Cinta Kasih Tzu Ching Medan untuk Lansia

Jurnalis : Hidayat Sikumbang (DAAI TV Medan), Fotografer : M. Rinaldi Pulungan (DAAI TV Medan)

Tzu Ching Medan melakukan kunjungan kasih di Panti Jompo Taman Bodhi Asri. Selain melakukan kunjungan kasih, mereka juga membagikan sembako untuk panti.

Dalam merayakan hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, relawan muda-mudi Tzu Chi atau biasa dikenal dengan Tzu Ching mengunjungi para Lansia di Taman Bodhi Asri (TABA), yang berlokasi di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, 17 Desember 2022. Tzu Ching Medan melakukan kunjungan kasih untuk para Lansia di panti tersebut. Selain melakukan kunjungan kasih dan membagikan sembako untuk panti, mereka juga turut serta mencukur rambut serta menghibur para Lansia dan ingin memberikan perhatian lebih kepada para Lansia di Panti Jompo Taman Bodhi Asri selayaknya orang tua sendiri

Wilvin, seorang Tzu Ching Medan mengungkapkan bahwa kegiatan ini terasa sangat spesial karena moment hari Ibu. “Di Panti Jompo Taman Bodhi Asri ini, ada ikatan batin saya yang kuat dengan guru saya dahulu dan membuat saya mengingat kembali salah satu peribahasa Tionghoa: Sekali menjadi guru kita, selamanya menjadi orang tua kita,” ungkap Wilvin.

Relawan Tzu Chi memangkas rambut para penghuni panti satu persatu dan membersihkannya.

Kehadiran Tzu Ching ke panti ini pun mengundang haru. Kong Fek Wa, salah seorang penghuni panti jompo yang sudah berada di panti ini selama 7 tahun, mengucapkan banyak terima kasih kepada muda-mudi yang memberikan cinta kasih selayaknya orang tua sendiri. Baginya, kunjungan kali ini tidak hanya merupakan cinta kasih yang begitu hangat dari Tzu Ching, melainkan juga sebagai pengingat agar para Lansia yang ada di panti jompo juga berhak mendapat kasih sayang. Lansia yang berusia 61 tahun ini tak henti-hentinya memuji para generasi muda ini.

“Supaya anak muda itu ingat ya sama kami karena mereka juga pasti akan tua. Hari ini kami dipangkas rambut, disambut dengan hangat karena kadang orang tua ini cepat pikunnya, kadang ngomong juga ngelantur kemana-mana tetapi mereka ga melihat itu, mereka melihat dengan kacamata kasih sayang,” ungkap Kong Fek Wa.

Kong Fek Wa memberikan ungkapan terima kasih kepada para relawan saat kegiatan berlangsung.

Peggy Koloay, pengurus panti jompo ini pun menyambut baik maksud dan kedatangan muda-mudi Tzu Ching ke panti ini. Ia pun mengapresiasi relawan Tzu Ching serta para relawan yang aktif berkunjung ke panti jompo tersebut. Menurutnya, para relawan telah memberikan perwujudan tentang cinta kasih universal kepada seluruh makhluk secara universal.

“Yayasan Buddha Tzu Chi sering berkunjung ke sini. Mereka merawat, menghibur, serta mengadakan baksos-baksos juga. Jadi sangat bagus sekali. Cuma setahun belakangan sempat lockdown karena pandemi. Tetapi sekarang sudah bisa normal kembali, saya rasa sangat baiklah dan kita apresiasi sekali,” tutur Peggy.

Merawat orang tua dengan penuh cinta kasih, inilah yang dilakukan Tzu Ching. Semoga kedepannya semakin banyak anak muda yang tertarik bergabung dalam memupuk cinta kasih di usia muda.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Senja yang Berharga

Senja yang Berharga

12 Juli 2018
Selasa, 10 Juli 2018 relawan Tzu Chi Hu Ai Pluit dan Guru-guru Tzu Chi School PIK mengadakan kunjungan kasih ke Panti Werdha Wisma Mulia di Jalan Hadiah, Grogol, Jakarta Barat. Sejumlah 22 orang relawan dan 29 guru datang memberikan kebahagiaan kepada para oma dan opa. 
Bersungguh Hati Melayani Akong dan Amah

Bersungguh Hati Melayani Akong dan Amah

07 Juli 2017

Kunjungan kasih ini merupakan kunjungan ke panti jompo perdana yang dilakukan oleh Tzu Ching Batam sejak berdiri pada tahun 2010. Awalnya para Tzu Ching merasa tertantang dan sangat khawatir, namun kegiatan dapat berlangsung dengan lancar.

Tak Bosan Mengunjungi Oma Opa

Tak Bosan Mengunjungi Oma Opa

16 Juni 2017

Opa oma terlihat bahagia ketika menyambut kehadiran relawan. Kunjungan rutin yang dilakukan relawan tersebut rasanya sudah membuat mereka seakan mempunyai keluarga baru hingga apa yang relawan lakukan sudah terpatri di hati opa oma.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -