Butiran Cinta Kasih Bagi Belawan

Jurnalis : Rahma Mandasari ( DAAI TV Medan ), Fotografer : Lili Hermanto, Pieter Chang ( Tzu Chi Medan )

fotoTanggal 20 November 2011, relawan Tzu Chi Medan menjalin jodoh baik dengan 12.672 keluarga warga Belawan yang membutuhkan bantuan.

Minggu, tanggal 20 November 2011, langit terlihat mendung dan hujan gerimis mulai turun. Di bawah cuaca yang abu-abu itu, para relawan Tzu Chi dan pihak TNI Angkatan Laut Belawan tetap bersemangat melakukan bakti sosial pembagian beras cinta kasih di Belawan.

 

Sebanyak 255 ton beras cinta kasih Tzu Chi asal Taiwan dan 12.672 dus mi instan yang disumbangkan oleh TNI AL Belawan dibagikan kepada 12.672 keluarga dari 6 Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan. Sebelumnya mereka telah menerima kupon saat survei kondisi penerima bantuan oleh relawan Tzu Chi.

Kegiatan pembagian ini melibatkan 500 relawan Tzu Chi dan Angkatan Laut. Pembagian dimulai dengan penyerahan simbolis bantuan beras kepada warga oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Medan, Mujianto Shixiong, dengan didampingi oleh Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Bambang Soesilo, Plt. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho, ST dan tokoh agama dari forum kerukunan umat beragama. Keharmonisan kerukunan antar beragama dalam kegiatan kali ini begitu terasa ketika warga menyatu dalam doa yang dipimpin oleh 6 tokoh agama yang berbeda dari forum kerukunan antar umat beragama. “Itulah hidup di Sumatera Utara, saling menghormati dan menghargai,'' ujar Ferdinandus, sekretaris forum kerukunan umat beragama.

foto  foto

Keterangan :

  • Doa dari enam tokoh agama membuka seremoni pembagian beras, kerja sama antara Tzu Chi Medan dan TNI Angkatan Laut (kiri).
  • Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Medan, Mujianto Shixiong memberikan beras kepada warga kurang mampu di Belawan Medan (kanan).

Bantuan sembako sangat dibutuhkan oleh para warga Belawan karena mayoritas masyarakatnya mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian utama. Penghasilan mereka masih bergantung pada alam seperti keadaan cuaca. Jika cuaca buruk, maka pendapatan para nelayan serta istri mereka yang rata-rata bekerja menyortir dan menjemur ikan menjadi tidak menentu. Inilah yang menjadi perhatian relawan Tzu Chi Medan hingga memilih mengadakan baksos di daerah tersebut.

“Ya.. nggak cukuplah, penghasilan nggak tentu. Ibu menjanda udah 8 tahun, dari penghasilan  paling dapat 30.000 seminggu, makanya ibu jualan jajanan anak- anak, paling juga dapat tak seberapa,'' papar Ngatini (56), janda nelayan yang kini harus menghidupi 2 orang cucu dengan mengais rezeki dari barang-barang bekas dan berjualan makanan ringan di depan rumahnya. Ia dan kedua cucunya itu tinggal di lingkungan kumuh. Ia masih harus bekerja keras di usianya yang tak lagi muda, ditambah keadaan cacat pada kaki kirinya membuatnya susah berjalan.

foto  foto

Keterangan :

  • Meski langit berwarna abu-abu oleh cuaca mendung, para relawan Tzu Chi tetap penuh semangat melakukan pembagian beras (kiri).
  • Relawan Tzu Chi berharap para penerima bantuan beras ini nantinya dapat kembali membantu orang lain sesuai kemampuan mereka (kanan).

''Ini merupakan komitmen kami sebagai tentara nasional. Kami memiliki tugas-tugas operasi militer, kami juga membantu masyarakat, dalam hal ini kami ingin menguatkan ikatan sosial, mengharmoniskan kesenjangan sosial di masyarakat Belawan ini. Jadi, kami sangat menyambut baik sekaligus siap memberikan fasilitas untuk kegiatan ini,'' ungkap Laksamana Pertama TNI Bambang Soesilo selaku Danlantamal I Belawan yang menyediakan tempat untuk lokasi baksos.

Para warga Belawan merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya baksos ini. Dan, semoga mereka tidak terus menjadi penerima bantuan, namun juga mampu meningkatkan taraf kehidupan mereka di kemudian hari serta dapat membantu orang lain, seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Mampu melayani dan membantu orang lain adalah lebih beruntung dari pada dilayani atau dibantu orang.”

 

 


Artikel Terkait

Semangat Menjalani Hidup Walau Mempunyai Keterbatasan

Semangat Menjalani Hidup Walau Mempunyai Keterbatasan

20 Maret 2019

Semangat hidup Pak Awang patut diteladani. Salah satu penerima bantuan Tzu Chi ini mengalami kebutaan karena kecelakaan kerja, saat ia masih bekerja sebagai penambang batu granit. 

Suara Kasih: Menjalin Jodoh Dharma

Suara Kasih: Menjalin Jodoh Dharma

31 Juli 2012 Kehidupan yang cemerlang bukan terletak pada panjang pendeknya usia seseorang. Nilai kehidupan kita haruslah luas dan dalam. Kita harus mengukir nilai kehidupan yang dalam dan menjalin jodoh dengan banyak orang.
Yang Berharga dari Dalam Tubuh

Yang Berharga dari Dalam Tubuh

28 Juni 2010
Mochtar, relawan Tzu Chi yang sudah 18 kali donor darah mengatakan, “Sejak 2006 hingga sekarang, saya selalu rutin donor darah. Selain lebih bugar secara fisik, (donor darah juga) bisa menolong orang lain yang membutuhkan.” Ketika ditanyakan apakah ia akan terus berkomitmen untuk rutin donor darah, dengan tegas Mochtar menjawab, “Ya.”
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -