Bulan Penuh Berkah

Jurnalis : Mettasari (He Qi Utara), Fotografer : Mettasari (He Qi Utara)
 
 

fotoLike Shijie mengajak relawan untuk mengenang pengorbanan seorang ayah kepada anak dan keluarganya dengan berdoa dan meminta berkah untuk ayah tercinta.

“Setiap hari berterima kasih kepada orang tua dan semua makhluk. Apapun tindakan yang dilakukan dalam kehidupan ini, hendaknya jangan sampai mengecewakan orang tua dan semua makhluk."

(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Pelatihan fungsional 4 in 1 kembali diadakan pada hari Minggu 17 Juli 2011 pukul 13.00 WIB. Sebanyak 67 relawan Tzu Chi berkumpul bersama di Jing-Si Books & Café Pulit, Jakarta Utara untuk mengikuti pelatihan 4 in 1 hari itu. Bergantinya bulan berarti berganti pula pembahasan materi pendalaman prinsip 4 in 1, dimana di dalam materi pembelajaran hari ini terdapat intisari yang bermakna. Karena pada tanggal 7 Agustus 2011 nanti, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia akan memperingati Hari Ayah.

Di dalam kesempatan ini Yen Ling Shijie berbagi mengenai 3 jenis karma dalam perilaku kita dan 4 jenis karma karena ucapan. “Perilaku yang pertama adalah membunuh, merampok atau mencuri dan berbuat asusila, sedangkan pada ucapan adalah berucap perkatan kasar, berbohong, mengucapkan kata-kata yang manis dan berlidah dua. Ini semua adalah perbuatan yang dapat menimbulkan karma buruk di kehidupan kita,” ujar Yen Ling Shijie. Semua ini merupakan hal-hal yang harus diubah dalam kehidupan salah satunya dengan melakukan pertobatan terhadap perilaku yang menyimpang.

foto  foto

Keterangan :

  • Dalam sharingnya Lulu Shijie mengatakan bahwa bulan 7 adalah bulan yang penuh berkah bagi semua makhluk. (kiri)
  • Sebanyak 67 relawan mengikuti pelatihan 4 in 1 yang berlokasi di Jing-Si Books & Cafe Pluit, Jakarta Utara. (kanan)

Dalam kesempatan ini pula Lulu Shijie memberikan sharing kepada relawan lainya. “Ada yang berpendapat bahwa bulan 7 adalah bulan setan, sebenarnya bulan 7 adalah bulan yang penuh berkah, bukan bulan setan yang sering dibicarakan oleh kebanyakan orang,” cerita Lulu Shijie. “Bulan 7 adalah bulan yang memberikan cinta kasih. Cinta kasih kita harus merata sampai ke alam semua makhluk. kita harus mengasihi mereka dan melindungi mereka,” ujarnya. Banyak di antara kita yang sembahyang dan memberikan daging sebagai sesajen. Master Cheng Yen berkata bahwa hal ini merupakan perbuatan yang salah. Tidak seharusnya kita mengorbankan makhluk lain demi kepentingan diri kita sendiri.

Dalam ajaran Buddha, dikisahkan ada seorang raja yang memiliki ibu yang sedang sakit keras. Raja berpikir untuk mengorbankan hewan ternak demi memperpanjang umur sang ibu dan berharap agar sang ibu lekas sembuh. Namun perbuatan ini tidak benar, menurut Sang Buddha lebih baik uang tersebut diberikan untuk membantu sesama, jangan untuk membeli hewan ternak lalu membunuhnya. Demi sang ibu makhluk hidup lainnya mati, hal ini hanya menambah karma buruk untuk ibunya. Awalnya berniat ingin berbakti kepada orang tua, namun malah menambah karma buruk untuknya. Karma buruk dan perbuatan kita selalu berjalan beriringan, kita harus mengubah pola pikir dan tindakan kita.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan pun terharu hingga meneteskan air mata saat mengenang perjuangan yang telah dilakukan seorang ayah untuk anak-anaknya.(kiri)
  • Seusai pelatihan 4 in 1, relawan bersama-sama memeragakan isyarat tangan, salah satu bagian dari budaya humanis Tzu Chi. (kanan)

Seharusnya bulan 7 menjadi bulan yang penuh syukur, penuh sukacita dan bulan pengendalian diri. Disaat itu pula Like Shijie juga mengajak kita untuk mengenang pengorbanan seorang ayah kepada anak dan keluarganya dengan berdoa dan meminta berkat untuk ayah tercinta. Melihat pengorbanan ayah yang begitu besar kepada anak-anaknya, Ayah adalah sosok pahlawan di setiap keluarga. Ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita hingga terkadang seorang ayah tidak memperharikan kesehatan dan kebahagian dirinya sendiri. Menurutnya Like Shijie kebahagiaan yang paling indah bagi setiap ayah adalah saat ia melihat anaknya dapat menjadi orang yang benar.

Suasana pun menjadi hening di saat Like Shijie meminta para relawan untuk membayangkan wajah setiap ayah mereka. ”Coba bayangkan wajah ayah kita,” pintanya, di saat itu juga beberapa relawan mulai membayangkan wajah ayahnya dan meneteskan air mata. Mungkin para relawan mengingat perjuangan seorang ayah dalam perjalanan hidupnya, membayangkan saat sang ayah tertidur, tersenyum, bercanda mungkin sampai saat ia marah kepada anaknya karena perbuatan anak yang salah.  Bukan hanya ibu saja yang berkorban untuk anaknya, namun ayah pun sama, ia mau memberikan yang terbaik untuk sang anak. Hendaknya kita melakukan hal yang berarti untuk ayah kita, menjalankan vegetarian selama 108 hari untuk memberkati dan sebagai wujud terima kasih kepada ayah kita.

  
 

Artikel Terkait

Menghargai Berkah Melalui Pelatihan Diri

Menghargai Berkah Melalui Pelatihan Diri

08 Mei 2018 Memulai bulan Mei, Tzu Ching Medan mengadakan acara pelatihan dan pelantikan bagi anggota baru. Peserta yang ikut dalam pelatihan dan pelantikan Tzu Ching terdiri dari 23 orang di antaranya 8 orang yang akan dilantik menjadi anggota Tzu Ching.
Meringankan Beban di Pinangsia

Meringankan Beban di Pinangsia

11 Januari 2017
Senin, 9 Januari 2017, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan paket bantuan kebakaran kepada 182 kepala keluarga di RT 02/04 Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat yang terkena dampak musibah kebakaran pada Kamis, 5 Januari 2017.
Bersatu Hati Mewujudkan Lingkungan Asri

Bersatu Hati Mewujudkan Lingkungan Asri

30 Maret 2022

Tzu Chi Medan meresmikan titik Green Point ke-28 di Sumatera Utara. Peresmian ini berlokasi di Politeknik Negeri Media Medan yang juga merupakan kampus pertama yang memiliki titik Green Point.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -