Bulan Tujuh Penuh Berkah: Satu Hari Lima Kebajikan
Jurnalis : Lim Eng Nie (Tzu Chi Tangerang), Hadi Pranoto, Fotografer : Wijaya (Tzu Chi Tangerang)Salah satu sesi adalah drama tentang “Satu Hari Lima Kebajikan” (Bervegetarian, Hemat Listrik, Hemat Air, Membawa Peralatan Makan sendiri, dan Menggunakan Alat Transportasi Ramah Lingkungan) dipentaskan sebanyak 16 relawan Tzu Chi.
Peringatan Bulan Tujuh Berkah kali ini digelar cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana kali ini semua pesan yang terkandung dalam Bulan Tujuh Penuh Berkah dikemas secara apik dalam pentas sebuah drama. Salah satu sesi adalah drama tentang “Satu Hari Lima Kebajikan” (Bervegetarian, Hemat Listrik, Hemat Air, Membawa Peralatan Makan sendiri, dan Menggunakan Alat Transportasi Ramah Lingkungan). Drama ini dibawakan oleh relawan Tzu Chi Tangerang. “Ada enam belas orang relawan yang terlibat dalam pementasan ini,” kata Vivian, relawan Tzu Chi Tangerang yang menjadi koordinator pementasan drama sesi ini.
Salah satu relawan yang ikut dalam pementasan drama ini adalah Tjen Nio, relawan Tzu Chi Tangerang. Tjen Nio adalah sosok seorang ibu dan nenek yang luar biasa. Tjen Nio sendiri dikarunia 3 orang anak dan ketiganya sudah bekerja dan hidup mandiri. Sehari-hari, Tjen Nio mencari nafkah dengan berjualan kue donat di salah satu sekolah di Tangerang.
Sebanyak 600 tamu undangan terkesan dengan drama yang disuguhkan relawan Tzu Chi pada acara bulan tujuh penuh berkah tahun 2015.
Tjen Nio (kaos hitam), relawan Tzu Chi Tangerang mengaku dengan menjadi salah satu relawan yang memantaskan drama ini menjadi berkah tersendiri baginya.
Setiap hari Tjen Nio harus bangun jam 2 pagi untuk membuat kue. Pukul 5.30 pagi ia sudah harus keluar dengan berjalan kaki lebih kurang 10 menit dari rumahnya ke terminal bus. Dari sana ia harus naik angkot menuju ke sekolah untuk berdagang. Jam 11 siang ia kembali ke rumah. Di sela-sela waktu senggangnya, Tjen Nio baru bisa melakukan kegiatan Tzu Chi. Tjen Nio juga sudah lama bervegetaris.
Sejak menjadi relawan Tzu Chi, Tjen Nio mengaku banyak perubahan positif yang dialaminya. Salah satunya adalah kesabaran. “Dulu, karena ekonomi keluarga yang cukup berat setelah ditinggal suami, saya jadi lebih mudah emosi,” ujarnya. Beruntung berbagai kegiatan di Tzu Chi membuatnya mengerti bahwa masih banyak orang yang lebih berat dan sulit kehidupannya. Tjen Nio sendiri mulai mengenal Tzu Chi sejak tahun 2008.
Perubahan lainnya adalah bagaimana ia kini lebih menghargai sumber daya, terlebih sumber daya alam seperti air. Di rumah ia menerapkan pola hemat air, di mana saat mencuci piring ia tidak langsung menggunakan keran air, tetapi melalui wadah penampung (baskom). Begitupula dengan penggunaan listrik. Ia tak lupa untuk mematikan lampu dan juga AC saat tidak digunakan. Jika tidak terlalu penting ia juga tidak akan memakai lampu ataupun pendingin ruangan. “Kalau bepergian saya juga selalu membawa tempat makan dan sendiri,” tambahnya.
Menjadi bagian dari drama yang mengajak orang-orang untuk melakukan “Satu Hari Lima Kebajikan” menjadi berkah tersendiri baginya. “Saya sangat senang karena dapat membawakan tema Wu Shan Zhi Ge (Lima Kebajikan -red) yang mencakup pelestarian lingkungan. Saya juga bahagia karena telah dapat menerapkan beberapa diantaranya dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Artikel Terkait

Kebersamaan di Bulan Tujuh Penuh Berkah
08 September 2015
Berdoa Bersama di Bulan Yang Penuh Berkah
26 Agustus 2015Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Makasar, melaksanakan kegiatan doa bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi, Jalan Ahmad Yani, No. 19-20, Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti sekitar 28 orang peserta dan 41 insan Tzu Chi hadir dalam kegiatan doa bersama, dengan hati yang tulus serta bertindak benar
