Cinta Kasih Tzu Chi yang Universal

Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Rudy Darmawan (He Qi Barat)

fotoRosa Shijie membawakan materi berjudul Cinta Kasih Tzu Chi yang Universal dalam kegiatan Bedah Buku yang pertama kalinya diadakan di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi pada tanggal 29 Februari 2012

Pada tanggal 29 Februari 2012, relawan He Qi Barat mengadakan kegiatan bedah buku di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Depo pelestarian lingkungan ini sendiri baru beberapa bulan yang lalu diresmikan penggunaannya. Meskipun baru dibuka, ternyata para warga yang mengetahui peresmian ini menyambut positif. Untuk menampung aspirasi warga, relawan Tzu Chi mengadakan beberapa kegiatan seperti latihan isyarat tangan (shou yu) dan kegiatan bedah buku.

 

 

Kegiatan bedah buku yang pertama ini dimulai dengan penjelasan oleh Rossa Shijie mengenai sejarah terbentuknya Yayasan Buddha Tzu Chi dan juga sejarah singkat tentang kehidupan Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi.

Rossa Shijie menerangkan jika dari awal kehidupan Master Cheng Yen dan murid-muridnya sangatlah sederhana dan selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Master Cheng Yen berkata, ”Tanpa bekerja sehari maka kita tidak mendapatkan makanan sehari”.

Master Cheng Yen percaya bahwa semua kehidupan adalah setara, oleh karena itu semua memiliki hak yang setara untuk dicintai dan dihargai. Cinta kasih tidak hanya direfleksikan di dalam keluarga saja, suami istri, anak, dan lainnya, tapi harus cinta kasih menyeluruh. Tidak hanya sayang kepada orang tua kita saja, tetapi juga sayang kepada orang tua lain, menyayangi anak sendiri juga sayang kepada anak-anak yang lain.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebanyak 31 orang (relawan dan warga sekitar depo pelestarian lingkungan) mengikuti kegiatan bedah buku ini (kiri).
  • Para peserta bedah buku begitu antusias mendengar penjelasan Rossa Shijie yang menjelaskan sejarah tentang Tzu Chi dan juga Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi (kanan).

Master Cheng Yen menambahkan jika cinta kasih itu bersifat universal tanpa ada perbedaan ras, suku, agama, dan golongan. Karena kita menghirup udara yang sama, darah kita juga berwarna sama. Kita juga berpijak pada bumi yang sama. Hidup akan lebih indah bila ada cinta kasih di setiap tindakan dan langkah kita. Selama kita masih diberi kehidupan maka pakailah waktu kita untuk lebih berguna, hargailah waktu.

Kita semua dapat berkumpul dan menjalankan Tzu Chi karena memang kita sudah berjodoh dan jalan sudah terbentang di depan mata, tinggal apakah kita akan terus berjalan dan menggenggam kesempatan ini atau melepaskan nya secara sia-sia. Kita tidak usah takut bila jodoh itu datang terlambat, tidak ada istilah terlambat dalam melakukan sesuatu hal yang baik.

Acara bedah buku kali ini sangat ekspresif. Para peserta bedah buku begitu antusias mendengar penjelasan Rossa Shijie, juga terjadi interaksi antara pendengar dan pembicara.  Penulis melihat para peserta begitu senang dan gembira di akhir acara bedah buku ini. Dan yang terpenting adalah setelah mendengar Dharma dan mencatat intisari dari kegiatan bedah buku maka diharapkan para peserta mempraktikkan Dharma secara nyata. Seperti salah satu bunyi dari Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Sutra menunjukkan jalan untuk ditempuh; jadi jangan hanya melekat pada sutra tanpa mau mempraktikkannya secara nyata.”

  
 

Artikel Terkait

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

13 Desember 2016

Meringankan penderitaan korban bencana dengan memberikan bantuan sandang, pangan dan obat-obatan serta memberikan perhatian untuk mengurangi trauma para korban bencana gempa Aceh oleh Tim Medis dan Relawan Tzu Chi Medan.

Teknologi Semakin Canggih, Masih Pentingkah Peran Seorang Guru?

Teknologi Semakin Canggih, Masih Pentingkah Peran Seorang Guru?

12 Juni 2018
Tzu Chi Medan menggelar Gathering Relawan Pendidikan yang diadakan pada Jumat, 1 Juni 2018. Gathering ini dihadiri 57 Relawan. Para relawan pendidikan saling belajar pengalaman satu sama lain.
Cinta Kasih Untuk Sesama

Cinta Kasih Untuk Sesama

16 Juni 2020

Di tengah pandemi Covid-19, Rabu (10/6/2020) pukul 08.30 pagi telah terjadi kebakaran di pemukiman penduduk dan pasar di Jalan Meranti Gang Ciput dan Gang Bengkok, Kec. Medan Petisah, Kel. Sei Putih Timur II, Sumatera Utara. Api mulai melahap pemukiman penduduk selama kurang lebih 3 jam, menghanguskan 13 rumah warga yang dihuni oleh 35 keluarga. Relawan Tzu Chi dan kepala lingkungan bekerjasama memberikan bantuan sebanyak 13 paket kebutuhan hidup sehari-hari.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -