpa, bagi Tuti ini merupakan sebuah cobaan. Atas kejadian ini, ia tetap bersyukur karena bersama keluarganya telah selamat. “Allah punya rencana lain, mudah-mudahan dibalik kejadian ini ada lagi rejeki yang datang,” kata Tuti penuh harap. | |||
Artikel Terkait

Tanggap Bencana Gempa Tasikmalaya
03 September 2009 Setelah menempuh jarak kurang lebih 130 km (Bandung-Tasikmalaya), para relawan Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung segera berkoordinasi dengan Kodim 0612 Tasikmalaya untuk mengetahui dan mengecek dahulu kondisi di daerah bencana.Perhatian untuk Warga Kampung Simpak di Masa Pandemi
02 Juni 2020Akibat
pandemi, banyak warga Kampung Simpak yang mengalami kesulitan ekonomi, mulai
dari berkurangnya penhasilan sampai kehilangan pekerjaan. Prihatin dengan
kondisi ini, relawan Tzu Chi bantuan paket sembako kepada 115 keluarga kurang
mampu pada Minggu, 31 Mei 2020.

Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-4 di Kamal Muara: Dimulainya Proses Pembongkaran Rumah
30 Oktober 2023Relawan Tzu Chi, karyawan Tzu Chi Hospital, dan siswa dari Tzu Chi School yang jumlahnya sekitar 93 orang ikut membantu proses pembongkaran rumah dalam Program Bebenah Kampung Tzu Chi tahap ke-4 di Kamal Muara.