Cinta Kasih dalam Keberagaman

Jurnalis : Moses Silitonga (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Dok. Xie Li


Relawan Tzu Chi Sinarmas Xie Li Kalimantan Tengah 4 mengadakan kegiatan pengecatan yang berlokasi di Desa Durian Kait, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Pada bulan Mei 2018 ini, relawan Tzu Chi Sinarmas Xie Li Kalimantan Tengah 4 kembali melaksanakan kegiatan Misi Amal Tzu Chi. Dalam kegiatan sosial kali ini, relawan melakukan pengecatan rumah ibadah yang berlokasi di Desa Durian Kait, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Terdapat tiga rumah ibadah yaitu 1 Musala, 1 Gereja Katolik, dan 1 Gereja Protestan. Relawan yang turut berpartisipasi sebanyak tujuh orang yang terdiri dari tiga orang Nasrani dan empat orang Muslim. Perbedaan keyakinan di antara relawan tidak menjadi penghalang, mereka saling bahu membahu dalam mewujudkan cinta kasih universal ini.


Relawan mengawali kegiatan pengecatan dengan membersihkan bagian dalam bangunan rumah ibadah.

Pengecatan rumah ibadah dimulai pada Hari Minggu, 13 Mei 2018. Relawan melakukan pengecatan di Musala Baitussalam. Kegiatan pengecatan diawali dengan membersihkan bagian dalam bangunan, kemudian dilanjutkan pada keseluruhan bagian baik luar dan dalam. Pengecatan yang dimulai sejak pukul 9 pagi ini berlangsung selama empat jam proses pengerjaan.

Salah satu relawan Tzu Chi, Septiadi mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki keindahan tersendiri baginya. “Ini kegiatan positif sekali. Melalui kegiatan ini, kami para relawan ingin memberikan contoh secara langsung kepada masyarakat dan dunia bahwa keberagaman itu indah,” ungkapnya.


Terdapat tiga rumah ibadah yakni 1 Musala, 1 Gereja Katolik, dan 1 Gereja Protestan yang dilakukan pengecatan yang dilakukan pada tanggal 13 dan 19 Mei 2018.

Kegiatan pengecatan dilanjutkan pada tanggal 19 Mei 2018 untuk dua rumah ibadah lainnya. Dua rumah ibadah ini adalah Gereja Katolik St. Ignatius dan GKE Sinai. Pada tahap kedua ini, dua unit rumah ibadah juga dikerjakan secara bergotong royong. Pengecatan pun tidak hanya dilakukan oleh relawan Tzu Chi. Jemaat Gereja Katolik, Jemaat GKE Sinai, warga sekitar rumah ibadah, beserta perangkat desa juga turut bersumbangsih dalam proses pengecatan.

Pengecatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB ini dimulai dari Gereja Katolik St. Ignatius yang dilanjutkan untuk pengecatan rumah ibadah GKE Sinai. Cuaca hari itu pun sangat mendukung, sehingga proses pengecatan berjalan lancar dan sesuai yang direncanakan.


Meski pengecatan dilakukan pada bulan Ramadan, sebagian relawan dan warga yang menjalankan puasa pun sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Pengecatan yang dilakukan pada bulan Ramadan ini tidak menyurutkan semangat bagi para relawan dan warga yang sedang menjalankan ibadah puasa. Justru sebaliknya, mereka sangat antusias dalam kegiatan ini. Salah satunya Alkaf. Ia merasa bahagia atas kesempatan yang diperolehnya. “Saya nggak terbeban sama sekali ikut ngecat gereja ini pas puasa. Justru saya senang, bisa memanfaatkan waktu dan gotong royong sama relawan-relawan lainnya dan warga di sini,” ungkapnya.

Relawan Tzu Chi Sinar Mas telah mengamalkan cinta kasih tanpa melihat sekat perbedaan. Seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa, “Tidak ada perbedaan derajat di dalam kehidupan manusia. Kita harusnya dapat saling bersyukur, saling mendukung, dan saling membimbing.” Kiranya kita sebagai umat manusia dapat menjaga keberagaman dengan semangat berbagi cinta kasih universal.


Usai melakukan pengecatan, relawan berfoto bersama di depan salah satu rumah ibadah.

Editor: Yuliati

Artikel Terkait

Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

04 Agustus 2025

Tzu Chi Surabaya memulai Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dengan melakukan soisalisasi dan mensurvei 38 rumah di Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

Wajah Bahagia Warga Harapan Mulya Sambut Bantuan Renovasi Rumah

Wajah Bahagia Warga Harapan Mulya Sambut Bantuan Renovasi Rumah

04 Agustus 2025

Pendopo Kelurahan Harapan Mulya, Kota Bekasi, pagi itu tampak ramai dengan kehadiran 19 kepala keluarga yang menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (SKB).

Rasa Takut Kini Menjadi Senyum Kebahagiaan

Rasa Takut Kini Menjadi Senyum Kebahagiaan

31 Juli 2025

Keluarga Agus Herman akhirnya mendapat rumah layak huni. Bantuan datang melalui program Renovasi Rumah Tak Layak Huni masih terus berjalan dan menargetkan renovasi 500 rumah bagi warga berpenghasilan rendah.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -